Lima Hal Ini Pemicu Harga Properti Selalu Meroket Tiap Tahun

Oleh : Ahmad Fadli | Minggu, 07 Januari 2018 - 07:15 WIB

Ilustrasi Perumahan
Ilustrasi Perumahan

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Bukan rahasia umum lagi jika harga properti selalu naik tiap tahun (bahkan per tiga bulan), meski kondisi perekonomian suatu negara tengah kurang stabil. Inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan para investor dan spekulan untuk terjun ke bisnis properti.

Alasan lainnya, keuntungan yang didapatkan dari sektor bisnis ini juga berganda, dari kenaikan harga tanah atau capital gain dan kenaikan harga penggunaan atau sewa pertahun (rental yield).

terungkap beberapa penyebab yang patut dipertimbangkan kenapa investasi properti lebih menjanjikan ‘cuan’ dibanding unit investasi lain.

Suplai Tanah Tak Pernah Meningkat

Kebutuhan terhadap tempat tinggal terus bertambah dari tahun ke tahun. Namun, pasokan tanah di muka bumi tidak bertambah, bahkan berkurang. Oleh karena itu, sesuai hukum supply and demand, situasi tersebut membuat kenaikan kebutuhan dan harga-harga properti dari tahun ke tahun.

Bertambahnya Jumlah Penduduk

Jumlah populasi manusia di bumi yang terus membengkak dan tidak dibarengi dengan perluasan tanah membuat harga properti terus naik dari tahun ke tahun. Begitu juga populasi di kota-kota besar di Indonesia.

Inflasi dan Efek Infrastruktur

Setiap tahun terjadi inflasi. Meski presentasenya berbeda-beda tetapi memengaruhi sektor-sektor lain seperti tingkat suku bunga, percepatan kredit pinjaman, harga bahan bakar, harga-harga kebutuhan pokok, tak terkecuali harga properti.

Kenaikan Harga Material

Seperti harga-harga kebutuhan lain, inflasi juga turut menaikkan harga bahan-bahan dasar bangunan setiap tahun.

Mulai dari harga pasir, semen, batu bata, kayu, cat, dan lain-lain. Akumulasi kenaikan harga-harga bahan dasar bangunan itu ikut menaikkan harga properti setiap tahun.

Berdasarkan hasil survei harga properti primer triwulan III-2017 yang dirilis Bank Indonesia (BI), pertumbuhan harga properti residensial tercatat sebesar 3,32% (yoy), lebih tinggi dibanding 3,17% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Kenaikan harga bahan bangunan (32,95%) dan kenaikan upah pekerja (17,69%) masih jadi faktor utama penyebab kenaikan harga properti residensial seperti apartemen dan rumah tapak

Pertumbuhan kelas menengah

Setiap negara sedang giat membangun. Hasil dari pembangunan itu adalah meningkatnya jumlah kelas menengah. Mereka dicirikan selain rata-rata mempunyai pendidikan yang baik, juga mempunyai penghasilan yang stabil.

Jika mereka membentuk ikatan rumah tangga, terbentuk dua orang suami-istri yang masing-masing memiliki pendapatan stabil. Mereka inilah pasar paling potensial investasi properti. Seperti memanfaatkan turunnya suku bunga dan tumbuhnya properti-properti baru yang kian menarik.

Semakin meningkat jumlah kelas menengah seperti generasi milenial, utamanya di perkotaan, sudah tentu akan meningkatkan kebutuhan properti.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU), Wiwik Pudjiastuti

Jumat, 26 April 2024 - 11:32 WIB

Masih Banyak Sentimen Negatif, Kemenperin Tegaskan Impor PE dan PP Tak Perlu Pertimbangan Teknis

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

SIAM 2024 Maroko

Jumat, 26 April 2024 - 11:20 WIB

Kemenperin Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Indonesia Kepada Pelaku Bisnis Maroko di SIAM Menkes 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko menggelar The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation dalam…

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…