UU Cipta Kerja Positif bagi Pertumbuhan Pengusaha Muda

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 27 September 2022 - 07:08 WIB

diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Senin (26/9).
diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Senin (26/9).

INDUSTRY.co.id, Jakarta, FMB9 – Terbitnya UU Cipta Kerja berdampak positif terhadap pertumbuhan pengusaha muda di daerah. Hal tersebut tak terlepas dari banyaknya kemudahan yang diberikan oleh pemerintah. Salah satunya dengan adanya perizinan usaha secara digital/online single submission (OSS). Langkah ini ikut menarik minat pelaku usaha untuk mengurus legalitas usahanya.

Ketua Tim Kajian Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bhirawa Ananditya Wicaksana mengatakan, dengan adanya UU Cipta Kerja dan OSS serta kemudahaan lainnya, membuat pertumbuhan anggotanya yang berusaha bertambah dahsyat di daerah-daerah.

Sebagai contoh, di Jakarta Raya tahun lalu anggota 300 orang dan tahun ini tumbuh menjadi 400 orang. Artinya, setiap daerah itu pertumbuhan pengusaha muda di atas 100 setiap tahun. “Ini menandakan, kami pengusaha muda itu sudah menangkap peluang-peluang yang diberikan oleh pemerintah melalui implementasi di UU Cipta kerja,” ucapnya dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Senin (26/9).

Ia menerangkan, HIPMI selalu mendukung langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendukung teman-teman pengusaha muda. Baik dalam bentuk legalitas usaha ataupun dukungan lainnya. Disisi lain, HIPMI juga mendukung pemerintah dengan mengawal hal-hal yang diperlukan, terkait implementasinya. “Intinya dengan lahirnya UU Cipta Kerja menjadi langkah yang sangat baik untuk pertumbuhan usaha muda di Indonesia,” terangnya.

Dilanjutkannya, HIPMI sebagai organisasi melakukan kaderisasi dalam mencetak pengusaha-pengusaha muda baru. Setelah itu membantu mereka supaya mapan melalui program kemitraan dan membantu menemukan partner-partner bisnisnya di luar daerah.

BPP HIPMI mengklasifikasikan pengusaha di organisasinya menjadi tiga kelompok. Pertama pengusaha muda baru yang mulai berusaha atau startup phase. Lalu ada juga pengusaha kedua yang masuk ke HIPMI untuk meningkatkan pendapatan serta mengembangkan koneksi atau growth phase, dan ketiga maturity phase.

Kata dia, masing-masing pengusaha di HIPMI sudah di-profiling untuk nantinya mendapatkan treatment serta program yang tepat. Sebagai contoh bagi pengusaha startup phase ada beberapa program yang BPP HIPMI lakukan sejalan dengan pogram yang telah diluncurkan pemerintah, mulai dari pembagian NIB.

"Kita juga ikut mengawal melalui Kementerian Investasi atau BPKM. Bahkan, aktif menjalankan HIPMI Perguruan Tinggi. Jadi  kami  mengajak  teman teman yang dari PT ini agar memulai memiliki legalitas usaha,” lanjut Wicaksana.

Selain itu, mengenai kemitraan, banyak teman-teman pengusaha yang sudah di level growth phase, artinya dia sudah mulai mencari mitra usahanya.

Dulu, lanjutnya, kalau mencari mitra usaha, HIPMI terlalu bergantung kepada para senior-seniornya. Tetapi sekarang sudah bisa mencari sendiri yang ada di pemerintahan atau BUMN melalui program kemitraan sehingga bisa mencari dari PMA.

“Apalagi ada program dari Kementerian Investasi yang mengawinkan bisnis kita dengan pengusaha-pengusaha besar. Sehingga banyak teman teman HIPMI yang memanfaatkan ini. Selain itu, ada juga BUMN yang menggandeng teman teman HIPMI untuk memenuhi kebutuhan mereka” ujarnya.

Dampak lainnya juga dengan adanya program hilirisasi. Dari Sulawesi misalnya,  terlihat sekali setelah adanya larangan ekspor nikel,  kemudian dibarengi dengan UU Cipta Kerja. Sehingga teman-teman di sana sekarang sudah merasakan dampak dari kebijakan ini.

Tentang perlindungan

Ia mengatakan, perlindungan bagi pengusaha tentu banyak aspeknya. Agar bisa sustain, tentu yang dibutuhkan adalah revenue. Setelah ada nomor induk berusaha (NIB), HIPMI menemukan adanya approach lanjutan dari Kementerian Investasi di daerah.

“Kami juga mengapresiasi dinas penanaman modal di daerah yang mengaproach kami, jadi dari sisi perlindungan pemerintah sebenarnya sudah baik. Jadi bukan setelah NIB terbit dilepaskan saja dan ternyata apa yang kami alami setelah NIB terbit, usaha sudah jalan karena ada approach juga dari dinas daerah,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan dengan adanya OSS membuat teman-teman pengusaha tertib administrasi. Sehingga pengajuan modal usaha pun jauh lebih mudah. ”Kalau dulu kan ke Bank kita tidak tertib administrasi sehingga susah dapat modal. Dengan adanya perizinan digital ini menjadi tertib administrasi,” terangnya.

Terkait sektor yang pertumbuhannya tertinggi, Wicaksana mengakui sejauh ini sektor digital paling tinggi pertumbuhannya dan banyak kader HIPMI yang berkecimpung di sana. Kalau yang pertumbuhannya rendah, HIPMI sebenarnya tidak pernah melihat secara khusus terkait itu.

“Tetapi kami melihat perizinan usaha di bidang yang berisiko tinggi memang cukup rendah,” tuturnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…

Momentum Hari Bumi, PGE Meneguhkan Komitmen pada Keberlanjutan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup

Jumat, 26 April 2024 - 14:30 WIB

Momentum Hari Bumi, PGE Meneguhkan Komitmen pada Keberlanjutan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup

Pengembangan energi ramah lingkungan temasuk energy panas bumi tak bisa dipisahkan dari upaya menjaga keberlanjutan di semua aspek bisnis. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi…

PGE Area Kamojang Raih Dua Penghargaan Unggulan dalam Acara Forum CSR Jawa Barat

Jumat, 26 April 2024 - 14:21 WIB

PGE Area Kamojang Raih Dua Penghargaan Unggulan dalam Acara Forum CSR Jawa Barat

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) semakin meneguhkan posisinya sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia terdepan dalam praktik bisnis berkelanjutan. PGE Area Kamojang berhasil…

IFG Life

Jumat, 26 April 2024 - 13:29 WIB

Peduli dengan Gaya Hidup Sehat, IFG Life Hadirkan IFG Life Protection Platinum dan IFG LifeCHANCE

Fokus pada kebutuhan nasabah menjadi kunci bagi PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dalam menghadirkan produk dan layanan yang komprehensif dan saling melengkapi. Gaya hidup tidak lepas dari aspek…

Panasonic memperagakan cara penggunaan Lampu Solar Panel yang menggunakan tenaga cahaya Matahari di Cianjur

Jumat, 26 April 2024 - 12:39 WIB

Panasonic Serahkan Lampu Surya Panel ke Terdampak Gempa Cianjur

PT Panasonic Gobel Indonesia memberikan bantuan Lampu Surya Panel atau lampu berbahan bakar sinar matahari ke masyarakat terdampak gempa di Desa Sarampad, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.