Diperlukan Konsolidasi Kuat Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Oleh : Herry Barus | Selasa, 25 September 2018 - 06:00 WIB

Presiden Jokowi hUT Kadin (Foto Herlambang)
Presiden Jokowi hUT Kadin (Foto Herlambang)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Presiden Joko Widodo mengingatkan perlunya koordinasi dan konsolidasi yang kuat antara otoritas fiskal, moneter dan dunia usaha dalam menghadapi kondisi perekonomian global yang tidak menentu.

"Dengan situasi global tak menentu, ada perang dagang AS-China, kenaikan suku bunga, krisis Argentina, Turki, menurut saya perlu konsolidasi dan koordinasi kuat antara moneter, fiskal dan dunia usaha," kata Presiden Jokowi dalam acara ulang tahun ke-50 Kadin Indonesia di Jakarta,Senin malam (24/9/2018).

Menurut Kepala Negara,  dengan adanya koordinasi dan konsolidasi yang kuat maka akan gampang membangun kepercayaan publik dan pasar.

"Karena ini sama kayak membangun perusahaan atau korporasi, trust brand sangat penting sekali. Negara memerlukan itu, bangun trust, market confident agar dunia internasional, pasar dalam negeri, percaya kita serius menghadapi dan menyelesaikan masalah di negara ini," katanya.

Di hadapan anggota Kadin, Presiden mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan 263 juta penduduk, 17.000 pulau, 514 kabupaten/kota, dan 34 provinsi. "Mengelola negara sebesar ini tidak mudah. Setiap daerah memiliki kasus, permintaan, kebutuhan berbeda," katanya.

Kepala Negara menyebutkan membangun Indonesia tidak bisa hanya memperhitungkan sisi ekonomi maupun politik saja. Kalau hanya memperhitungkan sisi ekonomi atau politik saja, akan menguntungkan jika hanya membangun Pulau Jawa yang penduduknya 60 persen dari penduduk Indonesia.

"Kalau cara berpikirnya masih hanya dari keuntungan ekonomi atau politik saja,  membangun di Jawa sudah cukup,  tapi kita ini bernegara,  bukan hanya berbisnis ekonomi saja sehingga Papua, Maluku Utara, NTT,  Indonesia timur harus juga diperhatikan," katanya. Ia menyebutkan saat ini ketimpangan infrastruktur antara barat, tengah dan timur masih besar.

Presiden Jokowi menyebutkan Indonesia berupaya mengejar ketertinggalan penyediaan berbagai infrastruktur.  Ia mencontohkan tiga tahun lalu Indonesia hanya memiliki 231 waduk dan bendungan.  Jumlah itu tertinggal dibanding Amerika Serikat yang memiliki 6.000 bendungan dan China dengan 110.000 bendungan.  "Ini fakta yang harus disampaikan dan harus kita kejar," katanya.  Ia juga mencontohkan jalan tol.  Sejak ada Tol Jagorawi hingga awal 2015, Indonesia hanya memiliki jalan tol 780 km padahal China memiliki jalan tol 280.000 km.

"Kita harus tahu kondisi kemudian harus kerja cepat untuk mengejar ketertinggalan, apalagi yang di Indonesia timur," katanya.(Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…