Di Ajang WEF 2024, Bos Indofood Paparkan Pentingnya Keberlanjutan Sepanjang Value Chain

Oleh : Ridwan | Jumat, 19 Januari 2024 - 19:40 WIB

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk., Axton Salim
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk., Axton Salim

INDUSTRY.co.id - Davos - Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk., Axton Salim menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel "First Movers Coalition for Food (FMC4Food)" dalam gelaran World Economic Forum (WEF) ke-54 di Davos, Swiss. 

Selain Axton Salim, hadir juga sebagai pembicara dalam diskusi panel FMC4Food antara lain, Chairman dan CEO PepsiCo Ramon Laquarta, Executive Director Eleven Eleven Megan Scarcella, serta Global CEO JBS Gilberto Tomazini, dan dipandu oleh Steve Sedgwick anchor CNBC.

Dalam kesempatan tersebut, Axton Salim mengatakan, ketahanan pangan merupakan tantangan utama di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dimana akses terhadap makanan yang cukup dan berkualitas masih sulit. 

Menurutnya, keterjangkauan menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan tersebut.

"Sehingga penting sekali untuk terus berinovasi dalam memproduksi pangan tanpa membebani biaya pada konsumen," terang Axton Salim melalui keterangan resminya, Jumat (19/1).

Pada kesempatan tersebut, dirinya juga memaparkan beberapa inisiatif dan inovasi yang dilakukan oleh Indofood.

"Sebagai perusahaan Total Food Solutions yang beroperasi di seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir di pasar, kami terus mengatasi celah dan tantangan sepanjang sistem pangan, termasuk dengan mengimplementasikan inisiatif low-carbon pada seluruh value chain, dari huku ke hilir," paparnya.

Di hulu, grup agribisnis Indofood telah menerapkan praktik agrikultur yang berkelanjutan guna mendukung target pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Sink dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan di tahun 2030 melalui zero deforestation and degradation of HCV, zero new planting pada lahan gambut, zero burning untuk pembukaan lahan dan penanaman kembali, serta melestarikan sekitar 25.000 ha area kawasan bernilai konservasi tinggi. Bahkan, 84% pupuk yang digunakan adalah pupuk organik. 

“Di tingkat agribisnis yang lebih kecil, kesejahteraan petani harus diutamakan. Seperti yang telah kami lakukan dengan petani kentang di Indonesia. Yang kami lakukan adalah dengan menyediakan bibit yang baik, mengedukasi para petani untuk mengimplementasikan praktik pertanian yang baik dengan begitu produktivitasnya meningkat, meminimalkan 
penggunaan pupuk, dan saya rasa ini dapat meningkatkan ekonomi petani,” ujar Axton.

Menurutnya, memperbaiki sistem pangan tidak bisa hanya fokus pada satu aspek saja, tetapi harus mencakup seluruh value chain. 

“Dalam konteks Indofood, selain agriculture kami juga melihat aspek manufaktur, diantaranya energi yang kami gunakan sebesar 70% adalah energi terbarukan yang berasal dari biomass dan solar PV,” tandasnya.

Sepakat dengan Axton Salim, CEO PepsiCo Ramon Laquarta mengatakan, sudah banyak data yang menunjukkan bahwa transisi dari pertanian konvensional ke pertanian yang berkelanjutan dapat memperbaiki profit dan loss dengan meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban biaya. 

"Proses transisi bukan sesuatu yang instan, tetapi memerlukan waktu," jelas Ramon.

Sementara itu, Executive Director Eleven Eleven Foundation Megan Scarsella memandang perlunya kolaborasi multistakeholder untuk mengatasi isu iklim.

“Kami menyadari meskipun seluruh lembaga filantrofi memfokuskan pada isu iklim, tidak akan cukup. Perlu kolaborasi multistakeholder. Saya mengapresiasi langkah sektor swasta dalam isu iklim terutama perannya dalam mempercepat dan meningkatkan kemampuan petani," tutup Megan.

Sekedar informasi, World Economic Forum (WEF) ke-54 yang berlangsung sejak 15-19 Januari 2024 di Davos, Swiss mengangkat tema "Rebuilding Trust". 

Tema keberlanjutan terkait perubahan iklim, alam dan energi (A Long Term Strategy for Climate, Nature and Energy) menjadi salah satu agenda yang dibahas, termasuk di dalamnya adalah sistem pangan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

KN Kuda Laut-403 Berhasil Selamatkan Nelayan Korban Luka Bakar

Rabu, 01 Mei 2024 - 04:28 WIB

KN Kuda Laut-403 Berhasil Selamatkan Nelayan Korban Luka Bakar

Bakamla RI melalui KN Kuda Laut-403 berhasil menyelamatkan nelayan yang mengalami luka bakar di Perairan Laut Maluku, Selasa (30/4/2024).

Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik dan Serahkan Bantuan Pendidikan Bagi Penyandang Cerebral Palsy

Selasa, 30 April 2024 - 22:23 WIB

Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik dan Serahkan Bantuan Pendidikan Bagi Penyandang Cerebral Palsy

Jakarta – Bank DKI secara konsisten menunjukkan komitmennya dalam mendukung tujuan pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals melalui perwujudan 2 program Tanggung Jawab Sosial…

 PT Uni-Charm Indonesia Tbk meresmikan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dengan total 12 MWp yang terpasang di 3 pabrik.

Selasa, 30 April 2024 - 20:36 WIB

Resmikan PLTS, Uni-Charm Indonesia Umumkan Pembelian REC Dari PLN

Dengan upaya PT Uni-Charm ini, ada 16,000,000 kWh/tahun energi yang dihasilkan dari 3 pabrik berhasil dialihkan ke green energy, dan berkontribusi mengurangi lebih dari 14,000 ton CO2 yang dihasilkan…

DEMO ANARKIS YANG DILAKUKAN DI KANTOR PUSAT BTN

Selasa, 30 April 2024 - 19:35 WIB

BTN Sayangkan Demo Anarkis yang Dilakukan di Kantor Pusat BTN

Jakarta-Aksi Demonstrasi yang terjadi di Kantor Pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan Kelompok Anti Korupsi (KAK)…

Penandatanganan Land Purchase Agreement antara Subang Smartpolitan & BYD

Selasa, 30 April 2024 - 19:30 WIB

Kucurkan Investasi Jumbo, BYD Segera Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang Smartpolitan

Subang Smartpolitan "Green, Smart and Sustainable City dengan bangga menyambut BYd, salah satu pionir industri kendaraan listrik (EV) global sebagai tenant terbesar terbarunya. Pendirian pabrik…