Physical Distancing, Not Spiritual Distancing

INDUSTRY.co.id - Salam damai untuk kita semua. Hari ini adalah Hari Minggu Palma, di mana umat Katolik sedunia memasuki penghujung puasa 40 hari dengan kunjungan Yesus ke Yerusalem, sebuah kunjungan yang meminta perhatian dan mengundang kehadiran banyak orang (keramaian dan kerumunan). 

Seharusnya kita bisa seperti orang-orang di Yerusalem mengelu-elukan Dia, melambaikan daun palma dan menyanyi bersama lagu “Yerusalem Yerusalem lihatlah Rajamu”. Tapi paradoks Hari Minggu Palma ini kita dipaksa harus diam di rumah, tidak boleh berkumpul merayakan perayan ekaristi di gereja bersama orang banyak (karena harus physical distancing: jaga jarak) walaupun untuk beribadat memuji dan memuliakan Tuhan.

Untuk saat ini, dengan wabah COVID-19, menjauhi keramaian dan/atau kerumunan menjadi sebuah tindakan bersama untuk menjaga kehidupan bersama agar tetap terjamin sehat. Salah satu aspek hidup sehat adalah sehat secara rohani dan/atau spiritual. Physical distancing penting dilakukan oleh semua, namun jangan sampai karena itu berkembang spiritual distancing. 

Physical distancing yes, tetapi spiritual distancing no. Solidaritas spiritual atau solidaritas rohaniah menjadi salah satu aksi yang perlu dikuatkan agar semangat hidup tetap bergelora bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan umat-Nya menderita. Tuhan selalu mempunyai cara untuk menyelamatkan umat-Nya, termasuk melalui usaha para ahli yang berjuang menemukan serum melawan COVID -19.

Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa komunitas kolaboratif dan saling mendukung adalah komunitas yang paling berhasil dalam pemulihan yang berkelanjutan dari bencana besar. Belajar dari bencana di Jepang, dukungan emosional, dukungan sosial, kekuatan sesama melalui jejaring sosial bisa memulihkan lebih baik, apalagi dukungan rohani, dukungan spiritual dan pertolongan Tuhan sendiri dari tempat yang maha tinggi!

Saya berharap, agar physical distancing, tidak berkembang menjadi spiritual distancing. Saling menguatkan, menguduskan, dan mendoakan meski secara fisik tidak hadir dalam waktu dan ruang yang sama. Dengan demikian social distancing menyehatkan tubuh, dan mendapat kesempurnaan dalam kualitas spiritual karena Tuhan selalu punya cara menyelamatkan umat-Nya.

Aloma Sarumaha (Plt. Dirjen Bimas Katolik)