Organisasi Pemuda Batak Desak BPK, KPK dan Kejakaan Periksa Pengadaan Kementerian Kesehatan

Oleh : Herry Barus | Kamis, 02 Desember 2021 - 12:53 WIB

Organisasi Masyarakat Pemuda Batak Bersatu (PBB)
Organisasi Masyarakat Pemuda Batak Bersatu (PBB)

INDUSTRY.co.id - Bekasi- Ribuan karyawan salah satu perusahaan alat kesehatan di Indonesia yang terletak di Jakarta Barat melakukan aksi demo di halaman pabrik pada Selasa (30/11/2021). Aksi demo dilakukan karena kesejahteraan mereka makin menurun pasca masih banyaknya alat kesehatan khususnya alat swab antigen impor yang digunakan dan beredar dipasaran. Akibatnya, para produsen alat kesehatan dalam negeri merugi sehingga terpaksa memangkas biaya produksi dan berimbas dengan pengurangan karyawan sekitar seribu orang dalam beberapa bulan terakhir.

Organisasi Masyarakat Pemuda Batak Bersatu (PBB) melalui Ketua Umum Lambok F. Sihombing, merasa prihatin dengan kondisi tersebut, dimana diantaranya adalah anggota PBB. Lambok mengatakan kalau rekan – rekannya banyak berkeluh kesah kepada dirinya dan berharap PBB dapat membantu nasib mereka.

“Kami sangat prihatin dan menyayangkan masalah tersebut karena mereka rekan – rekan Kami semua dan terancam dirumahkan. Kami telah berkomunikasi dengan pihak pabrik untuk menanyakan apa yang melatarbelakangi mereka merumahkan sebagian besar karyawannya. Ternyata masalahnya adalah pabrik ini tidak dapat memasarkan produk mereka di pasaran dalam negeri akibat dari banyaknya produk impor yang masih beredar,” ucap Lambok ketika ditemui awak media di Kantor PBB yang terletak di Kota Bekasi.

Lebih lanjut Lambok mengatakan bahwa dirinya mendapatkan infromasi dan salah satunya adalah terkait lelang pengadaan alat swab antigen yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia senilai Rp 129 miliar.

“Kami tidak tahu apa yang melatarbelakangi Kemenkes mematok harga sangat mahal, sehingga produk – produk lokal yang presentase produksinya tinggi, tidak dipakai oleh pemerintah. Padahal pemerintah sendiri yang sering menggaungkan untuk mengutamakan memakai produk dalam negeri. Di sini Kami menduga adanya kerugian negara yang sangat besar karena adanya permainan,” ujar Lambok.

Menurut data yang dipegang Lambok, ada beberapa penawaran dari produsen lokal dengan harga kisaran Rp 30 Ribu per 25 pcs alat swab antigen. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Kemenkes justru melirik produk dengan harga yang jauh lebih mahal yakni Rp 86 ribu per 10 pcs alat swat antigen.

 Disamping itu, Lambok juga mengutarakan bahwa Ia tidak habis pikir kenapa beberapa Badan Usaha Milik Negera tidak memakai alat swab antigen produk lokal dalam kesehariaannya seperti KAI dan RNI, tetapi justru memakai alat kesehatan Impor yang secara harga jauh lebih mahal. Sementara penerbangan yang berasal dari negara lain yakni Lion Air, malah menggunakan produk dalam negeri yang secara harga jauh lebih murah yaitu Rp 35 ribu bahkan sudah termasuk jasa dan surat keterangan hasil pemeriksaan untuk penerbangan.

 

Oleh karenanya, Lambok meminta kepada KPK, BPK dan Kejaksaan untuk memonitor lelang pengadaan alat swab antigen yang dilakukan Kemenkes tersebut agar negara terhindar dari kerugian yang sangat besar. Di samping itu, menurut perhitungan Lambok berdasarkan data yang Ia dapat, negara bakal mengalami kerugian kurang lebih Rp 84 miliar dari proyek lelang pengadaan alat swab antigen oleh Kemenkes.

“Kami tidak tahu bagaimana proyek – proyek pengadaan alat swab antigen Kemenkes yang sebelumnya. Namun yang pasti, menurut Kami banyak produk – produk lokal yang sudah teruji secara klinis dan layak pakai serta izin edarnya juga sudah keluar, terlebih lagi harga juga lebih murah ketimbang produk impor, tetapi kenapa tidak digunakan oleh pemerintah? Itu yang Kami sangat sayangkan,” kata Lambok.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…