Bappenas Yakin Kondisi RI Lebih Baik dari Turki

Oleh : Herry Barus | Selasa, 14 Agustus 2018 - 08:19 WIB

Krisis negar Turki (Foto Dok Inddustry.coi.d)
Krisis negar Turki (Foto Dok Inddustry.coi.d)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro meyakini kondisi perekonomian Indonesia saat ini lebih baik dibandingkan Turki, kendati Rupiah kembali melemah menembus level Rp14.600.

"Kita harus melakukan rasionalisasi yang baik sehingga terlihat bedanya Indonesia dengan Turki. Saya yakin kita dalam posisi yang lebih baik dibandingkan dengan Turki," ujar Bambang di Jakarta, Senin (13/7/2018)

Menurut Bambang, bank sentral Indonesia, Bank Indonesia (BI), relatif lebih independen dibandingkan bank sentral Turki, The Central Bank of Republic of Turkey (CBRT), yang mendapatkan intervensi dari pemerintahnya.

"Yang penting kita menjaga 'stance', posisi kita, bahwa bank sentral itu independen. Kedua, inflasi terkendali. Karena Turki itu 'double digit' inflasinya, kita kan 3-4 persen. Ketiga, kestabilan makro kita relatif terjaga," kata Bambang.

Bambang menuturkan, saat ini persepsi investor terhadap negara berkembang (emerging market) termasuk Turki dan Indonesia dinilai sama.

Padahal secara fundamental ekonomi, Indonesia relatif lebih baik dibandingkan Turki. Hal tersebut ditengarai sebagai salah satu penyebab melemahnya Rupiah terhadap dolar AS awal pekan ini.

"Ya di sektor keuangan terpengaruh terutama ke indeks saham dan nilai tukar. Itu pergerakan pasar yang dinamis," ujar Bambang.

Untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, pemerintah sendiri melakukan pengendalian impor terutama terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan impor bahan bakar minyak, khususnya diesel.

Pemerintah juga meningkatkan kinerja ekspor barang dan jasa, serta menggenjot sektor pariwisata untuk meningkatkan devisa, dan juga memperkuat arus modal masuk.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, bergerak melemah sebesar 124 poin menjadi Rp14.610 dibanding sebelumnya Rp14.486 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (13/8), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.583 dibanding sebelumnya (10/8) di posisi Rp14.437 per dolar AS. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific saat belajar budaya Bali

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:30 WIB

Kemenparekraf Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Belajar Budaya Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak para delegasi Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific…

KOBEX: Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar Di Triwulan I-2024

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:20 WIB

Top! Strategi Apik Membuahkan Hasil, Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar di Triwulan I-2024

Jakarta– PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) penyedia alat berat terintegrasi telah merilis Laporan Keuangan (Unaudited) triwulan I tahun 2024. Perseroan melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar…

PT BRI Asuransi Indonesia saat RUPS

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:02 WIB

BRI Insurance Tebar Dividen 25 Persen

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 (RUPST) PT. BRI Asuransi Indonesia telah digelar pada hari Senin, tanggal 29 April 2024 di Menara Brilian. Jakarta.

Groundbreaking PT Sunra Asia Pacific Hitech

Minggu, 05 Mei 2024 - 11:50 WIB

PT Sunra Asia Pacific Hitech Bangun Pabrik Perakitan Motor Listrik di Kawasan Industri Kendal

Sunra Asia Pacific Hitech merupakan subsidiary dari Jiangsu Xinri yang bergerak dalam pengembangan dan juga produksi transportasi ramah lingkungan. Pada tahun 2023 mulai mengembangkan ekspansinya…

PT Maxindo Karya Anugerah Lakukan Groundbreaking Pabrik ke-3 di Kawasan Industri Kendal

Minggu, 05 Mei 2024 - 11:37 WIB

PT Maxindo Karya Anugerah Lakukan Groundbreaking Pabrik ke-3 di Kawasan Industri Kendal

PT Maxindo Karya Anugerah melakukan groundbreaking plant 3 di Kawasan Industri Kendal yang dilaksanakan pada Kamis (2/5/2024). Konstruksi tahap 1 seluas 1.2 Ha mulai dilakukan di bulan Mei 2024…