KIK EBA Bahana Bukopin Kumpulan Tagihan Kredt Pensiunan yang Dialihkan dengan Bunga Menarik

Oleh : Herry Barus | Kamis, 05 September 2019 - 10:45 WIB

KIK EBA Bahana Bukopin Kumpulan Tagihan Kredt (Foto Lambang)
KIK EBA Bahana Bukopin Kumpulan Tagihan Kredt (Foto Lambang)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Bahana TCW Investment Management untuk pertama kalinya meluncurkan instrumen investasi baru berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) - Efek Beragunan Aset (EBA) Bahana Bukopin Kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan Yang Dialihkan, yang efektif pada 29 Agustus 2019.

KIK EBA ini merupakan investasi dengan portofolio yang terdiri dari surat berharga atas kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dialihkan sebagian, dengan PT Bank Bukopin Tbk sebagai penerbit surat berharga.

“Ini merupakan suatu alternatif investasi bagi para investor yang mencari diversifikasi untuk underlying portofolio dengan imbal hasil yang stabil, menarik dan lebih tinggi, dibandingkan obligasi dengan peringkat yang sama. Sumber dana pembayaran cicilan pokok dan kupon pun berasal dari arus kas manfaat pensiun yang dibayarkan PT Taspen, sehingga lembaga pemeringkat Pefindo memberikan rating AAA yang berarti risiko investasi tergolong rendah,” tutur Edward Lubis, Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management, (5/9/2019). 

Adapun, KIK EBA Bahana Bukopin Kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan Yang Dialihkan ini memiliki dua kategori, yakni kategori A1 yang ditawarkan melalui penawaran umum sejak tanggal efektif, dengan tenor tiga tahun dan kupon 9,25 persen. Sedangkan, kategori A2 merupakan produk yang ditawarkan melalui penawaran terbatas (private placement) dengan tenor tujuh tahun dan kupon 10 persen.

“Dengan produk KIK EBA ini bisa menjadi pilihan bagi beragam investor, baik itu investor retail maupun investor institusi, seperti dana pensiun, perusahaan,” tambah Edward.

Produk KIK EBA Bahana Bukopin Kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan Yang Dialihkan ini memiliki fitur pembayaran kupon dan pelunasan pokok setiap tiga bulanan, sehingga investor akan menerima hasil investasi berupa sejumlah pembayaran pokok hingga 100% sampai dengan jatuh tempo, yakni selama tiga tahun atau pada Agustus 2022.

Instrumen ini memiliki risiko investasi yang rendah, dimana kredit yang dialihkan mempunyai nilai pokok yang menghasilkan bunga sehingga total penerimaan cash flow adalah sebesar Rp 2,015 triliun. Adapun, KIK EBA membeli kredit tersebut dengan nilai maksimal Rp 1,3 triliun, sehingga coverage atas EBA yang dibeli adalah sebesar 155 persen.

Sekilas tentang Bahana TCW

PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) berdiri sejak tahun 1994 dan menjadi perusahaan terdepan di sektor industri keuangan. Berbekal pengalaman selama 25 tahun, Bahana telah memperoleh kepercayaan dari berbagai klien, baik klien institusional maupun ritel. 

Bahana TCW merupakan perusahaan patungan antara PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) perusahaan BUMN yang dikelola oleh Kementerian Keuangan dan Trust Company of the West (TCW), perusahaan manajemen investasi berpusat di Los Angeles, Amerika Serikat. Dengan dukungan dan strategi dari Bahana Group dan TCW, kami berada di posisi 5 besar pelaku industri Reksa Dana terbesar di Indonesia dengan jumlah asset yang dikelola mencapai Rp. 49,74 triliun per Agustus 2019. Bahana TCW telah berpengalaman mengelola investasi di segala jenis kelas aset. Portofolio dan produk kami dirancang dengan menyesuaikan profil dan kebutuhan setiap klien.

Ketekunan dan konsistensi Bahana TCW membuahkan hasil positif dari dalam maupun luar negeri. Tahun 2019, Bahana TCW memperoleh beragam penghargaan baik dengan predikat sebagai kinerja performa investasi, servis, dan solusi manajemen investasi yang komprehensif bagi berbagai klien. Adapun tahun ini merupakan kali ke-lima, Bahana TCW dinobatkan sebagai “Best Asset and Fund Manager Indonesia” dari Alpha Southeast Asia  sejak tahun 2015 dan mendapatkan penghargaan baru sebagai Best Islamic Asset & Fund Manager 2019 serta Best Fixed Income Fund Manager 2019 dari Alpha Southeast Asia.

Tentang KIK EBA Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset

KIK EBA adalah kontrak antara Manajer Investasi (MI) dan Bank Kustodian (BK) yang mengikat pemegang Efek Beragun Aset, dimana Manajer Investasi diberikan wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberikan wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif. Efek Beragun Aset merupakan Efek yang diterbitkan oleh KIK – EBA yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul di masa mendatang (future receivables), pemberian kredit termasuk KPR (Kredit Pemilikan Rumah/KPR atau apartemen), Sarana Peningkatan Kredit (Credit Enhancement)/Arus Kas (Cash Flow), serta aset keuangan setara dan aset keuangan lainnya yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut.

KIK EBA dapat menjadi alternatif investasi pada surat berharga, yang  menawarkan rating terbaik, tenor jangka panjang dan aman, meminimumkan risiko dengan cara pemilihan underlying asset yang berkualitas. KIK EBA juga mendapatkan imbal hasil yang biasanya lebih tinggi dari obligasi

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…