Industri Petrokimia RI Bakal Diguyur Investasi Besar

Oleh : Ridwan | Jumat, 02 Agustus 2019 - 13:45 WIB

Industri Petrokimia (Foto Dok Industry.co.id)
Industri Petrokimia (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian mendorong struktur industri kimia di Indonesia agar semakin dalam dan berdaya saing seiring masuknya sejumlah investasi. 

Pertumbuhan industri ini akan berkontribusi pada peningkatan kapasitas produksi guna mengisi pasar domestik dan ekspor serta menghasilkan substitusi produk impor.

"Selama dua pekan terakhir ini, kami aktif berdiskusi dengan para investor asing yang berminat untuk mengembangkan industri petrokimia di dalam negeri," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (2/8).

Menperin menegaskan, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri kimia merupakan satu dari lima sektor yang akan menjadi pionir dalam penerapan industri 4.0 di Tanah Air. Oleh karena itu, industri kimia mendapat prioritas pengembangan agar lebih produktif, inovatif, dan kompetitif di kancah global. 

"Contohnya, industri petrokimia, sektor hulu yang berperan strategis dalam menunjang berbagai kebutuhan produksi di sejumlah manufaktur hilir," ungkapnya. 

Produk yang dihasilkan oleh industri petrokimia, antara lain digunakan sebagai bahan baku di industri plastik, tekstil, cat, kosmetik dan farmasi.

Airlangga menyebutkan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei. Pada kesempatan itu dibahas rencana investasi perusahaan asal UEA, Mubadala.

"Mereka mau bergabung dalam pengembangan industri petrokimia bersama PT Chandra Asri Petrochemical dalam Proyek CAP 2," ujarnya.

Mubadala berkomitmen akan melakukan investasi sebesar USD2,5 miliar. Nilai investasi ini merupakan setengah dari total nilai investasi yang diperlukan untuk mengembangkan fasilitas baru yang akan memproduksi olefin dan polyolefin, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku. 

Selanjutnya, China Petroleum Corporation (CPC) Taiwan juga berencana menggelontorkan dananya di Indonesia melalui kerja sama dengan PT Pertamina (persero). Saat ini, pemerintah menunggu tindak lanjut negoisasi kedua perusahaan tersebut untuk pengembangan komplek industri petrokimia terpadu di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

"Kami masih menunggu pembicaraan business to business (b-to-b) antara Pertamina dan CPC. Investasi mereka sekitar USD8,62 miliar," imbuhnya. 

Menperin optimistis, dengan nanti beroperasinya sejumlah pabrik petrokimia skala raksasa di Tanah Air, bakal mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik yang besar.

"Saat ini, industri di Indonesia menyerap produk petrokimia dan turunannya sebanyak lima juta ton per tahun. Jumlah ini terus tumbuh. Pabrik-pabrik itu akan beroperasi secara bertahap. Mereka baru selesai sekitar tahun 2023-2025. Dengan demikian, industri petrokimia kita bisa tumbuh lebih baik lagi," paparnya.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi telah melakukan pertemuan dengan Bupati Indramayu H. Supendi untuk membahas mengenai pengembangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Indramayu.

"Rapat kerja itu membahas kesiapan Indramayu untuk menyambut investasi yang akan masuk, baik itu kesiapan lahan, air baku, listrik maupun transportasi di kawasan industri tersebut. Kami menindaklanjuti arahan Bapak Menperin untuk mengakselerasi penyiapan daerah dan fasilitasnya," tutur Doddy.

Investasi yang akan masuk ke Kabupaten Indramayu, merupakan kerja sama antara Pertamina dan CPC Taiwan melalui mekanisme b-to-b yang dilakukan dalam bentuk pembangunan pabrik naphtha cracker dan unit pengembangan sektor hilir petrokimia berskala global di Indonesia.

"Dengan terbangunnya pabrik naphtha crackers, Indonesia nantinya dapat mensubstitusi bahan baku impor," ujarnya. 

Investasi tersebut menargetkan dapat membuka lapangan kerja untuk ribuan orang.

Dirjen KPAI juga menyebutkan, pertemuan tersebut membahas mengenai dukungan pemerintah daerah (Pemda) dalam penyediaan lahan untuk investasi CPC Taiwan, kemudian status KPI di Balongan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Indramayu.

Selanjutnya, kesiapan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, air baku, listrik dalam menunjang rencana investasi, dukungan Pemda dalam percepatan perizinan investasi, kesiapan sumber daya manusia di Indramayu dalam mendukung rencana investasi, dan pemetaan kepemilikan lahan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…