Pabrik Semen dan Pembangunan Berkelanjutan

Oleh : Ben Senang Galus, Pemerhati Masalah Lingkungan, Kontrais, Tinggal Di Yogyakarta | Selasa, 16 Juni 2020 - 13:49 WIB

Ben Senang Galus
Ben Senang Galus

INDUSTRY.co.id,  Rencana pembangunan Pabrik Semen (PS) di Lengko Lolok (LL) oleh pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (KMT), mengundang pro kontra dari berbagai elemen masyarakat. Masing-masing pihak dengan argumentasinya sendiri-sendiri. Pihak pro PS ideologi pemikirannya lebih pada sisi pragmatis ekonomi uang semata (mainstream economics/capitalism). Artinya, lingkungan alam rusak sekalipun tidak menjadi perhatian/keprihatinan mereka, yang penting uang.

Sementara pihak anti PS ideologi pemikirannya lebih modernis progresif melihat keberlanjutan dan keutuhan lingkungan sebagai ciptaan Tuhan. Selain itu juga mereka melihat dari perspektif kultural. Artinya PS itu akan membongkar ontologi budaya Manggarai—garis imajiner antarruang budaya menjadi lenyap seketika, dan manusia akan menjadi ahistories, jika demikian akan terjadi apa yang disebut perdidit generationem-kehilangan generasi).

Frasa pembangunan berkelanjutan (sustainable development/SD)  lebih terfokus pada upaya meningkatkan kualitas hidup dengan manusia sebagai sentral pembahasannya. Kata berkelanjutan kemudian dikemas menjadi sebuah ide yang akan membawa kita tinggal di rumah dan bekerja di lingkungan kerja yang lebih baik, serta hidup lebih sejahtera. Nada dasar SD yaitu pembangunan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masa kini namun tidak mengganggu kebutuhan generasi masa mendatang. Rujukan yang paling pas pemikiran ini ialah William Lafferty, dalam Governance, Democracy and Sustainable Development: Moving Beyond the Impasse (2012), mengedepankan dua landasan bagi sebuah keberlanjutan yaitu: realism dan consensualism. Realism dalam konteks ini berupa seruan akan moralitas yang lebih berlandaskan alamiah dari pada hukum buatan manusia. Lewat argumentasi inilah kita memperoleh pemahaman tentang bagaimana dunia nyata menunjukkan apa yang benar dan apa yang salah.

Inilah kemungkinan pasti dari rencana PS di LL itu, yakni kaitan dengan kondisi alam kita belakangan ini di mana keteraturan iklim, yang beberapa puluh tahun yang lalu masih kita nikmati, berganti dengan rentetan bencana banjir, hujan badai, serta kemarau yang panjang, tana longsor. Bencana-bencana tersebut tidak hanya  menimbulkan kerugian ekonomi sangat besar, namun juga bencana sosial budaya.

Jika rencana PS ini kita biarkan tetap berlangsung tanpa upaya mengakhirinya, sama saja dengan meninggalkan warisan berupa alam dan lingkungan yang sangat buruk bagi generasi mendatang. Demikian pula tidak dapat menyalahkan negara lain karena adanya perubahan iklim karena tidak sedikit andil PS dalam wujud emisi gas karbon ke atmosfer, yang akan menimbulkan kenaikan suhu udara di atas wilayah kita di Manggarai (efek rumah kaca). 

Untuk sebagian orang, SD berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan ekonomi" itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.

Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu, SD mencakup enam skema besar, yakni. environment, viable, economic, equitable, bearable, social. Skema ini jika disederhanakan akan menghasilkan skema berikut ini:Bearable (Society+ Environment = Bearable),Viable (Economic + Environment = Viable. Oleh PBB skema ini dikembangkan menjadi 41 indikator pembangunan berkelanjutan. Dua dari 41 indikator itu ialah tempat tinggal (baca:beo) dan kelestarian alam (lingko:makro kosmos dan mikro kosmos). 

Pada titik inilah inti perjuangan kelompok anti tambang, agar bumi ini tetap lestari dan melihat bumi sebagai Our Common Future (Hari Depan Kita Bersama) sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.  

Perbedaan Cara Pandang

Skema di atas lebih menekankan arti pentingnya keragaman budaya dan keragaman hayati bagi alam. Dalam konteks yang lebih luas, skema ini lebih mengutamakan relasi transenden maupun imanen antara manusia dengan makluk nonhuman. Dengan demikian "pembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi (uang), namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual". dalam pandangan ini, keragaman budaya merupakan poin penting dari lingkup   pembangunan berkelanjutan.

Di sinilah letak perbedaan cara pandang pro tambang dengan antitambang. Pro tambang lebih melihat bumi ini sebagai sebuah benda yang bisa dipertukarkan dengan uang (cara berpikir pragmatis-orientasi ekonomi/uang—ekonom rakus). Sehingga dengan cara apapun bumi harus dihabiskan. Bagi mereka, uang adalah segala-galanya. Bagi mereka pertumbuhan ekonomi merupakan satu-satunya tujuan bagi dilaksanakannya suatu pembangunan tanpa mempertimbangkan aspek lainnya.

Sementara kelompok anti tambang lebih pada keberlanjutan alam.  Peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan memanfaatkannya.  Orientasi pengembangan teknologi harus  dalam keadaan yang selaras, serta meningkatkan potensi masa kini dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Kelompok anti tambang, tidak menolak orientasi pertumbuhan ekonomi, namun dengan dasar pertimbangan aspek-aspek yang semakin komprehensif dalam tiap tahapannya. Seperti keseimbangan ekologi (economic productivity and ecological sustainability; need to be reached and balanced out in development),  aspek keadilan sosial (economic productivity and ecological sustainability,social justice; need to be reached and balanced out in development) aspek aspirasi politis dan sosial budaya dari masyarakat setempat (economic productivity and ecological sustainability,social justice and political participation; need to be reached and balanced out in development).  Point penting dari pemikiran anti tambang adalah keberlanjutan ekologis, keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan sosial dan budaya, keberlanjutan Politik, dan keberlanjutan ketahanan pangan.

Keberlanjutan Hidup Bersama

Sebagai manusia kita mencari perubahan yang baik bagi diri kita sendiri, anak-anak dan cucu-cucu kita; kita harus melakukannya dengan cara yang bertanggung jawab pada hak semua orang untuk melakukan hal yang sama. Untuk melakukannya ini kita harus terus-menerus belajar– tentang diri kita sendiri, kekuatan kita, keterbatasan kita, hubungan-hubungan kita, masyarakat kita, lingkungan kita, dunia kita. Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan adalah suatu ikhtiar yang luas, berlangsung seumur hidup, dan menantang individu, lembaga dan masyarakat untuk memandang hari esok sebagai hari milik kita semua, atau ini tidak akan menjadi milik siapapun. Oleh karena itu hendaknya Pemda KMT tidak henti-hentinya mempromosikan (pembelajaran) SD ini kepada setiap jenjang dan jenis pendidikan di KMT.

Iktiar peranan pendidikan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, yakni menghormati dan menjaga lingkungan alam. Oleh karena itu  proses orientasi dan re-orientasi pendidikan di setiap jenjang dan jenis pendidikan di KMT, sesungguhnya dalam rangka membantu perkembangan nilai-nilai dan tingkah laku yang bertanggung jawab bagi lingkungan, juga untuk menggambarkan jalan dan cara melakukannya. Itu semua dalam rangka meraih keadilan sosial dan memerangi kemiskinan sebagai prinsip-prinsip kunci dari pembangunan yang berkelanjutan: “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengesampingkan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri”.

Pembangunan berkelanjutan bukanlah tentang mempertahankan status quo, tetapi lebih tentang arah dan maksud perubahan.  Dasar dan fondasi   terdapat dalam dimensi budaya. Kebudayaan--cara hidup, berhubungan, berperilaku, berkeyakinan dan bertindak yang berbeda-beda sesuai dengan konteks, sejarah dan tradisi, yang di dalamnya umat manusia menjalani kehidupan mereka. Ini adalah pengakuan bahwa praktik-praktik kebiasaan, identitas dan nilai-nilai – perangkat lunak pengembangan manusia – memainkan peran besar dalam menyusun dan membangun komitmen bersama.

Persoalan kebudayaan juga terhubung dengan pembangunan ekonomi melalui pendapatan, di mana perwujudan budaya bisa menghasilkan, melalui seni, musik, dan tarian. Di tempat berkembangnya industri kebudayaan seperti itu, harus ada kesadaran penuh akan bahaya pengkomodifikasian kebudayaan dan merusaknya menjadi sekedar objek ketertarikan orang luar. Kebudayaan harus dihargai sebagai konteks yang hidup dan dinamis yang di dalamnya manusia di manapun berada dapat menemukan nilai dan identitas mereka.

Tujuan utamanya adalah mencapai kehidupan bersama yang penuh perdamaian, dengan lebih sedikit penderitaan, lebih sedikit kemiskinan di sebuah ruang tempat orang dapat menjalankan hak-hak mereka sebagai umat manusia dan warga negara dengan cara yang bermartabat. Pada saat yang sama lingkungan alam akan memainkan perannya untuk melakukan regenerasi dengan menghindari hilangnya keanekaragaman dan penumpukan limbah di biosfer dan geosfer. Kekayaan dalam keragaman di semua sektor lingkungan natural, kultural, dan sosial adalah komponen mendasar untuk sebuah ekosistem yang mapan dan untuk keamanan dan kegembiraan setiap komunitas. Hubungan yang saling berkaitan ini menggarisbawahi kompleksitas yang menjadi bagian dari lingkungan alam dan sistem pembelajaran manusia, yang terus-menerus membutuhkan perawatan dengan pendekatan holistik.

Pendidikan adalah kesempatan terbaik kita untuk mengenalkan dan mengakarkan nilai dan perilaku yang dikandung pembangunan berkelanjutan. Seperti telah diketahui banyak orang, dibutuhkan sebuah pendidikan yang transformatif: pendidikan yang membantu menuju perubahan-perubahan fundamental yang dituntut oleh tantangan dari keberlanjutan. Mempercepat kemajuan menuju keberlanjutan bergantung pada menghidupkan kembali hubungan yang penuh kepedulian antara manusia dan dunia alam, untuk kemudian mempermudah eksplorasi kreatif bentuk-bentuk pembangunan yang lebih bertanggungjawab secara lingkungan dan sosial.  

Pendidikan memungkinkan peserta didik sebagai individu dan komunitas untuk memahami diri kita sendiri dan orang lain, dan hubungan kita dengan alam dan lingkungan sosial yang lebih luas. Pemahaman ini berlaku sebagai dasar yang kokoh untuk menghormati dunia sekitar kita dan manusia yang menghuninya.

Sebagian besar pendidik bekerja untuk membantu individu-individu untuk tumbuh dan berkembang secara intelektual, emosional, spiritual, dan secara praktis, untuk kemudian tumbuh subur dalam konteks sosio-lingkungan atau sosio-kultural apapun tempat mereka berada. Banyak pendidik memiliki pandangan bersemangat tentang mengapa dan bagaimana aspek-aspek pendidikan dapat dan harus memainkan peran vital dalam proses ini.

Pembangunan nilai-nilai positif yang kuat dalam diri pembelajar – tentang diri mereka sendiri, tentang pembelajaran, dunia di sekeliling mereka dan tempat mereka di dalamnya– adalah bagian kunci tumbuh kembang seorang pembelajar: berkembang sebagai manusia yang utuh, menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab, menemukan kecintaan pada pembelajaran seumur hidup, menyadari kekuatan dan potensi diri mereka. Pembelajaran personal inilah yang akan paling memungkinkan untuk mempercepat penanaman nilai-nilai yang mendasari pembangunan berkelanjutan, karena pembangunan berkelanjutan adalah persoalan mengadopsi suatu visi secara yakin daripada mencerna sebagian khusus dari ilmu pengetahuan.  

Visi KMT hendaknya jangan hanya ditekankan pada aspek ekonomi dan sosial. Aspek pembangunan berkelanjutan justru lebih tepat dijadikan landasan utama di dalam penyusunan visi daerahnya ( hal ini sesuai dengan potensi sumber daya alam di Matim, kopi, cengkeh, fanili, sapi, babi, kambing, dll). Dengan mengabaikan aspek ini semua program kerja yang dilakukan hanya akan berorientasi kepada tercapainya kesejahteraan yang temporer sifatnya, bukan yang berlangsung terus-menerus.

Visi tersebut sangat menekankan kepada pentingnya SD dalam berbagai aspek. Visi tersebut akan menggerakkan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk membuat Matim lebih sejahtera melalui peningkatan ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan.

Tiga elemen dasar yang harus diperhatikan oleh Pemda KMT dalam menyusun kerangka SD. Pertama, pengakuan bahwa SD harus seimbang untuk berbagai concerns, khususnya faktor-faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kedua, berfokus kepada keadilan, baik antargenerasi maupun di dalam generasi itu sendiri. Ketiga, turut berperannya kearifan lokal, antara lain lebih baik mencegah daripada mengobati, si perusak harus dikenai denda, korban perusakan harus diperbaiki, dan lain sebagainya. Lewat visi inilah seluruh kegiatan pembangunan di KMT termasuk pembangunan moral anak nunca lale, diarahkan

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…