Holding Perkebunan Tutup Bertahap 11 Pabrik Gula

Oleh : Hariyanto | Rabu, 15 November 2017 - 12:00 WIB

Tahun 2017 Sejumlah Pabrik Gula di Jawa Timur Akan di Tutup
Tahun 2017 Sejumlah Pabrik Gula di Jawa Timur Akan di Tutup

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III Persero) akan menutup secara bertahap 11 pabrik gula yang dinilai tidak mampu berproduksi maksimal dan tidak efisien karena sudah berusia tua di atas 100 tahun.

"Penutupan bertahap. Sebanyak tiga pabrik gula di PTPN IX, tiga pabrik di PTPN X dan sebanyak lima pabrik di PTPN XI," kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Dasuki Amsir di Jakarta, Selasa (14/11/2017)

Menurut Dasuki, penutupan pabrik gula di tiga lokasi tersebut bagian dari program transformasi bisnis perusahaan yang sedang melakukan revitalisasi sejumlah pabrik gula dan termasuk membangun pabrik baru.

"Ada pabrik gula yang ditutup, tapi ada yang direvitalisasi dan ada yang dibangun baru," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Operasional dan Pengembangan Holding Perkebunan, Erwan Pelawi mengatakan penutupan pabrik akan dilakukan bertahap dalam empat tahun ke depan, atau mulai tahun 2018.

"Jadi, penutupan tidak serta merta dilakukan bersamaan, tapi disesuaikan dengan program revitalisasi yang sedang bergulir dan pembangunan pabrik baru," ujarnya.

Erwan menambahkan, secara keseluruhan setidaknya terdapat tujuh pabrik gula yang akan direvitalisasi yaitu PG Mojo dan PG Rendeng di Jawa Tengah, PG Jatiroto, PG Asem Bagus dan PG Gempolkrep, di Jawa Timur.

Selanjutnya, di Lampung akan merevitalisasi PG Bunga Mayang dan PG Cinta Manis.

Sedangkan pabrik baru yang sedang tahap pembangunan PG Comal kapasitas 6.000 TCD (ton tebu per hari) yang mulai beroperasi penuh mulai tahun 2020.

Meski begitu, Pelawi memastikan dengan penutupan pabrik gula secara bertahap tersebut tidak akan merugikan petani tebu di sekitar pabrik dan termasuk karyawan perkebunan.

"Revitalisasi pabrik gula dan pembangunan pabrik baru harus selalui diringi dengan peningkatan kapasitas, sehingga tebu petani tetap terserap dalam jumlah besar," ujarnya.

Hingga Oktober 2017 total penjualan Holding Perkebunan Nusantara tercatat mencapai Rp28,19 triliun. Kontribusi komiditi gula mencapai 13 persen atau senilai Rp3,70 triliun.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua MPT Bambang Soesatyo

Kamis, 09 Mei 2024 - 07:16 WIB

Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

KEMENTERIAN Keuangan bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (6/5), merilis kabar gembira. Dua institusi negara itu melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia per triwulan I-2024 tetap…

Kebun Hidroponik CSR Bank DKI

Kamis, 09 Mei 2024 - 07:05 WIB

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best CSR Award 2024 Berkat Konsisten Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan lewat TJSL

Langkah aktif Bank DKI dalam mendukung Pembangunan Berkelanjutan lewat Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) kembali mendapatkan apresiasi. Kali…

Stevent Sumantri, dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktek di RS Siloam Lippo Village (UPH)

Kamis, 09 Mei 2024 - 07:01 WIB

Waspada Bahaya Penyakit Autoimun, Pandemi Masa Kini!

Penyakit autoimun, seperti lupus, sindrom sjogren, artritis reumatoid, psoriasis, miastenia gravis, tiroiditis Hashimoto dan multipel sklerosis, adalah kelompok penyakit kompleks di mana sistem…

Ada Beasiswa Kuliah Untuk Youtuber dan Konten Kreator di Kampus Ini, Kepoin Disini!

Kamis, 09 Mei 2024 - 06:51 WIB

Ada Beasiswa Kuliah Untuk Youtuber dan Konten Kreator di Kampus Ini, Kepoin Disini!

Dalam era digital yang terus berkembang, peran konten kreator dan youtuber semakin mendapat pengakuan dan menjadi salah satu profesi yang diminati banyak orang. Untuk mendukung para talenta…

Anthony Leong bersama Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara

Kamis, 09 Mei 2024 - 06:46 WIB

PEDAS : Wacana Prabowo tambah Kementerian untuk Tingkatkan Kinerja dan Pelayanan Publik

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) Anthony Leong menyambut baik adanya wacana penambahan kementerian dari 34 menjadi 40. Dirinya setuju dengan penambahan jumlah kementerian…