Lewat IA-CEPA, Indonesia Geser Thailand Jadi Importir Mobil di Australia

Oleh : Ridwan | Sabtu, 08 September 2018 - 11:35 WIB

Ilustrasi Industri Otomotif (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Ilustrasi Industri Otomotif (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Potensi Indonesia untuk ambil alih posisi Thailand sebagai importir mobil yang menguasai pasar di Australia sangat besar.

Hal ini terlihat melalui perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) atau Perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia. 

Direktur Jendral Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iman Pambagyo menjelaskan, melalui IA-CEPA, langkah ekspor Indonesia ke Australia semakin terbuka lebar dengan fasilitas nol persen bea masuk.

"Dengan IA-CEPA, kita bisa masuk ke sana (Australia) juga negara persemakmuran lainnya karena standarnya sama," tuturnya di Jakarta (7/9/2018).

Ditambahkan Iman, dari berbagai produk otomotif dalam negeri, Indonesia akan memprioritaskan mobil listrik dan mobil hibrida ke Australia. 

"Pembicaraan terkait priroitas ini akan diintensifkan pasca penandatanganan perjanjian yang direncanakan akan dilakukan pada November 2018," kata Iman. 

Sementara itu, Direktur Perdagangan Bilateral Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Ni Made Ayu Marthini menjelaskan, pemilihan mobil listrik dan hibrida bukan tanpa sebab. Keduanya memiliki keistimewaan, tercermin dari syarat Qualifying Value Content (QVC) dua jenis mobil ini yang lebih rendah dibanding dengan negara-negara lainnya.

QVC sendiri merupakan perhitungan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Made menjelaskan, dalam IA CEPA, Australia mengizinkan Indonesia untuk mengekspor mobil listrik dan hibrida dengan QVC senilai 35 persen. Angka tersebut lebih rendah lima persen dibanding dengan persyaratan Australia ke negara lain yang mencapai 40 persen.

Dengan nilai QVC lebih rendah, Made berharap mobil elektrik dan hibrida dari Indonesia memiliki tempat di pasaran Australia.

"Ini yang tidak didapat negara lain ketika mengekspor produk otomotifnya ke Australia. Jadi, produk Indonesia bisa bersaing," ucapnya.

Made mengakui, produksi mobil listrik dan hibrida memang belum berjalan di Indonesia. Tapi, IA-CEPA sendiri ditujukan untuk kemitraan dalam jangka panjang. Ia optimistis, Indonesia dapat menyelesaikan dua komoditas yang tengah dipersiapkan ini.

QVC mobil listrik dan hibrida berbeda dengan mobil konvensional. Made mengatakan, Australia masih mengaplikasikan nilai QVC 40 persen untuk mereka yang mau mengimpor produk kendaraan konvensional, termasuk ke Indonesia. 

Terlepas dari persyaratan tersebut, Made melihat IA-CEPA sebagai sebuah peluang besar Indonesia dalam meningkatkan ekspor otomotif. Ia juga mengajak para pengusaha yang tergabung dalam asosiasi untuk ikut serta dalam ekosistem ini.

"Apalagi, jenis kendaraan bahan bakar yang ramah lingkungan seperti mobil listrik dan hibrida diprediksi menajdi tren di dunia otomotif," ucapnya. 

Dalam perjanjian IA-CEPA, Indonesia tidak perlu lagi membayar bea masuk terhadap 7.000 pos tarif ke Australia. Sebaliknya, 6.404 komoditas asal Australia juga mendapat keringanan saat masuk ke Indonesia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:17 WIB

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) menggelar seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Masjid JIEP Jayakarta yang akan menjadi salah satu Masjid terbesar di Jakarta…

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:06 WIB

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Festival kecantikan terbesar di Asia Tenggara, BeautyFest Asia 2024. Tahun ini, BeautyFest Asia siap memukau para penggemar kecantikan di lima kota! Acara perdana dimulai di hotel bergengsi…

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…