Crowde Meningkatkan Kualitas Hidup Petani

Oleh : Ahmad Fadli, Kormen Barus | Minggu, 17 Desember 2017 - 16:45 WIB

Yohanes Sugihtono Nugroho CEO Crowde (dok INDUSTRY.co.id)
Yohanes Sugihtono Nugroho CEO Crowde (dok INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Crowde, Perusahaan fintech yang berdiri sejak Agustus 2015 ini, memang fokus memberikan kredit pertanian.

Lebih dari Rp 17 miliar yang telah Crowde bantu untuk disalurkan ke petani. Saat ini sebaran petani mencapai pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia, petani-petani Indonesia, sejatinya menikmati hasil dari kekayaan alamnya yang melimpah. Namun, kenyataannya, para petani di Indonesia justru 2,3 kali lebih miskin dibandingkan masyarakat pada umumnya.

Akibat sistem peminjaman dari perbankan masih sulit diakses oleh para petani, menjadikan lintah darat atau tengkulak dengan mudah mengambil untung yang sangat banyak dari petani.

Inilah yang mendorong CROWDE bertekad untuk membantu kesejahteraan para petani, dengan membuat platform terbuka bagi masyarakat untuk berinvestasi dengan cara memberi modal kepada para petani.

Crowde menghadirkan aplikasi digital yang mempertemukan antara investor dengan para petani.

Gagasan tersebut menurut CEO Crowde.co, Yohanes Sugihtono Nugroho, lahir dari adanya krisis pangan yang ada di Indonesia.

Menurut paparannya kepada redaksi INDUSTRY.co.id dikantornya beberapa waktu lalu, tidak sedikit kaum tani, kesulitan mencari pendanaan untuk menggarap petak sawah atau ladang milik mereka. Sementara sistim peminjaman dari bank di Indonesia masih sulit diakses oleh petani.

Timbul lah tengkulah atau lintah darat. Hal ini yang membuat kami mendirikan Crowde, ujarnya prihatin.

Bekerja sama dengan koperasi atau komunitas tani sekitar, para petani bisa mendapat bantuan permodalan dengan sistem investasi bersama oleh teman Crowde, melalui platform situs Crowde.co.

Platform Crowde merupakan salah satu cara mencegah petani meminjam uang dari rentenir. Di portal Crowde.co ditampilkan deretan proyek pertanian yang layak di danai.

Dalam tampilannya, Crowde.co mencantumkan beberapa informasi penting tanpa ekspketasi profit, resiko profil petani, skema bisnis dan lokasi proyek.

Hingga saat ini para petani yang bekerjasama dengan Crowde berjumlah 5.000 petani, tersebar dimana-mana. Crowde memiliki 500 project, serta 10.000 investor.

Dalam mengelola risiko, pada prinsipnya, kata Yohanes, Crowde memberikan penilaian berupa estimasi bagi hasil, tingkat risiko usaha, modal yang dibutuhkan dan jangka waktu investasi, agar para investor dapat mengambil keputusan investasi lebih baik dan sesuai dengan profil investor.

Apakah ingin yang aman, sedang atau yang high risk return. Mulai dari 10.000 rupiah saja, para investor dapat memilih sendiri pada proyek mana saja ia akan berinvestasi, ujarnya.

Bagaimana model pemberian pinjaman? Menurut Yohanes, Crowde hanya memberikan pinjaman kepada petani yang berpengalaman dan terpercaya lewat proses seleksi.

Sebelumnya, petani mengajukan rencana bisnisnya. Salah satu proyek pertanian yang sudah lolos seleksi dan sedang dicarikan investor adalah budidaya melon di daerah Kunciran, Tangerang. Investor bisa memilih proyek pertanian yang sesuai keinginan. Imbal hasilnya hingga 15 persen satahun.

Perusahaan fintech yang berdiri sejak Agustus 2015 itu memang fokus memberikan kredit pertanian. Lebih dari Rp 17 miliar yang telah Crowde bantu untuk disalurkan ke petani.

Untuk saat ini sebaran petani mencapai pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Pihaknya juga mulai masuk ke sektor peternakan dan perikanan. Salah satu proyek yang sedang berjalan adalah pembesaran sapi simental di Kabupaten Bandung. Kemudian peternakan ikan bandeng dan udang windu blanakan di Kabupaten Subang.

Bagi Anda yang tertarik untuk investasi disektor agrikultur bisa klik ke Crowde.co. investasi mulai dari 10 ribu rupiah kita juga dapat memilih investasi di mana saja. Apakah di sektor pertanian, perkebunan ataupun peternakan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…