INDEF: Pertumbuhan Industri Ritel Nasional Masih Tertatih-Tatih

Oleh : Ridwan | Jumat, 05 Januari 2018 - 15:00 WIB

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) (Foto Istimewa)
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) (Foto Istimewa)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Industri ritel nasional diprediksi masih belum beranjak naik secara signifikan. Secara keseluruhan industri ritel nasional masih akan mengalami kelesuan seperti tahun sebelumnya.

"Industri ritel prospeknya masih belum pulih terutama yang kelas menengah keatas. Diprediksi akan tumbuh 5-6%, masih rendah dan tertatih-tatih," ujar Peneliti Institue for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara saat dihubungi INDUSTRY.co.id di Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Ia menambahkan, untuk tahun ini banyak kalangan menengah ke atas melakukan saving money dibanding belanja.

"Mereka lebih mementingkan menyimpan uangnya dibanding belanja," ungkapnya.

Disisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mendey optimis kegiatan politik menjadi salah satu faktor positif bagi industri ritel tanah air.

Ia optimis, kondisi tersebut bakal menggairahkan usaha ritel. Sebab, kegiatan yang berkaitan dengan kampanye mampu memberi kontribusi terhadap aktivitas belanja di toko ritel.

"Ini yang kami lihat menjadi suatu peluang, kesempatan untuk tahun ini karena adanya pilkada yang cukup banyak," terangnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…

Menparekraf Sandiaga Uno (tengah)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Penguatan Peran Perempuan di Sektor Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung penguatan peran perempuan dalam pengembangan dan kepemimpinan di sektor…

Ilustrasi sampah plastik

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:35 WIB

Riset Terbaru Sebut Produsen Makanan-Minuman Nasional Ini Masuk Daftar Pencemar Global

Produsen makanan dan minuman global, termasuk Coca-Cola, Nestle dan Danone, memuncaki daftar perusahaan penyumbang terbesar sampah plastik di dunia, menurut sebuah laporan riset anyar yang diterbitkan…