Beda Pendapat Rosan Vs Airlangga Terkait Stimulus Covid-19 Rp405 Triliun

Oleh : Ridwan | Minggu, 12 April 2020 - 11:30 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Stimulus yang digelontorkan pemerintah untuk memitigasi dampak virus corona (Covid-19) dinilai sebagian kalangan masih kurang. Penilaian tersebut salah satunya dilontarkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani. Menurut Rosan, pemerintah seharusnya menambah jumlah stimulus dari saat ini Rp 405,1 triliun menjadi Rp 1.600 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah dalam menyelesaikan setiap persoalan tidak dengan terburu-buru. Menurut dia, semuanya dilakukan dengan mekanisme yang ada.

"Mengenai jumlah (stimulus), tentu butuhnya berapa kita selalu melakukan asesmen. Tetapi di dalam perppu sudah jelas bahwa bujet defisit (APBN) tahun pertama, kedua dan ketiga itu dibuka (di atas 3 persen). Tahun keempat dan kelima dikembalikan ke 3 persen. Jadi tentu kebutuhannya nanti kita akan lihat sesuai dengan apa yang diminta oleh situasi,” kata Airlangga Hartarto dilansir BeritaSatu.com (11/4/2020).

Sebagai informasi, dari anggaran Rp 405,1 triliun, pemerintah antara lain mengalokasikan untuk sektor kesehatan sebesar Rp 75 triliun, social safety net Rp 110 triliun, dukungan kepada industri senilai Rp 70,1 triliun, dan dukungan pembiayaan anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 150 triliun.

Sementara menurut Rosan Roeslani, stimulus yang telah dikeluarkan pemerintah belum ideal, terutama jika dikaitkan dengan jumlah 93 juta masyarakat miskin dan rentan miskin, serta pengusaha kecil dan pekerja informal, yang belum tersentuh bantuan. Ia melihat kebutuhannya sebesar Rp 1.500 triliun sampai Rp 1.600 triliun

Dari stimulus Rp 1.600 triliun, kata Rosan, untuk program jaring pengaman sosial sebesar Rp 600 triliun, dana kesehatan Rp 400 triliun, serta dana finansial perbankan Rp 500 triliun sampai Rp 600 triliun untuk memberikan keringanan kepada pelaku usaha kecil dan menengah.

Menurut Rosan, idealnya negara memberikan stimulus sebesar 10 persen dari total PDB. Contohnya, Amerika Serikat mengalokasikan stimulus sebesar 10,5 persen dari total PDB untuk meredam dampak Covid-19. Australia dan Singapura lebih tinggi, yaitu 10,9 persen dari total PDB. 

Bahkan negara tetangga Malaysia mengeluarkan stimulus hingga Rp 938 triliun, meskipun PDB mereka tidak lebih besar dari Indonesia. Sedangkan Indonesia baru sekitar 5 persen dari PDB.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…