Dibentuknya Satgas Impor, Industri Diharapkan Tingkatkan Produksi

Oleh : Ridwan | Kamis, 13 Juli 2017 - 06:37 WIB

Produksi Tekstil (Ilustrasi)
Produksi Tekstil (Ilustrasi)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambadi mengatakan, dengan adanya peningkatan pengawasan dari Satgas penertiban impor, diperkirakan tidak akan ada barang-barang impor yang lolos masuk ke pasar Indonesia. Karenanya, kekosongan itu harus segera diisi oleh produk dalam negeri.

Seperti diketahui, pemerintah telah membentuk satgas penertiban impor guna mendorong industri dalam negeri dari gempuran produk-produk impor yang masuk ke Indonesia.

"Industri dalam negeri dapat memanfaatkan momentum ini untuk tingkatkan produksi, agar pasar yang tadinya diisi barang-barang under valuation bisa diisi produk domestik," ucap Heru, usai rapat koordinasi untuk membahas impor berisiko tinggi di kantor pusat Ditjen Bea Cukai, Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Heru berharap langkah pemerintah yang membentuk Satgas Penertiban Impor ini juga bisa memberikan kepastian usaha bagi para pengusaha yang taat aturan, dan menambah penerimaan negara

"Ini adalah bentuk perlindungan terhadap industri  dalam negeri. Supaya ada keadilan di antara pelaku usaha," kata dia.

Salah satu fokus Satgas Penertiban Impor sendiri yakni meningkatkan pengawasan untuk memastikan kesesuaian antara barang yang masuk dengan dokumen impornya. Proses identifikasi barang impor akan dilakukan mulai hulu sampai hilir yang melibatkan Ditjen Bea Cukai, Ditjen Pajak, Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) dan bahkan juga oleh TNI-Polri serta Kejaksaan apabila ditemukan unsur pidana.

Lebih lanjut, Heru memastikan bahwa pengawasan akan dilakukan di semua titik di mana barang impor masuk. Tak hanya di pelabuhan utama seperti Tanjung Priok di Jakarta dan Tanjung Perak di Surabaya, tapi juga di pelabuhan-pelabuhan tikus alias pelabuhan tidak resmi yang kerap menjadi tempat masuknya barang-barang selundupan.

Adapun jenis barang yang akan diberi perhatian khusus yakni tekstil, barang elektronik dan miras. "Saya kira tiga itu yang jadi fokus. Tapi mohon dicatat bukan hanya tiga jenis saja yang ditertibkan, semua barang diperhatikan," pungkas Heru.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teen

Selasa, 30 April 2024 - 13:12 WIB

EF Kids & Teens Sukses Hadirkan Program dan Manfaat Pelatihan Bahasa Inggris di 6 Area Wisata Indonesia

EF Kids & Teens Indonesia telah berhasil merampungkan progam Pelatihan Bahasa Inggris untuk Guru tingkat SD dan SMP, yang memberikan 6 kali pelatihan offline dan 8 kali pelatihan online dengan…

(Ki-Ka) Yohanes Jeffry Johary, Managing Director OCS Indonesia, Karel van Gorp, VP Marketing Emerging Markets (MEA, INDIA, SEA and ANZ)/ Global VP Consumer Brands of Diversey, Amit Menon, Country Leader of Diversey Indonesia, a Solenis company

Selasa, 30 April 2024 - 12:56 WIB

OCS dan Solenis Indonesia Soroti Tren FM Global

OCS Indonesia, perusahaan penyedia layanan jasa dan manajemen fasilitas (FM), berkolaborasi dengan Diversey, bagian dari Solenis, untuk membahas secara mendalam mengenai tren-tren utama dalam…

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

Selasa, 30 April 2024 - 12:12 WIB

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menggelar rapat terbatas (ratas) terkait persiapan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar pada 19-20…

Bank Syariah Indonesia

Selasa, 30 April 2024 - 11:59 WIB

BSI Cetak Laba Impresif Rp1,71 Triliun Hingga Maret 2024

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mampu menjaga kinerja positif dan berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I/2024, di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.…

Sukuk Tabungan seri ST012. (Humas Bibit.id)

Selasa, 30 April 2024 - 11:59 WIB

Tiga Alasan Beli ST012 di Bibit.id, Ada Cashback Sampai Rp30 Juta

Sepanjang 26 April hingga 29 Mei 2024, Pemerintah resmi menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kedua pada tahun ini, yaitu Sukuk Tabungan seri ST012.