PT Indika Energy Tbk Raub Laba sebesar US$ 75,5 Juta di Tahun 2019

Oleh : Candra Mata | Minggu, 05 April 2020 - 13:00 WIB

PT Indika Energy Tbk (INDY) (Foto Tambang)
PT Indika Energy Tbk (INDY) (Foto Tambang)

INDUSTRY co.idJakarta, Perusahaan energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk. (Perseroan) merilis Laporan Keuangan konsolidasi yang diaudit untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019.

Perseroan berhasil membukukan Laba Inti sebesar US$75,5 juta di tahun 2019. Kinerja positif terjadi pada beberapa anak perusahaan termasuk Petrosea, Tripatra, dan Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS). 

"Pada tahun 2019, Indika Energy membukukan Pendapatan sebesar US$2.782,7 juta, atau 6,1% lebih rendah dari US$2.962,9 juta yang dilaporkan pada tahun sebelumnya," kata Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Industry.co.id Minggu (5/4).

Dikatakannya, pendapatan ini antara lain dikontribusikan oleh beberapa anak perusahaan yang kinerjanya meningkat, antara lain Tripatra berhasil membukukan kenaikan Pendapatan sebesar 66,1% menjadi US$462,3 juta dibandingkan dengan US$278,3 juta pada tahun 2018. 

Selain itu, Pendapatan Petrosea juga meningkat sebesar 7,9% menjadi US$476,4 juta dibandingkan US$441,4 juta pada tahun sebelumnya. Pendapatan MBSS juga meningkat 3,1% menjadi US$77,8 juta dari US$75,4 juta pada tahun 2018.

"Sementara dari sisi operasional, anak usaha Perseroan, Kideco Jaya Agung (Kideco) di tahun 2019 memproduksi 34,3 juta ton batubara dan mencatat volume penjualan 34,9 juta ton, meningkat dibandingkan tahun 2018 yang masing-masing sebesar 34,0 juta ton dan 34,1 juta ton," jelas Arsjad Rasjid. 

Selain itu menurutnya, perusahaan juga memenuhi kebijakan pemerintah Domestic Market Obligation (DMO) dengan mengalokasikan 30% batubara untuk kebutuhan dalam negeri.

Adapun laba kotor Perseroan turun 33,5% dari US$641,2 juta pada tahun 2018 menjadi US$426,7 juta pada tahun 2019, yang disebabkan karena turunnya harga jual rata-rata Kideco dari US$52,9 pada tahun 2018 menjadi US$45,1 pada tahun 2019. 

Sementara itu, perseroan juga mencatat Rugi yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$18,2 juta, dibandingkan dengan Laba Bersih sebesar US$80,1 juta pada tahun 2018. 

"Meski demikian, Perseroan tetap membukukan Laba Inti sebesar US$75,5 juta di tahun 2019," tutur Arsjad. 

Perlu diketahui, laba Inti adalah laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, diluar keuntungan atau kerugian nonoperasional dan pajak terkait (amortisasi aset tidak berwujud, penurunan nilai aset, perubahan nilai wajar utang kontinjensi, akselerasi amortisasi biaya emisi Obligasi 2023 tahun 2019 dan keuntungan dari revaluasi pada tahun 2017).

Sementara itu, posisi kas, setara kas dan aset keuangan lain Perseroan mencapai US$703,0 juta pada akhir tahun 2019. Realisasi belanja modal pada 2019 sebesar US$156,9 juta, yang terutama digunakan untuk Petrosea sebesar US$58,3 juta dan pembangunan fuel storage di Kariangau, Kalimantan Timur sebesar US$81,0 juta.

Sepanjang tahun 2019, Perseroan terus meningkatkan fokus terhadap aspek ESG di dalam seluruh kegiatan operasional. 

Indika Energy berkomitmen untuk senantiasa melakukan praktik-praktik penambangan yang baik dan secara bertahap melakukan diversifikasi ke bisnis non-batubara.

Saat ini, dijelaskan Arsyad, dunia memasuki periode sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan penyebaran COVID19. 

Perekonomian global diperkirakan akan menurun di tahun 2020, yang juga tentu akan berpengaruh pada industri energi. 

"Sejak tahun 2018 lalu, kami telah memulai upaya diversifikasi ke bisnis non-batubara dan mengambil langkah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional Perusahaan, salah satunya dengan implementasi transformasi digital yang telah berhasil dilakukan Petrosea,” tutur Arsjad lagi. 

“Dalam jangka panjang, energi akan terus menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat. Indika Energy berharap dapat terus berkontribusi terhadap pembangunan nasional melalui kompetensi yang kami miliki,” pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…