Pacu Pengembangan Mobil Listrik, Kemenperin Usulkan Pengurangan Bea Masuk Impor CBU

Oleh : Ridwan | Selasa, 29 Januari 2019 - 16:43 WIB

Mobil Listrik Hybird Toyota (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Mobil Listrik Hybird Toyota (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang serta Japan External Trade Organization (JETRO) menyelenggarakan Seminar Otomotif "Electrified Vehicle: Concept of xEV and Well to Wheel".

Upaya ini guna mendorong pengembangan kendaraan listrik di Indonesia yang dinilai mampu menghemat energi hingga 80 persen dibandingkan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). 

"Seminar ini menjadi penting karena akan membahas terkait permasalahan, tantangan dan pengertian dari mobil listrik itu sendiri," kata Direktur Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elekronik (ILMATE) Kemenperin Harjanto saat membuka acara seminar "Electrified Vehicle: Concept of xEV and Well to Wheel" di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (29/1).

Ditambahkan Harjanto, hingga saat ini masih banyak tantangan yang harus dicarikan solusinya dalam rangka memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan ini mulai dari insentif fiskal hingga ketersediaan material baterai. 

"Kemarin sudah masuk satu investor terkait pengembangan bahan baku baterai lithium di Morowali. Diharapkan 16 bulan kedepan mereka sudah mulai beroperasi," terang Harjanto. 

Menurut Harjanto, pihaknya terus manarik minat investor dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. "Kita sudah sampaikan kepada investor Korea dan Jepang, dan mereka berminat. Kita ingin materialnya bisa diproduksi dalam negeri bukan di tempat lain, sehingga nanti kalau kita masuk ke dalam era kendaraan listrik materialnya produksi dalam negeri," tambahnya. 

Terkait skema pajak, Harjanto menjelaskan, sesuai program 'Low Carbon Emision Vehivle' bahwa luxury tax nantinya harus bisa dinikmati oleh kendaraan yang emisinya paling rendah.

"Jadi makin rendah emisinya, semakin meraka bisa menikmati pajak barang mewah 0 persen. Namun, secara volume kendaraan yang digunakan juga dibutuhkan, sehingga bisa memberikan efek langsung terhadap pengurangan konsumsi bahan bakar," imbuh Harjanto. 

Selain luxury tax, lanjutnya, Kemenperin juga telah mengusulkan pengurangan bea masuk dalam waktu dalam waktu tertentu untuk impor Completely Build Up (CBU) kendaraan listrik. Dengan begitu kendaraan listrik ini bisa diperkenalkan dan diaplikasikan di Indonesia. 

"Artinya, kami ingin kendaraan listrik ini bisa meluas, sehingga konsumsi bahan bakar bisa dipotong. Misalnya, kendaraan yang konsumsi bahan bakarnya 1 liter: 30 kilometer jika dibandingkan LCGC dengan 1 liter: 15 kilometer artinya 50 persen bisa dipotong penggunaan bahan bakarnya. Kalau yang memakai kendaraan itu ratusan ribu bisa ratusan ribu juga kita melakukan penghematan. Artinya, jumlah itu penting, jangan sampai memproduksi kendaraan tapi jumlahnya tidak tercapai hanya karena masalah harga, karenanya pola insentif itu sangat diperlukan," papar Harjanto. 

"Oleh karena itu, dengan Jepang ini kita belajar bagaimana implementasi kebijakan disana, dan mereka juga telah menyampaikan berbagai macam subsidi yang diberikan oleh pemerintah Jepang," tuturnya. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…