Demokrat Soroti Masalah Klasik Pupuk Bersubsidi: Ketika Musim Tanam Pupuk Langka, Ketika Panen Harga Jeblok

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 30 Januari 2021 - 13:12 WIB

Ilustrasi Petani Pupuk (Photo by Klik Hijau)
Ilustrasi Petani Pupuk (Photo by Klik Hijau)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana menyoroti seringnya terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi di musim tanam. 

Untuk itu, ia meminta agar masalah klasik itu segera diselesaikan sehingga tidak menambah beban bagi kalangan petani yang saat ini sedang dalam keadaan sulit akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, Putu juga menekankan agar roadmap distribusi pupuk dibuat secara komprehensif. 

Sehingga proyeksi total kebutuhan yang 24 juta ton pupuk di Indonesia ini bisa terpenuhi.

Dijelaskannya, untuk awal tahun 2021, volume pupuk dari Pupuk Indonesia sebesar 15,47 juta ton dengan total penyaluran 13,49 juta ton. 9,04 juta ton diantaranya merupakan pupuk subsidi dan 4,45 juta ton non-subsidi. 

Jumlah itu menurut Putu sudah membuat petani kesusahan.

“Roadmap-nya harus dibuat, juga ke depan sistem pemasarannya. Klasik sekali ketika musim tanam pupuk langka, ketika panen harga jeblok,' ujar Putu dalam keterangan tertulisnya dilansir redaksi Industry.co.id pada Sabtu (30/1/2021).

"Jadi sistem dan roadmap-nya Kemendag juga harus dibuat untuk petani kita. BUMN Holding Pupuk Indonesia ini yang harus menyiapkan sistem yang lebih komprehensif di bawah Kementerian BUMN,” sambungnya.

Politisi Partai Demokrat ini mendorong agar pihak-pihak terkait duduk bersama, baik Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian BUMN melalui BUMN Holding Pupuk Indonesia agar dapat terpenuhinya pupuk non-subsidi kepada petani.

Dia menjelaskan, anggaran subsidi pupuk tahun 2021, hanya Rp 25,28 triliun atau setara kurang lebih 9 juta ton pupuk. 

"Sehingga Kementerian BUMN perlu mendorong Kementerian Keuangan agar segera memberikan tambahan anggaran subsidi untuk peningkatan pupuk subsidi kepada petani yang saat ini masih kurang atau desifit kurang lebih 10 juta ton pupuk,” ungkap Putu.

Disisi lain, Putu menilai negara sepertinya juga masih setengah-setengah dalam memberikan subsidi pupuk kepada para petani dengan jumlah yang terbatas. 

Untuk itu, ia meminta supaya ada mekanisme distribusi yang tepat agar dapat terpenuhi kebutuhan pupuk di masyarakat. 

"Di samping itu perhatikan juga Kartu Tani yang merupakan sistem baru yang tentu masih perlu ditinjau kembali karena pada akhirnya dapat berpengaruh pada kondisi kelangkaan pupuk," pungkas Putu. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…