Rizal Ramli: Lima Hal Ini Jadi Faktor Meruginya Garuda Indonesia

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 25 Juni 2018 - 21:30 WIB

Tokoh nasional Rizal Ramli (Foto Dok Industry.co.id)
Tokoh nasional Rizal Ramli (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Ekonom sekaligus mantan Menko Kemaritiman DR Rizal Ramli membeberkan kasus keuangan yang melilit maskapai PT Garuda Indonesia akibat Miss Manajemen dan ketidakmampuan serta ketidakprofesionalan Menteri BUMN Rini Soemarno.

“Kasus Garuda adalah contoh dari mismanajemen dan ketidakmampuan, ketidakprofesionalan Menteri BUMN, Rini Soemarno,” kata Rizal Ramli yang mendeklarasikan dirinya sebagai Calon Presiden RI atasi Krisis Garuda Indonesia dalam keterangan persnya, Senin (25/6/2018).

Menurut Rizal, sedikitnya ada lima masalah utama yang membelit Garuda Indonesia saat ini.

Pertama, pengangkatan direksi tidak berlandaskan kompetensi, jumlah direksi terlalu banyak, kedua, manajemen tidak berani mengambil keputusan untuk pembatalan dan rescheduling pembelian pesawat-pesawat yang tidak diperlukan.

Ketiga, flight dan rute manajemen payah. Yang dilakukan manajemen kata Rizal, hanya pemotongan biaya via cross cutting, cross the board. Padahal sangat berbahaya jika yang dipotong anggaran disektor training.

“Bisnis penerbangan intinya adalah safety nya. Juga seharusnya direktur operasi tidak dilebur menjadi direktur produksi,” ujarnya.

Keempat, permainan atau patgulipat di Garuda terjadi juga dalam hal pembelian logistik. Sistem pengadaan pun tidak kompetitif, sehingga harga yang dibeli konsumen kemahalan.

Kelima kata Rizal, rute manajemen juga payah. Seharusnya direktur operasi harus dipilih lebih canggih. Strategi marketing Garuda amburadul. Ia mencontohkan, yang seharusnya premium airline malah dicampur dengan strategi low cost carrier, seperti Citylink.

“Padahal Garuda disegani karena reputasi, safety yang tinggi, dan memiliki kualitas pelayanan terbaik di dunia, dengan cara memberikan terlalu banyak discount, bazar discount dan promo tiket, sehingga brand premium Garuda luntur,” ujarnya.

Ia menambahkan, Garuda selama tiga tahun berturut-turut mengalami kerugian. Tahun 2014 USD 399,3 juta, Lalu 2017 sebesar USD 213,4 juta, dan 2018, perkiraan mencapai USD 256 juta.

"Sebetulnya di setiap korporasi merugi adalah soal biasa. Bisa karena sebab-sebab eksternal dan internal. Yang paling penting adalah perusahaan harus memiliki strategi untuk membalikkan situasi atau turn around strategy," tandasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU), Wiwik Pudjiastuti

Jumat, 26 April 2024 - 11:32 WIB

Masih Banyak Sentimen Negatif, Kemenperin Tegaskan Impor PE dan PP Tak Perlu Pertimbangan Teknis

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

SIAM 2024 Maroko

Jumat, 26 April 2024 - 11:20 WIB

Kemenperin Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Indonesia Kepada Pelaku Bisnis Maroko di SIAM Menkes 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko menggelar The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation dalam…

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…