PLN Keluhkan Kesulitan Bangun Pembangkit Listrik

Oleh : Herry Barus | Kamis, 22 Desember 2016 - 09:57 WIB

PLN Hentikan 11 Proyek Pembangkit Listrik Kapasitas 147 MW
PLN Hentikan 11 Proyek Pembangkit Listrik Kapasitas 147 MW

INDUSTRY.co.id - Kepala Divisi Energi Baru Terbarukan PLN Syah Darwin Siregar mengeluhkan beberapa kesulitan yang dihadapi ketika membangun pembangkit listrik di beberapa daerah.

"Salah satu kesulitan yang sering dihadapi adalah ketersediaan lahan di lapangan, mendapatkan tanah itu susah, banyak faktor yang harus diselesaikan," kata Syah Darwin kepada Antara ketika menghadiri diskusi akhir tahun Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) di Jakarta, Rabu (21/12)

Selain kesulitan mendapatkan lahan, permasalahan lainnya adalah pinjaman modal bagi para pengembang tidak mudah didapatkan. Dengan adanya kesulitan peminjaman modal untuk pengembang maka otomatis banyak agenda terhambat.

Kemudian pemetaan potensi wilayah yang belum terdefinisikan dengan baik, misalkan, daerah mana yang tepat dikembangkan potensi gasnya, atau tenaga air lebih maksimal hanya di daerah tertentu saja karena ketersediaan 'hydro' teknologi.

"Saat ini masih Sulawesi dan Sumatera Utara untuk potensi Pembangkit Listrik Tanaga Air (PLTA) yang mumpuni keadaan alamnya," ungkapnya.

Kemudian untuk capaian 2016, ia menjelaskan sepanjang tahun inu terdapat 29 proyek pembangkit energi baru terbarukan dengan total kapasitas 734 Megawatt yang memasuki fase PPA atau sudah ada perjanjian jual beli tenaga listrik antara perusahaan produsen listrik swasta (IPP) dan PLN.

Pada 2016 juga terdapat pembangkit energi baru yang sudah tersedia dengan kapasitas 214 MW yang beroperasi (Commercial Operating Date/COD) tahun ini.

Model pembangkit listrik yang sudah memasuki masa PPA mayoritas adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Dengan adanya kendala tersebut, PT PLN (Persero) optimistis capaian pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di dalam bauran energi listrik bisa ditargetkan selesai pada 2025 sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2016 hingga 2025.

"Permintaan Pak Jonan (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral) untuk segera mengikuti jejak Uni Emirat Arab terkait murahnya biaya pembangkit listrik per Kwh masih kami pelajari dan ternyata hambatannya ya seperti tanah, pinjaman pengembang dan lainnya," tutur Syah Darwin.

Terkait hambatan pembangunan pembangkit tenaga listrik tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan bahwa jika negara lain pun bisa, maka bukan tidak mungkin Indonesia tidak bisa.

"Kalau hambatan ketersediaan lahan atau tanah, bangun saja di atas air atau di atas laut, kan bisa kalau untuk tenaga surya dan lainnya, semua pasti ada caranya," ujar Jonan.(Hrb)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…