2018, Kewirausahaan akan Jadi Program Prioritas Kemenkop

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 04 September 2017 - 20:01 WIB

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (4/9/2017).
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (4/9/2017).

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2018 akan mengarahkan program prioritas utamanya melalui pengembangan kewirausahaan. Karena itu, Kemenkop dan UKM meminta dukungan, sekaligus persetujuan dari komisi VI DPR selaku mitra kerjanya, mengingat ada pergeseran anggaran yang akan dilakukan. 

Pernyataan itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (4/9/2017). Dalam rapat ini, Puspayoga hadir bersama seluruh jajaran pejabat eselon 1 di lingkungan kerja Kemenkop dan UKM. 

"Kemenkop berupaya untuk tetap melaksanakan apa yang sudah menjadi tupoksi kami selaku pemerintah. Dalam hal ini, kami juga akan tetap berusaha untuk melaksanakan program sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) pada 2018," kata Puspayoga. 

Pengembangan kewirausahaan itu, dengan fokus kegiatan, di antaranya melalui pelatihan atau bimbingan teknis kewirausahaan bagi wirausaha pemula, fasilitasi permodalan bagi para wirausaha pemula, fasilitasi pinjaman dana bergulir bagi para wirausaha pemula, fasilitasi promosi dan pameran bagi produk yang dikelola oleh pelaku wirausaha pemula berbasis IT, dan fasilitasi Hak Cipta dan Hak Merek serta IUMK bagi wirausaha pemula. 

Puspayoga mengatakan untuk mengimplementasikan program prioritas tersebut, pihaknya akan mengurangi anggaran secara signifikan, yaitu dengan realokasi anggaran dan belanja barang seperti perjalanan dinas, rapat-rapat, jasa konsultan, dan kegiatan yang bersifat kajian. Diharapkan dengan pengurangan anggaran itu program prioritas tersebut dapat terlaksana dan tepat sasaran. 

Dalam rapat itu, Puspayoga menyampaikan usulan perubahan alokasi pagu anggaran Kemenkop dan UKM pada tahun 2018, yakni sebesar Rp 944,5 miliar. Puspayoga juga menyampaikan usulan anggaran dana alokasi khusus (DAK) non fisik peningkatan kapasitas KUMKM pada 2018 sebesar Rp 100 miliar, dengan target 25.045 orang peserta. 

"Tujuan DAK fungsi pendidikan ini, untuk meningkatkan kapasitas SDM KUMKM melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan bagi SDM pelaku KUMKM, wirausaha pemula, maupun kelompok strategis melalui pelatihan perkoperasian, kewirausahaan, kompetensi, keterampilan teknis, manajemen, dan pengelolaan usaha dan pendampingan pasca diklat," katanya. 

Usulan pengurangan anggaran dari Menkop Puspayoga ini mendapat sorotan dari Komisi VI DPR. Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Azam Azman Natawijana mengaku heran dengan usulan tersebut. Menurut dia mestinya anggaran kementerian ini justru harus dinaikan seiring dengan program pemberdayaan koperasi dan UKM yang dilakukan. 

"Makanya akan kita bahas pada konsinyering dan apa-apa yang perlu didetailkan akan kita bahas lagi," ujar Azam di hadapan Puspayoga, beserta jajaranya. 

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar Endang Srikarti Handayani mengatakan anggaran Kemenkop dan UKM idealnya sebesar Rp 5 triliun. Karena peran koperasi dan UKM sangat penting dalam menggerakan ekonomi di daerah, mengurangi kemiskinan dan pengangguran, serta mengurangi ketimpangan sosial. 

 

"Sekarang menyetujui saja (dinaikan) untuk bisa mengajukan anggaran yang dibutuhkan supaya berguna untuk rakyat. Ini kebutuhan. Pariwisata saja Rp 6 triliun, kenapa Kemenkop yang sudah jelas makin mengkerut. Mohon anggaran itu dibanyakin," pintanya.

Hal yang sama juga dikemukakan Anggota Komisi VI DPR lainnya, Lili Asdjudiredja. Politisi Partai Golkar ini membandingkan jumlah anggaran Kemenkop dan UKM pada masa pemerintahan Presiden SBY dengan pemerintahan saat ini sangat jauh sekali. Padahal menurut dia, komitmen Presiden Jokowi untuk mengembangkan sektor KUKM begitu tinggi. 

 

"Kalau umpamanya anggaran turun saya kira akan tidak tercapai (target Kemenkop), karena ketimpangan akan makin luas. Jadi wajar kalau Kemenkop dan UKM  dapat anggaran lebih besar saya harap lebih dari itu," pungkas dia.

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Temu Industri 2

Selasa, 30 April 2024 - 14:02 WIB

Penuhi Kebutuhan Tenaga Kerja Kompeten, Unit Pendidikan Kemenperin Aktif Jalin Kemitraan Strategis dengan Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong unit pendidikan vokasi binaannya agar aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra potensial khususnya sektor industri. Hingga saat…

Dari ki-ka: Direktur Teknologi Informasi BSI Saladin Dharmanugraha Effendi, Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho, Direktur Penjualan & Distribusi BSI Anton Sukarna, dan Direktur Manajemen Risiko BSI Grandhis Helmi Harumansyah saat penyampaian kinerja triwulan I 2024

Selasa, 30 April 2024 - 13:57 WIB

BSI Cetak Laba Impresif Rp1,71 Triliun Hingga Maret 2024

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mampu menjaga kinerja positif dan berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I/2024, di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.…

Pasokan Listrik Aman Meski Terjadi Gempa di Garut, PGE Area Kamojang Siap Menjamin Kestabilan

Selasa, 30 April 2024 - 13:40 WIB

Pasokan Listrik Aman Meski Terjadi Gempa di Garut, PGE Area Kamojang Siap Menjamin Kestabilan

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) Area Kamojang memastikan kelangsungan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Kamojang tetap dalam kondisi aman meski terjadi…

Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teen

Selasa, 30 April 2024 - 13:12 WIB

EF Kids & Teens Sukses Hadirkan Program dan Manfaat Pelatihan Bahasa Inggris di 6 Area Wisata Indonesia

EF Kids & Teens Indonesia telah berhasil merampungkan progam Pelatihan Bahasa Inggris untuk Guru tingkat SD dan SMP, yang memberikan 6 kali pelatihan offline dan 8 kali pelatihan online dengan…

(Ki-Ka) Yohanes Jeffry Johary, Managing Director OCS Indonesia, Karel van Gorp, VP Marketing Emerging Markets (MEA, INDIA, SEA and ANZ)/ Global VP Consumer Brands of Diversey, Amit Menon, Country Leader of Diversey Indonesia, a Solenis company

Selasa, 30 April 2024 - 12:56 WIB

OCS dan Solenis Indonesia Soroti Tren FM Global

OCS Indonesia, perusahaan penyedia layanan jasa dan manajemen fasilitas (FM), berkolaborasi dengan Diversey, bagian dari Solenis, untuk membahas secara mendalam mengenai tren-tren utama dalam…