Industri Dalam Negeri Makin Berkurang, Indonesia Perlukan Kawasan Industri Terintegrasi

Oleh : Hariyanto | Rabu, 24 Mei 2017 - 05:02 WIB

Pakar Ekonomi Faisal H. Basri (Ist)
Pakar Ekonomi Faisal H. Basri (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kawasan industri yang terintregrasi di Indonesia sangat diperlukan untuk memperluas jangkauan manufaktur di indonesia. Sehingga produk-produk manufaktur dalam negeri dapat terus berjalan dan semakin berkembang.

Pakar Ekonomi Faisal H. Basri mengatakan, produk-produk manufaktur indonesia dikuasai Industri asing. Produk-produk yang berasal dari singapura, Malaysia dan Thailand saat ini memenuhi sebagian pasar indonesia. Hal ini disebabkan kawasan Industri di Indonesia yang semakin terbatas.

Selain itu, lanjut Faisal, semakin sedikitnya kawasan industri pertokimia yang terintegrasi menjadi salah satu faktor banjirnya produk-prodruk manufaktur di Indonesia.

"Karena kita kawasan industrinya gak ada,misalnya kacang saja made in singapur karena kemasanya aja kita gak ada, industrinya kalah daya saing karena kemasanya dari petrokimia . kita gak bisa komplit gara-gara petrokimiany memble . jadi kita makin tersingkir karna kita gak punya kawasan petrokimia yang terintregasi,"ungkap Faisal dalam seminar Himpunan Kawasan Industri di hotel Ambhara, Jakarta (23/5/2016).

Faisal menilai saat ini konsep kawasan industri sudah tidak lagi relevan, pasalnya saat ini jumlah industri di indonesia semakin lama semakin sedikit.

"Kawasan industri model lama adalah sunset, karena industri manufaktur di indonesia perusahaanya kian hari makin berkurang , industri baru sudah gak ada lagi yang masuk indonesia kecuali yang berorientasi pasar dalam negri," imbuhnya.

Faisal menegaskan, Industri besar dan menengah pada tahun 2016 sebanyak 29.648, sekarang tinggal 24.000 . Praktis industri itu tumbuh di bawah PDB dan tumbuhnya ditopang oleh industri yang eksisting. Industri yang baru semakin tidak ada di Indonesia, karena harus melewati banyak regulasi dan undang-undang yang semakin membebankan pengusaha.

Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto meminta kepada para pengembang dan pengelola kawasan industri khususnya yang tergabung dalam Himpunan Kawasan Industri (HKI) untuk meningkatkan daya saing kawasan industri di Tanah Air. Hal ini untuk menambah daya tarik para investor agar terus berekspansi di kawasan industri.

Menurut catatan Kemenperin, pembangunan kawasan industri baik yang dikelola BUMN atau BUMND maupun swasta telah tersebar di 15 provinsi atau 34 kabupaten dan kota.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Rahasia Dapur Efisien: Kulkas Side by Side, Penyimpanan Luas dan Pilihan Terbaik untuk Keluarga Modern

Senin, 29 April 2024 - 06:38 WIB

Rahasia Dapur Efisien: Kulkas Side by Side, Penyimpanan Luas dan Pilihan Terbaik untuk Keluarga Modern

Setelah kembali dari liburan panjang, kebutuhan akan penyimpanan bahan makanan yang luas menjadi sangat terasa. Seringkali setelah berlibur, kita ingin kembali ke rutinitas sehari-hari dengan…

Groundbreaking Socia Garden (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Senin, 29 April 2024 - 06:00 WIB

Gelar Groundbreaking, Arrayan Group Bakal Serah Terima Unit Socia Garden Akhir Tahun 2024

Arrayan Group sebagai pengembang besar selalu serius dalam merealisasikan dan komitmen terhadap penyelesaian proyeknya. Bukti nyata ini ditandai dengan Groundbreaking tahap 1 di Cluster Tivoli…

Ketua Umum INKOWAPI, Sharmila Yahya

Minggu, 28 April 2024 - 20:03 WIB

INKOWAPI Siap Dukung Percepatan Pelaksanaan Program Makan Siang & Susu Gratis

Induk Koperasi Pengusaha Wanita Indonesia (INKOWAPI) mendukung percepatan pelaksanaan program makan siang dan susu gratis yang digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

Baliho Dico Ganinduto

Minggu, 28 April 2024 - 18:54 WIB

Viral Baliho Dico Ganinduto Gubernur Jateng, Ini Kata Pakar

Sejumlah wilayah di Jawa Tengah 'dibanjiri' baliho hingga billboard yang menampilkan foto Bupati Kendal Dico Ganinduto. Hal tersebut membuat menarik perhatian seluruh masyarakat Jateng hingga…

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PT PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Minggu, 28 April 2024 - 16:16 WIB

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Indramayu – Upaya mendorong produktivitas gula perlu mendapat dukungan kolektif berbagai pihak, salah satunya dari masyarakat desa penyangga di sekitar perkebunan tebu dan pabrik gula. Pemberdayaan…