Perjanjian Perdagangan RCEP Tidak Berikan Keuntungan Kelapa Sawit Nasional

Oleh : Hariyanto | Jumat, 17 Februari 2017 - 11:29 WIB

kelapa sawit
kelapa sawit

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Perjanjian perdagangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang digagas Pemerintah Tiongkok, tidak akan memberikan keuntungan bagi industri kelapa sawit nasional.

"RCEP memaksa Indonesia untuk menurunkan tarif bagi ekspor minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) ke negara-negara anggota lainnya. Bila terjadi penurunan tarif ekspor CPO, diperkirakan nilai perdagangan ekspor CPO tidak meningkat banyak, meskipun ada peningkatan volume," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Togar Sitanggang di Jakarta, Jumat (17/2).

Menurut Togar, jika melihat kinerja ekspor perdagangan Indonesia dengan beberapa negara yang ada dalam RCEP seperti India, nilai perdagangan antar kedua negara sudah cukup baik.

"Pemerintah lebih melakukan komunikasi dan lobi bisnis secara bilateral terhadap negara-negara mitra dagang ekspor Cpo tanpa berharap banyak pada RCEP. Dengan volume perdagangan ke India, itu tidak signifikan untuk RCEP meningkatkan volume perdagangan Indonesia di sektor kelapa sawit," tuturnya.

Pemerintah menilai RCEP akan jauh lebih menguntungkan bagi Indonesia dibandingkan mengikuti perjanjian perdagangan Trans Pacific Partnership (TPP) yang resmi ditinggalkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam RCEP, Indonesia bersama sembilan negara di kawasan Asia Tenggara (Asean) akan membentuk kongsi dagang dengan enam negara di luar Asean, yakni India, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Sementara untuk perdagangan ekspor komoditas Cpo, Indonesia telah menjalin kemitraan perdagangan dengan beberapa negara dalam RCEP tersebut yang memiliki nilai perdagangan cukup tinggi, misalnya dengan India dan Tiongkok.

Berdasarkan data ekspor perdagangan Gapki, ekspor perdagangan Cpo Indonesia sebesar 26,6 juta ton untuk semua jenis Cpo dan 25,1 juta ton untuk Cpo dan turunannya. Dari volume ekspor tersebut, nilai perdagangan ekspor Cpo menyumbang devisa mencapai US$18,1 miliar.

Tercatat, ekspor perdagangan Cpo Indonesia ke India sebanyak 5,78 juta ton pada tahun lalu. Sementara ekspor Cpo ke Tiongkok sebesar 3,23 juta ton di tahun lalu.

Sedangkan ekspor perdagangan Cpo ke mitra dagang lainnya yang cukup besar, yakni Pakistan sebanyak 2,07 juta ton, Amerika Serikat sebanyak 1,08 juta ton, dan negara-negara di Uni Eropa sebanyak 4,4 juta ton. (Hry/ Imq)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…