Kerek Kenaikan Produksi, Tumpang Sari Jadi Andalan

Oleh : Wiyanto | Rabu, 22 Mei 2019 - 09:50 WIB

Tanaman dengan metode tersebut tumpang sari
Tanaman dengan metode tersebut tumpang sari

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Kementerian Pertanian dalam hal ini Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus menargetkan kenaikan produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale), dengan penambahan luas tanam melalui berbagai terobosan. Salah satunya tumpangsari tanaman pangan.

Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, tahun ini pihaknya mempunyai beberapa program terobosan untuk mencapai sasaran produksi. Salah satunya adalah pengembangan pola tanam tumpangsari padi, jagung dan kedelai sistem tanam rapat.

Pola tumpangsari ini, menurut Gatot dikembangkan agar tidak terjadi persaingan penggunaaan lahan antara komoditas padi, jagung dan kedelai. Dengan sistem tumpangsari diharapkan akan menambah populasi ketiga tanaman tersebut. “Selama ini yang terjadi di daerah, jika harga jagung naik, maka akan kesulitan tanam padi dan kedelai. Dengan tumpangsari persaingan penggunaan lahan antara padi, jagung dan kedelai bisa diminimalisir,” ujarnya.

Pola tumpangsari juga bisa menjadi salah satu mitigasi resiko terjadi kegagalan panen. Misalnya, jika tanaman padi terserang hama, maka petani masih ada penyangganya yakni dari tanaman jagung atau kedelai. Kelebihan tumpangsari (padi-kedelai) lainnya adalah tanaman kedelai bisa menjadi refugia atau tanaman tempat bersarangnya musuh hama wereng yang selama ini menyerang tanaman padi.

Pola tumpangsari dapat dilakukan pada musim kemarau (MK I atau MK II). Ada beberapa rekomendasi pola tanam pada akhir musim hujan di lahan sawah. Jika sebelumnya padi-palawija dapat ditingkatkan menjadi padi-padi gogo dan jagung (tumpangsari). Bisa juga padi-padi gogo dan kedelai (tumpangsari) atau padi-kedelai dan jagung (tumpangsari).

Sementara di lahan yang sudah terbiasa dengan pola tanam padi-padi-palawija dapat ditingkatkan menjadi padi-padi-padi gogo dan jagung (tumpangsari) atau padi-padi-padi gogo dan kedelai (tumpangsari). Bisa juga dengan pola tanam padi-padi-kedelai dan jagung (tumpangsari).

Adapun di lahan kering, pola tumpangsari dapat dilakukan pada musim hujan (MH). Pada awal musim hujan, jika lahan kering dengan pola tanam padi/palawija-palawija dapat ditingkatkan menjadi padi gogo dan jagung (tumpang sari)- palawija. Bisa dengan pola padi gogo dan kedelai (tumpang sari)-palawija atau kedelai dan jagung (tumpangsari)-palawija.

Gatot menegaskan, pola tumpangsari ini sudah diujicobakan di beberapa lokasi dan terbukti efektif. Karena itu, pemerintah akan lebih mempacu lagi di tahun mendatang. Indonesia masih punya peluang untuk menggenjot produksi dengan pola tersebut sampai lima tahun ke depan, sehingga dapat memitigasi alih fungsi lahan, terutama akibat pembangunan infrastruktur.

“Pengembangannya kami akan arahkan untuk lahan sawah pada musim kemarau 1 dan pada lahan kering pada musim hujan. Kami ingin padi, jagung dan kedelai berdampingan secara damai tidak rebutan areal,” katanya.

Salah satu yang telah menerapkan pola tumpangsari yakni, Provinsi DI Yogyakarta. Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko menjelaskan, tumpangsari merupakan cara memanfaatkan persaingan lahan antar komoditas. Bahkan penanaman tanaman kedelai sebagai tumpangsari pada tanaman jagung dapat memperbaiki kesuburan lahan.

Provinsi DIY tahun ini diberikan target tumpangsari seluas 5 ribu ha. Untuk Kabupaten Kulon Progo seluas 391 ha (jagung dan kedelai), Kabupaten Gunung Kidul 1.346 ha baru terlaksana 586 ha (padi dan kedelai ). Sedangkan Kabupaten Bantul dari 914 ha baru terealisasi 727 ha dan Kabupten Sleman 150 ha (jagung dan kedelai).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…

[Kiri ke kanan] Royke Tobing - Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Haliwela - Direktur R & D PT Spentera, Marie Muhammad - Direktur Operasional Eksternal PT Spentera, Thomas Gregory - Direktur Operasi Internal PT Spentera

Jumat, 26 April 2024 - 09:50 WIB

Spentera Bantu Penguatan Keamanan Siber Pada Infrastruktur Informasi Vital Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Siber

Kejahatan siber merupakan masalah serius yang dapat menyerang baik individu maupun institusi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan…

ASABRI mengikuti edukasi keterbukaan informasi publik

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

ASABRI Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik

ASABRI bersama 5 BUMN Lainnya yaitu Indonesia Re, Indonesia Financial Group (IFG), Perum Bulog, Danareksa, dan MIND.ID, hadir dalam penyelenggaraan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik…

Bekali Diri di Prodi Digital Entrepreneur Cyber University Sekarang!

Jumat, 26 April 2024 - 09:41 WIB

Ingin Sukses Jadi Digitalpreneur, Bekali Diri di Prodi Digital Entrepreneur Cyber University Sekarang!

Cyber University atau Universitas Siber Indonesia dikenal sebagai kampus fintech pertama di Indonesia dengan fokus pada UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan memiliki kurikulum CLP (Company…

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Jumat, 26 April 2024 - 06:47 WIB

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerjasama strategis untuk memajukan penelitian…