BPK Temukan 5.108 Unit Rumah Bersubsidi Tidak Tepat Sasaran

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 03 Oktober 2017 - 19:00 WIB

Ilustrasi Perumahan
Ilustrasi Perumahan

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan 5.108 unit rumah bersubsidi yang pemanfaatannya tidak tepat sasaran. Sebanyak 538 unit rumah adalah hasil cek fisik tim BPK dan sisanya adalah laporan dari PT Bank Tabungan Negara Tbk, atau Bank BTN.

Ketika mempublikasikan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) Pertama 2017 di Jakarta, Selasa (03/10/2017), pihak BPK mengungkapkan rumah bersubsidi tersebut ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan renda (MBR).

Pengadaan rumah bersubsidi tersebut dilakukan pemerintah untuk mengurangi backlog. Tapi kenyataannya, BPK justru menemukan ribuan rumah bersubsidi yang tidak tepat sasaran.

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, pemilik rumah bersubsidi tersebut harus memanfaatkan atau menghuni rumah bersubsidi tersebut secara terus-menerus selama satu tahun.

Dengan adanya temuan BPK ini, maka program pemerintah untuk menyediakan rumah bersubsidi kepada MBR menjadi kurang efektif. Pasalnya, masih ada saja rumah bersubsidi yang tidak dihuni, bahkan dialihkan kepada pihak lain.

Parahnya lagi, ketika proses pengalihan tersebut selesai, pemilik pertama rumah bersubsidi tersebut sudah tidak wajib membayar tunggakan lagi, karena kewajiban tersebut sudah dialihkan kepada pihak lain.

Kondisi seperti itu muncul karena Kantor Cabang Bank BTN belum melaksanakan ketentuan yang terkait dengan pemanfaatan rumah KPR Sejahtera FLPP dan SSA/SSB secara optimal.

Disamping itu, Bank BTN juga tidak melaksanakan ketentuan pasal 62 huruf d Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2016.

Atas temuan itu, BPK meminta para Kepala Kantor Cabang Bank BTN untuk membentuk tim pemantauan pemanfaatan rumah dan melaporkan hasilnya secara periodik kepada BLU PPDPP (Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan).

Dengan demikian, BLU PPDPP dapat mengambil tindakan yang sesuai dengan kewenangannya jika ada indikasi penyimpangan dalam pemanfaatan rumah bersubsidi tersebut. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kick Off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:15 WIB

Toyota Eco Youth Kembali Digelar Ajak Generasi Muda Berperan Nyata Jaga Bumi

Toyota Indonesia secara resmi menggelar Kick off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 dengan mengusung tema "EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi”.

IKN Project Shipment and Conference

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:09 WIB

Dari Istana Negara Hingga Kantor Presiden, MJEE Pasok Lift dan Eskalator di Sejumlah Gedung Utama IKN

Jika sebelumnya pada 26 Februari 2024 principal MJEE yaitu Mitsubishi Electric Building Solutions Corporation (MEBS) di Tokyo mengumumkan bahwa MJEE telah berasil mendapatkan pesanan untuk 55…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:40 WIB

Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat & Solid, Ekspansif 32 Bulan Berturut-turut

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…

RS Royal Progress Sunter memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal serta dukungan teknologi medis terkini yang dapat membantu menangani permasalahan varises.

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:35 WIB

RS Royal Progress Sunter Hadirkan Metode Penanganan Varises Laser Tanpa Bedah

Memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal, RS Royal Progress Sunter hadirkan EVLA, metode penanganan varises lewat laser, tanpa bedah dan minim sayatan.

Serah terima program beasiswa anak perusahaan MMSGI, MHU kepada mahasiswa Universitas Kutai Kertanegara Tenggarong.

Kamis, 02 Mei 2024 - 18:50 WIB

Hari Pendidikan Nasional, MMSGI Terus Tunjukkan Komitmennya Ciptakan Pendidikan Inklusif di Indonesia

MMSGI tunjukkan komitmennya pada dunia pendidikan Indonesia lewat serangkaian program CSR untuk pendidikan tinggi maupun pendidikan dasar menuju Indonesia Emas 2045.