Ramai-Ramai Pelaku Industri Teriak Bahan Baku, Mendag Bagaimana?

Oleh : Candra Mata | Selasa, 10 Maret 2020 - 11:45 WIB

Mendag Agus (foto Tempo.co)
Mendag Agus (foto Tempo.co)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Dampak dari merebaknya virus korona telah menimbulkan kelangkaan bahan baku bagi sejumlah industri manufaktur di Indonesia. 

Berhentinya operasi pabrikan di Tiongkok di gadang-gadang menjadi biang keladi para produsen di Tanah Air tidak memiliki stok bahan baku untuk berproduksi. 

Beberapa pihak menyebut stok bahan baku yang tersisa saat ini sangat mengkhawatirkan dan hanya mampu bertahan hingga akhir bulan maret. 

"Jadi, sebenarnya (stok) sampai akhir Maret ini masih ada. Masih bisa, tapi kita tidak bisa bilang aman sampai akhir bulan ini karena kan buat April-nya bagaimana. Masak pabrik berhenti?" ujar Ketua Industri Manufaktur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Johnny Darmawan beberapa waktu lalu di Jakarta. 

Sementara pengamat ekonomi dari Indef Enny Sri Hartati mengatakan seharusnya kondisi saat ini menjadi momentum Indonesia untuk mengurangi ketergantungan impor dengan memproduksi bahan baku sendiri.

"Kita jadi betul-betul mempunyai tingkat kewaspadaan bahwa begitu kita mengalami ketergantungan bahan baku impor walaupun itu murah, itu berisiko tinggi. Jadi, harus segera ada langkah konkret mengurangi ketergantungan bahan baku impor tersebut seperti melakukan industrialisasi di hulu dan hilir, dengan begitu Indonesia memiliki kemampuan untuk memenuhi penyediaan bahan baku domestik," jelasnya. 

Suara kekhawatiran akan rantai pasok juga dikatakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani. 

Ia mengatakan industri dalam negeri saat ini lebih banyak bergantung atau mengimpor barang baku dari China.  

"Dalam negeri kelimpungan untuk mencari pasokan suku cadang, terutama untuk kegiatan produksi. Tapi kita pengusaha akan mencoba cari alternatif pemasok selain China," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan terganggunya altivitas manufaktur akibat terhambatnya pasokan bahan baku masih sulit diatasi. 

Menurut dia, kendalanya ada pada disrupsi rantai pasok bahan baku produksi. Satu-satunya solusi, ujar Shinta, adalah dengan mendiversifikasi pasokan tersebut dari dalam negeri maupun di negara lain.

"Yang dibutuhkan pelaku usaha saat ini adalah stimulasi dari pemerintah, baik itu insentif, kebijakan, hingga kemudahan birokrasi untuk kegiatan ekonomi produktif. Pasalnya, kata dia, kondisi manufaktur saat ini sekarang sedang terancam tidak bisa produksi karena gangguan rantai pasok," ungkap Shinta. 

Sedangkan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia Rosan P Roeslani mengungkapkan industri yang paling menderita karena penyebaran virus corona adalah industri elektronik.

Rosan menyebut virus corona memukul impor dari China sebesar 25 hingga 30 persen selama periode Januari hingga Februari.

"Dari impor (yang paling terpukul) barang elektronik. Dari total impor China hampir 50 persen dari Wuhan," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi di Jakarta mengingatkan jajarannya menjaga kebutuhan bahan baku untuk industri. 

"Saya mengingatkan akan pentingnya kecukupan pasokan bahan baku. Suplai bahan baku harus ada. Kalau ada tambahan pesanan, kemudian suplai bahan baku enggak ada, percuma. Mau ngerjain apa?" ujar Presiden Jokowi beberapa waktu lalu di Jakarta. 

Untuk menjaga rantai pasok industri tersebut, Presiden memerintahkan penyederhanaan dan relaksasi terkait prosedur masuknya pasokan bahan baku, ia juga meminta Menteri Perdagangan agar dapat menjaga bahan baku untuk konsumsi dan industri. 

"Tolong betul-betul dilihat kebijakan impor, jangan lagi ada yang menghambat karena menyangkut bahan baku industri," tegas Jokowi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Film Syirik Goes To School di SMA N 1 Gamping Meriah.

Sabtu, 27 April 2024 - 09:12 WIB

Meski Diguyur Hujan Deras, Film Syirik Goes To School di SMA N 1 Gamping Meriah.

Biasanya kalau acara di tempat terbuka diguyur hujan akan ditinggalkan penonton, tapi lain halnya saat Acara Film SyirikSyirik Neraka Pesisir Laut Selatan Goes To School di SMA N 1 Gamping Yogyakarta…

Forwan Terus Melaju Untuk Kesejahteraan Anggota Maju

Sabtu, 27 April 2024 - 09:06 WIB

Forwan Terus Melaju Untuk Kesejahteraan Anggota Maju

Diusia Satu Dekade, FORWAN akan terus berbenah, Forwan akan terus melaju, agar kesejahteraan anggota maju. Hal tersebut diungkapkan Sutrisno Buyil selaku Ketua Umum FORWAN pada perayaan ulang…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Sabtu, 27 April 2024 - 08:58 WIB

Kementerian PUPR Rampungkan Penataan Kawasan Pesisir Labuang Sebagai Destinasi Wisata Baru di Majene

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah merampungkan penataan Kawasan Pesisir Labuang di Kabupaten Majene sebagai destinasi wisata…

- PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia

Sabtu, 27 April 2024 - 06:46 WIB

Dukung Energi Hijau, Energasindo Heksa Karya, Tripatra, dan Pasir Tengah Berkolaborasi Kembangkan Compressed Bio Methane (“CBM”)

PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh PT. Rukun Raharja, Tbk dan Tokyo Gas, PT Tripatra Engineering ("Tripatra"), anak perusahaan…

Siloam Hospitals

Sabtu, 27 April 2024 - 06:37 WIB

Siloam Hospitals Mempertahankan Pertumbuhan dan Melayani Lebih dari 1 Juta Pasien di Kuartal Pertama 2024

Siloam mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal pertama tahun 2024. Perseroan mengawali tahun 2024 dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan telah melayani lebih dari 1 juta…