Indonesia Kuasai Permintaan Kebutuhan Minyak Sawit di Pakistan

Oleh : Hariyanto | Kamis, 09 November 2017 - 16:54 WIB

Pabrik Kelapa sawit (ist)
Pabrik Kelapa sawit (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Indonesia mampu menguasai kebutuhan produk minyak sawit di Pakistan. Hal tersebut karena didukung kebijakan tarif ekspor Indonesia yang dinilai lebih kompetitif sehingga menjadi pendorong tingginya minat pembeli sawit negara tersebut.

“Indonesia menerapkan kebijakan bea ekspor sawit yang lebih kompetitif daripada Malaysia,”kata Abdul Rasheed Janmohammed, Chief Executive Pakistan Edible Oil Conference, di Nusa Dua, Bali, pekan lalu.

Pada 2015 dan 2016, produk sawit Indonesia rata-rata menguasai 80% lebih dari kebutuhan Pakistan. Sebagai informasi, produk olein dan RBD Palm Oil (PO) asal Indonesia lebih banyak diminati industri pengolahan Pakistan.

Sebagai perbandingan, Pakistan mengimpor olein Indonesia sebanyak 1,06 juta ton dan RBD PO berjumlah 978 ribu ton pada 2016. Sedangkan, impor olein dan RBD PO dari Malaysia sebesar 241.961 ton dan 99.184 ton.

Menurut Abdul Rasheed, Indonesia dapat meningkatkan pangsa pasarnya asalkan dapat memperbaiki struktur tarif untuk produk minyak sawit mentah atau CPO.

Ekspor CPO Indonesia ke Pakistan berjumlah 28.425 ton, di bawah Malaysia sebanyak 96.894 ton pada 2016.

Saat ini Pakistan dan Indonesia sedang dalam proses evaluasi kesepakatan Preferential Trade Agreement (PTA) yang diresmikan pada 2013. Dalam pertemuan pertama Agustus 2016, kedua negara memberikan daftar masalah mengenai pelaksanaan PTA selama tiga tahun pertama.

Indonesia dan Pakistan sepakat mengambil langkah-langkah baru guna mengatasi masalah tersebut. Sementara dalam pertemuan kedua pada Februari 2017, Indonesia-Pakistan juga akan kembali meninjau kemajuan yang dicapai dalam kerja sama PTA.

Setelah penandatanganan PTA, total volume perdagangan kedua negara adalah 1,6 miliar dolar AS di tahun pertama dan mencapai 2,1 miliar dolar AS pada 2015. Pakistan telah menjadi importir minyak sawit terbesar keempat dari Indonesia. (SI)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…

Menparekraf Sandiaga Uno (tengah)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Penguatan Peran Perempuan di Sektor Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung penguatan peran perempuan dalam pengembangan dan kepemimpinan di sektor…

Ilustrasi sampah plastik

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:35 WIB

Riset Terbaru Sebut Produsen Makanan-Minuman Nasional Ini Masuk Daftar Pencemar Global

Produsen makanan dan minuman global, termasuk Coca-Cola, Nestle dan Danone, memuncaki daftar perusahaan penyumbang terbesar sampah plastik di dunia, menurut sebuah laporan riset anyar yang diterbitkan…