Terobosan Lahan Rawa Demi Untuk Masa Depan Indonesia

Oleh : Wiyanto | Selasa, 27 November 2018 - 16:41 WIB

Beras (Foto/Rizki Meirino)
Beras (Foto/Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Kementrian Pertanian (Kementan) terus menggaungkan cita-cita Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045. Menteri Pertanian Amran Sulaiman sendiri telah menyiapkan peta jalan pengembangan Komoditas Pertanian Strategis Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia. Pada Tanggal 21 November 2018, bahkan Kementan kembali memperkenakan terobosan.

Ratusan ribu hektar rawa yang tersebar di enam provinsi akan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian produktif. Hal ini dilakukan untuk mendorong kesejahteraan petani berbasis koperasi yang dikorporasikan melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI).

Menteri Pertanian mengatakan, sebagai langkah awal, Serasi akan memilih enam provinsi yang memiliki optimalisasi lahan seluas 400 ribu hektar. Keenam Provinsi ini adalah Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jambi, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Tengah. Amran menjelaskan, pemanfaatan rawa seharusnya saling terintegrasi antara lahan ternak, perkebunan dan sawah. Menurut dia, program ini merupakan mimpi lama yang baru terealisasi tahun ini.

"Optimasi untuk merubah lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif merupakan terobosan baru. Sebab, begitu sulitnya memperluas lahan sawah yang sudah ada karena beralih fungsi, walaupun sudah ada Undang Undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B)", ujar Mentan Amran.

Amran mengakui terobosan baru ini membutuhkan berbagai instrumen. Baik secara makro (kebijakan dan regulasi), maupun mikro (riset, inovasi, dan kewirausahaan).

"Peringatan Hari Pangan Sedunia ke 38 tanggal 18-21 Oktober tahun 2018 lalu di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan membuka mata kita semua. Bahwa ada potensi besar lahan yang selama ini terlupakan dan kurang mendapat perhatian dan sangat potensial mendukung visi Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia tahun 2045", jelas Amran.

Ia merinci, ada 34,4 juta hektar lahan rawa tersebar di seluruh pelosok tanah air dan memiliki potensi sebagai sentra. Terdiri atas dari lahan pasang surut seluas 20,1 juta hektar dan lahan rawa lebak seluas 13 juta hektar.

Model Optimalisasi Lahan Rawa yang dikembangkan di Jejangkit Barito Kuala adalah sebuah model di mana partisipasi pemerintah pusat dan daerah dalam program tersebut sangat besar.

"Pada model lain yang berkembang di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, pemanfaatan lahan rawa untuk pengembangan tanaman pangan khususnya padi ternyata melibatkan unsur swasta besar sebagai leading aktornya", terangnya.

Hindari Sengkarut Kepemilikan Lahan

Pengamat pertanian Universitas Gadjah Mada Jangkung Handoyo Mulyo mengingatkan, perlu dipikirkan bagaimana menata atau menawarkan model lain. Di mana partisipasi swasta kecil dan koperasi bahkan Gapoktan bisa dilibatkan dalam program optimalisasi lahan rawa ini. Termasuk apabila menjadi leading sektor. Perlu pula mempertimbangkan bagaimana mekanismenya apabila ada pihak swasta atau lembaga swadaya masyarakat tertarik untuk berpartisipasi pada kegiatan ini. Tentu dengan cara dan mekanisme yang terkendali.

"Upaya melibatkan swasta sebagai alternatif membangun di tengah keterbatasan anggaran pemerintah semestinya diapresiasi, salah satunya adalah dengan menkorporetkan koperasi", kata Jangkung.

Sedangkan persoalan lain yang perlu mendapat perhatian semua stakeholder pertanian dan pemerintah, yaitu persoalan hukum atau payung hukum terkait pemanfaatan lahan rawa ini. Mesti ada payung hukum yang jelas untuk menaungi kegiatan usaha tani di lahan rawa ini. Jangan sampai terjadi sengkarut kepemilikan lahan apabila areal sawah rawa berkembang dengan baik. Karena upaya memanfaatkan lahan rawa lebak maupun lahan rawa pasang surut akan bersentuhan dengan pemanfaatan areal yang menjadi domainnya instansi lain seperti Perhutani atau Kementerian Kehutanan terutama ketika membangun jaringan irigasinya.

"Instansi lain yang mungkin berhimpit dengan kegiatan itu juga bisa jadi Pemerintah Daerah atau Kementerian DKP kalau menyangkut areal pesisir",terang Jangkung.

Bagaimanapun juga tambahnya, terobosan terkait pengelolaan lahan rawa perlu didukung dan diaperesiasi. Apalagi langkah-langkah strategis telah dipersiapkan dan diluncurkan sebagai sebuah program.

Keberhasilan dari pemanfaatan lahan rawa ini sangat strategis untuk kemajuan pertanian dan menjadikan Indonesia sebagai Lumbung pangan Dunia tahun 2045.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…