Perum BULOG Butuhkan Data Akurasi Yang Tinggi Untuk Monitoring dan Evaluasi

Oleh : Hariyanto | Selasa, 20 Maret 2018 - 12:51 WIB

Kerjasama anatara Bulog dan BPS (Hariyanto/INDUSTRY.co.id)
Kerjasama anatara Bulog dan BPS (Hariyanto/INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Independesi data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sangat diperlukan bagi pengambil keputusan kebijakan di pemerintahan dalam melakukan analisa perencanaan dan pelaksanaan di lapangan. 

Hal inilah yang kemudian mejadi pertimbangan Bagi Perum BULOG untuk menggandeng BPS dalam Penyediaan, Pemanfaatan serta Pengembangan Data dan Informasi Statistik di Bidang Pangan yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Sesuai dengan Peraturan Presiden No.48 tahun 2016, Perum BULOG ditugaskan untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan baik ditingkat konsumen maupun produsen dalam rangka mewujudkan ketahanan pamgan nasional.

"Ini tantangan sekaligus kesempatan untuk kami meningkatkan kapabilitas bulog saat memperoleh mandat untuk membantu pemeritah dalam menjaga persediaan dan harga pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional. Mandat itu sesuai penugasan melalui perpres 48 2016 yang perluas lingkup penugasan," kata Direktur Utama Perum BULOG, Djarot Kusumayakti.

Ia menambahkan, dalam pelaksanaanya Perum BULOG tak hanya mengelola beras, tetapi juga ada delapan bahan pangan pokok yang menjadi opsional yang ditugaskan.

"Kami tidak hanya kelola beras tapi juga jagung dan kedelai. Ada delapan pangan pokok lain yang juga menjadi opsional yang ditugaskan seperti gula, minyak goreng, tepung, bawang merah, cabe, daging sapi, ayam ras dan telur," ungkapnya.

Dengan lingkup yang makin luas, tambah Djarot, pihaknya merasa perlu membuat rancangan setiap kegiatan secara utuh dan komprehensif dari hulu ke hilir. "Meskipun perlu, kalau terkait dari sisi operasional, penugasan itu tetap dijalankan oleh Bulog selaku BUMN," kata Djarot.

Dia menyampaikan, pihaknya membutuhkan data akurasi yang tinggi untuk pelaksanaan monitoring serta evaluasi. "Kami rasa BPS adalah yang paling tepat untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Oleh karena itu dari proses perencanaan kami sangat butuhkan dukungan berupa data yang akurat dan independen," tambahnya.

Menurutnya, selama ini Perum BULOG selalu menjadi masalah akibat dari data yang dimiliki tidak cukup terjaga tingkat independensinya.

"Selama ini kami selalu jadi masalah karena data yang kami miliki tingkat independennya tidak cukup terjaga. Independensi bps tetap terjaga sehingga datanya dapat digunakan oleh penagmbil keputusan, kebijkan dan perum bulog selaku perusahaan," ungkap Djarot.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pasokan Listrik Aman Meski Terjadi Gempa di Garut, PGE Area Kamojang Siap Menjamin Kestabilan

Selasa, 30 April 2024 - 13:40 WIB

Pasokan Listrik Aman Meski Terjadi Gempa di Garut, PGE Area Kamojang Siap Menjamin Kestabilan

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) Area Kamojang memastikan kelangsungan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Kamojang tetap dalam kondisi aman meski terjadi…

Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teen

Selasa, 30 April 2024 - 13:12 WIB

EF Kids & Teens Sukses Hadirkan Program dan Manfaat Pelatihan Bahasa Inggris di 6 Area Wisata Indonesia

EF Kids & Teens Indonesia telah berhasil merampungkan progam Pelatihan Bahasa Inggris untuk Guru tingkat SD dan SMP, yang memberikan 6 kali pelatihan offline dan 8 kali pelatihan online dengan…

(Ki-Ka) Yohanes Jeffry Johary, Managing Director OCS Indonesia, Karel van Gorp, VP Marketing Emerging Markets (MEA, INDIA, SEA and ANZ)/ Global VP Consumer Brands of Diversey, Amit Menon, Country Leader of Diversey Indonesia, a Solenis company

Selasa, 30 April 2024 - 12:56 WIB

OCS dan Solenis Indonesia Soroti Tren FM Global

OCS Indonesia, perusahaan penyedia layanan jasa dan manajemen fasilitas (FM), berkolaborasi dengan Diversey, bagian dari Solenis, untuk membahas secara mendalam mengenai tren-tren utama dalam…

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

Selasa, 30 April 2024 - 12:12 WIB

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menggelar rapat terbatas (ratas) terkait persiapan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar pada 19-20…

Bank Syariah Indonesia

Selasa, 30 April 2024 - 11:59 WIB

BSI Cetak Laba Impresif Rp1,71 Triliun Hingga Maret 2024

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mampu menjaga kinerja positif dan berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I/2024, di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.…