Menperin: Penggunaan Komponen Lokal Dongkrak Daya Saing Industri Otomotif Indonesia

Oleh : Hariyanto | Kamis, 10 Agustus 2017 - 18:29 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan) didampingi Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan (kiri) pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan) didampingi Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan (kiri) pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Pameran otomotif terbesar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 telah resmi dibuka oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto  hari ini di ICE BSD City, Tangerang, Banten.

Menperin berharap, GIIAS menjadi ajang untuk unjuk diri bagi pabrikan otomotif di dalam negeri terhadap kualitas kendaraan yang diproduksi termasuk dalam peningkatan penggunaan komponen lokal. “Peningkatan konten lokal bisa mendongkrak daya saing indusri otomotif di Indonesia,” tutur Menteri Airlangga pada Pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, Kamis (10/8/2017).

Oleh karenanya, menurut Airlangga, peraturan baru yang akan segera diberlakukan bertujuan juga untuk mendorong peningkatan investasi perakitan kendaraan bermotor hingga pembuatan komponen di dalam negeri.  “Saat inI ada 36 perusahaan yang bergerak di sektor otomotif di Indonesia. Nilai tambah terhadap konten lokal diharapkan bisa meningkat,” tuturnya.

Selain itu, ada sekitar 1.500 perusahaan komponen di lapis pertama hingga ketiga yang menunjukkan masih terbukanya peluang ekspor. "Kami pun tengah menggarap kebijakan untuk meningkatkan ekspor dengan menyeragamkan insentif mobil sedan di luar negeri," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, pangsa pasar otomotif di Indonesia merupakan yang terbesar di ASEAN dengan kontribusi sepertiga dari total permintaan pasar ASEAN atau senilai USD 1 triliun dari total USD 2,3 triliun. Potensi ini harus dapat dijadikan basis pengembangan industri otomotif. Tidak hanya di tingkat industri perakitan, namun juga industri komponen dan industri bahan baku sehingga kemandirian otomotif nasional dapat tercapai.

“Dengan potensi yang kita miliki saat ini, tentunya peluang untuk mengekspor produk-produk otomotif unggulan kita sangat terbuka lebar, dan pemerintah tentunya sangat mendukung pelaku usaha untuk tidak hanya bermain di pasar dalam negeri namun juga meningkatkan dan memperluas pangsa pasar internasional,” paparnya.

Airlangga menambahkan, di sektor otomotif ada penambahan 5.000 tenaga kerja sehingga total tenaga kerja mencapai satu juta orang. “Jika digabung dengan industri pendukungnya bisa mencapai lima juta tenaga kerja. Maka itu, industri otomotif memiliki nilai tambah yang juga menyerap banyak tenaga kerja,” jelasnya.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, meningkatnya kebutuhan terhadap sarana transportasi, khususnya kendaraan bermotor berperan dalam memacu tumbuh kembangnya industri otomotif di Indonesia.

“Pengembangan industri otomotif memiliki multiplier effect yang cukup luas, disamping menciptakan aktifitas ekonomi pada kegiatan perakitan dan manufaktur komponen, juga menimbulkan kegiatan ekonomi pada sektor distribusi sampai pada aktivitas pelayanan purna jualnya,” terangnya.

Untuk itu, menurut Putu, pemerintah terus mendorong sektor industri otomotif agar menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional melalui program-program strategis. Langkah ini bertujuan, antara lain untuk mengimbangi kompetisi dan impor kendaraan khususnya dari ASEAN, serta mendorong investasi.

“Selain itu, mendorong kemandirian Indonesia di bidang teknologi otomotif melalui penguasaan teknologi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia, serta pengembangan dan pengamanan pasar dalam negeri sebagai basis untuk mengembangkan industri otomotif yang mandiri dan berdaya saing global,” sebutnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Presiden saat meresmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB

Sabtu, 04 Mei 2024 - 07:56 WIB

PTPP Selesaikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II

PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi di Indonesia (“PTPP”) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II dengan luas 464,63 Ha.

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:17 WIB

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) menggelar seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Masjid JIEP Jayakarta yang akan menjadi salah satu Masjid terbesar di Jakarta…

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:06 WIB

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Festival kecantikan terbesar di Asia Tenggara, BeautyFest Asia 2024. Tahun ini, BeautyFest Asia siap memukau para penggemar kecantikan di lima kota! Acara perdana dimulai di hotel bergengsi…

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.