UU Perikanan Perlu Diselaraskan Dengan KKP

Oleh : Irvan AF | Jumat, 17 Februari 2017 - 16:20 WIB

Ilustrasi usaha pendinginan ikan. (Dasril Roszandi/NurPhoto via Getty Images)
Ilustrasi usaha pendinginan ikan. (Dasril Roszandi/NurPhoto via Getty Images)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Undang-Undang terkait sektor perikanan perlu diselaraskan dengan semangat Kementerian Kelautan dan Perikanan di bawah pimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti agar kebijakan yang ada tidak dihapus bila rezim berganti.

"Kami melihat potensi ancamannya besar. Bila pada 2019 UU Perikanan tidak diubah sesuai semangat KKP, maka akan terjadi kemunduran," kata Juru Kampanye Laut Greenpeace Indonesia Arifsyah Nasution dalam diskusi di Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Arifsyah mencontohkan, sebenarnya di UU Perikanan yang ada saat ini tidak ada larangan untuk kapal asing beroperasi di kawasan perairan Indonesia, tetapi larangan kapal asing saat ini dilakukan berdasarkan peraturan yang dikeluarkan Menteri Susi.

Untuk itu, ujar dia, perlu agar UU Perikanan yang ada saat ini direvisi agar bisa sesuai dengan berbagai terobosan inovatif yang dilakukan Menteri Susi agar sejumlah terobosan tersebut memiliki fondasi yang solid ke depannya.

Ia berpendapat bila pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan Menteri Susi dapat terus konsisten dalam mengelola tata kelola sektor kelautan dan perikanan maka optimisme pada masa mendatang juga merupakan hal yang bisa tercapai.

Arifsyah mengemukakan bila pembenahan tata kelola tersebut juga berhasil dilakukan, maka hal itu juga akan bermanfaat bagi kalangan pelaku usaha industri perikanan karena mereka akan memperoleh ceruk yang lebih besar ke depannya.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Zulficar Mochtar menyatakan, tata kelola sektor perikanan harus bisa menyeimbangkan baik aspek ekonomi, ekologi, maupun sosial terutama bagi masyarakat pesisir.

"Tata kelola perikanan yang berkelanjutan harus bisa mengawinkan ekonomi berkelanjutan, ekologi berkelanjutan, dan dari segi sosial juga harus diterima," kata Zulficar.

Menurut Zulficar, tidak mungkin bila hanya ekonomi untuk mencapai kesejahteraan yang diutamakan, tetapi kedaulatan nasional digadaikan. Selain itu tidak mungkin pula kesejahteraan dapat tercapai sepenuhnya bila aspek keberlanjutan sumber daya ekologi perikanan juga tidak dilakukan.

Di tempat terpisah, Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja mengatakan bahwa organisasi dalam lingkup KKP selalu mengalami perubahan sehingga pihaknya juga harus selalu siap dalam menjawab tuntutan zaman serta memenuhi tuntutan masyarakat.

"Kami harus bisa menjawab tuntutan dari masyarakat yang semakin hari semakin bertambah," kata Sjarief saat memimpin acara pelantikan pejabat administrator atau setara dengan pejabat eselon III lingkup KKP di Jakarta, Jumat (17/2).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 13:02 WIB

BNI Sediakan Solusi Pembiayaan untuk Pelaku Usaha melalui Supply Chain Financing

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, efisiensi dan optimalisasi modal kerja menjadi kunci utama bagi para pelaku usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas.

Gala dinner 2nd Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific

Sabtu, 04 Mei 2024 - 11:30 WIB

Nuansa Bali Meriahkan Gala Dinner 2nd Tourism Regional Conference

Rangkaian pelaksanaan 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Kamis (2/5/2024), dilanjutkan…

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengajak delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference tanam Bakau

Sabtu, 04 Mei 2024 - 10:45 WIB

Menteri Sandiaga Uno Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Tanam Bakau di Telaga Waja, Benoa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi "The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the…

Ilustrasi emas. (Ulrich Baumgarten/Getty Images)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 09:58 WIB

Analisa Harga Emas Tahun 2024: Menyentuh Tempat Tertinggi

Tahun 2024 diprediksi menjadi tahun yang menarik bagi pasar emas. Dengan beberapa analis dan sumber berbagai institusi memperkirakan harga emas akan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi…

Presiden saat meresmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB

Sabtu, 04 Mei 2024 - 07:56 WIB

PTPP Selesaikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II

PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi di Indonesia (“PTPP”) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II dengan luas 464,63 Ha.