Target Pembangunan RPJMN Perlu Kerja Keras

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 13 November 2017 - 18:22 WIB

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro, dan Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Plt. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga, di Jakarta, Rabu (8/11). (Foto Rizki Meirino)
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro, dan Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Plt. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga, di Jakarta, Rabu (8/11). (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai untuk mencapai target-target pembangunan dalam RPJMN 2015-2019, maka pemerintah masih perlu bekerja keras.

"Yang 'on track' 50 persen, yang masih perlu kerja keras 30 persen, dan yang kemungkinan tidak tercapai di kisaran 11-12 persen, memang salah satunya pertumbuhan ekonomi," kata Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (13/11/2017)

Dalam RPJMN 2015-2019, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai delapan persen pada 2019. Target tersebut memang sudah tidak realistis lagi untuk dicapai. Untuk 2018 saja, pemerintah hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen.

Bambang menuturkan, pertumbuhan ekonomi yang jauh dari target RPJMN juga karena kondisi global yang berubah dibandingkan ketika RPJMN tersebut disusun.

"Pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari kondisi global, apalagi kita masih tergantung dengan 'booming' komoditas," kata Bambang.

Target pembangunan lain dalam RPJMN yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Dalam RPJMN 2015-2019, TPT ditargetkan mencapai empat-lima persen. Pada 2015, realisasi TPT mencapai 6,18 persen, lalu 5,61 persen pada 2016, dan pada Maret 2017 mencapai 5,5 persen.

Sementara itu, untuk tingkat kemiskinan, di dalam RPJMN ditargetkan mencapai tujuh-delapan persen. Pada 2015, realisasi tingkat kemiskinan mencapai 11,13 persen, lalu 10,7 persen pada 2016, dan pada Maret 2017 mencapai 10,64 persen. Target tingkat kemiskinan RPJMN tersebut dinilai akan sulit dicapai.

Sedangkan rasio Gini untuk mengukur tingkat ketimpangan, dalam RPJMN 2015-2019 ditargetkan mencapai 0,36. Pada 2015, realisasi realisasi rasio Gini mencapai 0,402, lalu 0,394 pada 2016, dan pada Maret 2017 mencapai 0,393. Untuk rasio Gini, Bambang sempat mengatakan pemerintah masih bisa mencapai rasio Gini 0,37 pada 2019.

Kendati demikian, Bambang menyebutkan target-target dalam RPJMN tidak akan diubah dan pemerintah akan terus berupaya untuk mencapai target-target pembangunan yang masih realistis untuk dicapai.

"Target RPJMN tidak akan diubah," kata Bambang. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Salah satu lini bisnis MPMX

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:40 WIB

MPMX Catat Pendapatan Bersih Capai Rp3,9 Triliun di Kuartal I-2024

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) sukses mencatat pertumbuhan pendapatan bersih mencapai Rp3,9 triliun di kuartal I-2024, atau naik 3% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama…

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific saat belajar budaya Bali

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:30 WIB

Kemenparekraf Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Belajar Budaya Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak para delegasi Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific…

KOBEX: Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar Di Triwulan I-2024

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:20 WIB

Top! Strategi Apik Membuahkan Hasil, Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar di Triwulan I-2024

Jakarta– PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) penyedia alat berat terintegrasi telah merilis Laporan Keuangan (Unaudited) triwulan I tahun 2024. Perseroan melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar…

PT BRI Asuransi Indonesia saat RUPS

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:02 WIB

BRI Insurance Tebar Dividen 25 Persen

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 (RUPST) PT. BRI Asuransi Indonesia telah digelar pada hari Senin, tanggal 29 April 2024 di Menara Brilian. Jakarta.

Groundbreaking PT Sunra Asia Pacific Hitech

Minggu, 05 Mei 2024 - 11:50 WIB

PT Sunra Asia Pacific Hitech Bangun Pabrik Perakitan Motor Listrik di Kawasan Industri Kendal

Sunra Asia Pacific Hitech merupakan subsidiary dari Jiangsu Xinri yang bergerak dalam pengembangan dan juga produksi transportasi ramah lingkungan. Pada tahun 2023 mulai mengembangkan ekspansinya…