2017, Indofarma Bidik Penjualan Rp2,12 Triliun

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 27 Desember 2016 - 20:35 WIB

PT Indofarma Tbk (INAF) (asetuajy.blogspot.co.id)
PT Indofarma Tbk (INAF) (asetuajy.blogspot.co.id)

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Penjualan PT Indofarma Tbk (INAF), produsen obat berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ditargetkan sebesar Rp2,12 triliun pada 2017. Adapun laba bersihnya diperkirakan sebesar Rp30,48 miliar. Itu artinya marjin bersih INAF pada 2017 diharapkan sekitar 1,44% yang akan ditopang oleh penurunan biaya produksi dan tingkat suku bunga pinjaman.
 
“Laba Indofarma pada 2017 akan ditopang oleh peningkatan penjualan bahan baku obat herbal yang nilainya mencapai 20% dari pendapatan konsolidasi perseroan. Misalnya, penjualan ekstrak jahe yang dapat memberikan laba hingga 25 kali lipat,” ungkap Arief Budiman, Direktur Utama INAF, dalam acara paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (27/12/2016).
 
Arief mengatakan, peningkatan penjualan bahan baku obat herbal ditopang oleh pengoperasian fasilitas produksi bahan baku obat herbal yang kini sedang menunggu sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Fasilitas produksi bahan baku obat herbal ini akan memungkinkan perseroan menerima pesanan ekstraksi bahan baku obat herbal dari produsen obat lainnya.
 
“Kami juga akan mengembangkan enterprise resource planning (ERP) generasi baru yang diharapkan dapat mengetahui harga produksi obat-obatan secara pasti sehingga ketika ikut tender e-katalog, kami bisa mengajukan harga yang bersaing,” paparnya.
 
Arif menuturkan, laba bersih INAF pada 2016 diperkirakan hanya Rp7,88 miliar dibanding target yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp30 miliar. Itu karena muculnya kebijakan pemerintah yang memangkas anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebesar Rp6 triliun pada APBN-P 2016.
 
“Pemangkasan anggaran sebesar Rp6 triliun itu menghilangkan potensi pendapatan perseroan dari tender yang dilaksanakan Kemenkes sebesar Rp450 miliar dengan laba sekitar Rp20 miliar,” ujar Arief.
 
Sebelumnya, manajemen INAF menargetkan penjualan Rp1,9 triliun pada 2016, lebih tinggi 17,28% dibanding realisasi pendapatan 2015 sebesar Rp1,62 triliun. Tetapi manajemen INAF memangkas target penjualan tersebut menjadi Rp1,697 triliun. Sekitar 99% dari biaya yang dipangkas tersebut berasal dari anggaran obat generik dan sisanya 1% merupakan alat-alat kesehatan dan obat herbal. (abr)
 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Presiden saat meresmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB

Sabtu, 04 Mei 2024 - 07:56 WIB

PTPP Selesaikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II

PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi di Indonesia (“PTPP”) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II dengan luas 464,63 Ha.

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:17 WIB

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) menggelar seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Masjid JIEP Jayakarta yang akan menjadi salah satu Masjid terbesar di Jakarta…

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:06 WIB

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Festival kecantikan terbesar di Asia Tenggara, BeautyFest Asia 2024. Tahun ini, BeautyFest Asia siap memukau para penggemar kecantikan di lima kota! Acara perdana dimulai di hotel bergengsi…

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.