Industri Hulu Hilir Mampu Mendorong Ekonomi Berkeadilan di Indonesia

Oleh : Ridwan | Jumat, 24 Maret 2017 - 15:31 WIB

Kawasan Industri di Batam (Jerry Redfern/Getty Images)
Kawasan Industri di Batam (Jerry Redfern/Getty Images)

INDUSTRY.co.id

Jakarta,Untuk menumbuhkan industri hulu hilir, Kementerian Perindustrian beserta pemangku yang berkepentingan tengah menyiapkan skema integrasi guna mendorong pertumbuhan industri Indonesia yang implikasinya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, beberapa sektor industri kimia hilir yang mampu mendorong ekonomi berkeadilan di Indonesia antara lain, industri barang jadi karet, industri farmasi dan obat tradisional, serta industri kosmetika.

“Sebagai gambaran potensi industri barang jadi karet di dalam negeri, dari hulunya didukung dengan area perkebunan karet paling luas di Dunia dengan luas mencapai 3,64 juta hectare” ungkap Airlangga Hartarto di Jakarta (23/3/2017).

Dari total luas area tesebut, produksi karet sebanyak 3,16 juta ton pada tahun 2016. Di sektor industri pengolahan karet ada sekitar 145 perusahaan dan menyerap jumlah tenaga kerja mencapai lebih dari 36 ribu orang, dan memiliki kapasitas produksi hingga 5,2 juta ton per tahun.

Sedangkan di sektor hilir, diantaranya meliputi industri ban, sarung tangan karet, dan komponen otomotif . dari semua sektor tersebut terdiri dari 308 perusahaan dan memiliki total kapasitas sebesar 1,4 juta ton per tahun.

“Selain itu, industri tekstil dan produk tekstil juga berperan , sektor ini terbukti mampu menyerap tenaga kerja hamper 3,5 juta orang sampai ke skala industri kecil dan menengah (IKM)” terang Menperin.

Industri padat karya berorientasi ekspor yang sedang didongkrak kinerjanya antara lain, sektor industri alas kaki, pengolahan ikan dan rumput laut, industri aneka, industri kreatif, serta industri elektronik dan telematika.

“Dengan terintegrasinya sektor industri, pemerintah berharap kedepan ada dampak positif terhadap kinerja manufaktur dan penyerapan tenaga kerja” tutup Airlangga.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…

Menparekraf Sandiaga Uno (tengah)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Penguatan Peran Perempuan di Sektor Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung penguatan peran perempuan dalam pengembangan dan kepemimpinan di sektor…

Ilustrasi sampah plastik

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:35 WIB

Riset Terbaru Sebut Produsen Makanan-Minuman Nasional Ini Masuk Daftar Pencemar Global

Produsen makanan dan minuman global, termasuk Coca-Cola, Nestle dan Danone, memuncaki daftar perusahaan penyumbang terbesar sampah plastik di dunia, menurut sebuah laporan riset anyar yang diterbitkan…