Natalius Pigai: ICW Tidak Objektif dan Profesional

Oleh : Wiyanto | Jumat, 07 Desember 2018 - 15:43 WIB

Indonesia Corruption Watch (ICW) (suara-islam)
Indonesia Corruption Watch (ICW) (suara-islam)

INDUSTRY.co.id -

Jakarta -- Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan bahwa korupsi di Indonesia hampir terjadi di setiap zaman pemerintahan yang berkuasa. Namun, ia tak setuju jika korupsi disematkan pada satu kepemimpinan tertentu.

Hal itu dikatakan Pigai merespon hasil rilis Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyatakan bahwa Soeharto menduduki peringkat pertama dalam pemerintahan yang memiliki kasus korupsi.

"Jika dibandingkan, semua zaman ada. Kalau dilihat dari kuantitas, maka sulit diukur. Zaman BLBI di Ibu Mega berapa kerugian negara? Apakah zaman Soeharto ada korupsi besar? Zaman SBY ada kasus Bank Century," ujar Pigai kepada wartawan, Jumat (7/12).

"Kemudian di zaman Jokowi hampir setiap Kepala Daerah ditangkap, Ketua DPR RI masuk penjara, kasus Reklamasi, e-KTP, Meikarta, Bakamla, Transjakarta, dan lain-lain. Maka kalau ICW menyatakan zaman Soeharto korupsinya besar, saya kira mereka tidak profesional dan objektif," sambungnya.

Menurut Pigai, Indonesia saat ini lebih banyak menganut faham birokrasi patrimonial. Penguasa membagikan sumber daya kekuasaannya kepada pihak yang dapat dipercaya dan memiliki pengaruh besar di masyarakat untuk menjaga keberlangsungan dan stabilitas kekuasaannya.

"Kita tidak pakai birokrasi Weber yang rasional. Oleh karena itu, KKN sudah melekat. Ditambah dengan dagang pengaruh (trading influence). Seorang memerdagangkan jabatannya untuk meraih sesuatu (suap). Nah, koruptor di Indonesia rata-rata masuk penjara karena jabatan," katanya.

Sementara, lanjut Pigai, bagi pihak yang melakukan dagang pengaruh memiliki aksesibilitas dalam mencari pelindungan politis maupun ekonomi dalam struktur kekuasaan tersebut. Hubungan tersebut berlangsung dalam pertukaran keuntungan yang dijaga dengan rapi oleh kedua belah pihak.

"Persoalan Bakamla, keluarganya Jokowi disebut walaupun hanya sebagai saksi. Belum lagi Bus Transjakarta. Karena itu, temuan korupsi sudah membingkai Indonesia. Indonesia sudah masuk sebuah negara baik pemimpin maupun pengelolanya berorientasi hidup dari negara saja," ujar Pigai.

Pigai menjelaskan, seharusnya ICW melihat persoalan korupsi secara filosofis, sosiologis, antropologis, dan sisi birokratisnya.

"Tidak hanya menyatakan korupsi di zaman ini dan itu. Jadi kalau dibilang Indonesia bersih dari korupsi, itu relatif," tandasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Danamon

Selasa, 30 April 2024 - 06:08 WIB

Danamon Umumkan Kinerja Keuangan pada Kuartal I Tahun 2024

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) hari ini mengumumkan pencapaian kinerja keuangan pada kuartal I tahun 2024 dengan menunjukkan kemajuan yang signifikan pada pertumbuhan lending dan…

Bakamla RI Evakuasi ABK Kapal Tanzania Terbakar di Perairan Pulau Timor

Selasa, 30 April 2024 - 05:59 WIB

Bakamla RI Evakuasi ABK Kapal Tanzania Terbakar di Perairan Pulau Timor

Kapal Negara (KN) Pulau Marore - 322 Bakamla RI di bawah komando Letkol Bakamla Adi Poetra Sitanggang berhasil melakukan evakuasi kru kapal berbendera Tanzania, MV. Da HaoHao di Perairan Pulau…

Babinsa Koramil 02/Timika Dampingi Petani Merawat Tanaman Cabe

Selasa, 30 April 2024 - 05:51 WIB

Babinsa Koramil 02/Timika Dampingi Petani Merawat Tanaman Cabe

Sebagai wujud peran aktif TNI dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayah, Serka Philipus Paringgi melaksanakan kegiatan pendampingan pertanian dan membantu petani merawat dan membersihkan…

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah Lantik PPPK 2024

Selasa, 30 April 2024 - 04:25 WIB

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah Lantik PPPK 2024

Sebanyak 140 personel Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Bakamla RI secara resmi dilantik oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., di Aula Ary Hasibuan,…

Antisipasi Judi Online, HP Prajurit dan PNS Mako Kormar Diperiksa

Selasa, 30 April 2024 - 04:20 WIB

Antisipasi Judi Online, HP Prajurit dan PNS Mako Kormar Diperiksa

Menindaklanjuti maraknya permainan judi online, Detasemen Markas Komando Korps Marinir (Denma Mako Kormar) memeriksa semua handphone (HP) Prajurit dan PNS Korps Marinir yang dilaksanakan di…