Kamu Seorang Showroomer atau Webroomer?

Oleh : Dwi Ananti Tri W | Jumat, 19 Agustus 2022 - 10:09 WIB

Dwi Ananti Tri W
Dwi Ananti Tri W

INDUSTRY.co.id - Teknologi informasi berkembang dengan cepat beberapa tahun terakhir. Segala bentuk informasi dapat diakses dalam hitungan detik melalui internet.  Pengguna internet di Indonesia mencapai 71,9 juta di tahun 2013 dan mengalami peningkatan menjadi 88,1 juta pengguna pada 2014 (Marius & Anggoro, 2015). Dan sampai saat ini masih terus berkembang.  Perkembangan ini dapat dimanfaatkan pula dalam bidang marketing.    

Selain itu munculnya teknologi baru seperti internet seluler dengan koneksi cepat, ponsel telah menjadi penolong yang serba bisa. Meningkatnya penyebaran ponsel ini (smartphone), memiliki dampak mendasar pada perdagangan. Di sebagian besar negara industri, lebih dari separuh pengguna telah memiliki smartphone dan menggunakannya secara ekstensif dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan penggunaan ponsel ini telah menyebabkan perubahan dalam perilaku belanja.  

Melalui smartphone ini pelanggan menginformasikan diri mereka sendiri saat bepergian, berdiskusi di platform sosial, mengevaluasi produk melalui smartphone dan membuat perbandingan harga secara online. Munculnya ritel online dan penetrasi internet memicu peralihan ke perilaku yang tidak konvensional atau yang dulu dikenal sebagai  free riding behavior atau fenomena penelitian oleh pembelanja dan perilaku belanja hybrid.

Hal ini mendorong peritel  menambahkan saluran baru untuk melayani pelanggannya. Makin luas dan beragamnya saluran pemasaran ini makin memberikan banyak kenyamanan, kemudahan dan fleksibilitas kepada pelanggan.  Sebagai konsumen kita semakin dimanjakan oleh banyaknya pilihan dari sistem yang sudah berkembang dan itu membuat para pemilik usaha memiliki banyak pilihan strategis untuk memilih jalur distribusi yang tepat.  Pemanfaatan saluran tertentu di berbagai tahap proses pembelian memunculkan fenomena showrooming dan webrooming.

Apa itu Showrooming dan Webrooming?
Showrooming adalah pelanggan melihat dan mencoba produk di toko fisik, lalu membelinya secara online (Kumar,2017).  Yaitu sebuah metode belanja yang dilakukan oleh customer atau pelanggan untuk membeli produk melalui online dengan mendatangi outlet fisiknya terlebih dahulu. Pelanggan menggunakan kesempatan untuk mendapatkan saran di toko fisik dan menyentuh produk, namun membeli produk secara online.

Tujuannya adalah untuk mengetahui secara detail produk dan layanannya, mendapatkan sesuatu yang tidak didapat dari e-commerce, serta membandingkan harga pasar online yang cenderung lebih murah ketimbang membeli langsung di outlet store. 

Contohnya: pelanggan melihat dan mencoba sepatu di toko offline, kemudian membelinya secara online.

Webrooming adalah ketika pelanggan meneliti produk secara online tetapi membelinya di toko fisik (Kumar,2017).  Yaitu  metode belanja yang dilakukan oleh seorang customer yang membeli sebuah produk secara langsung mengunjungi toko fisiknya dengan melihat terlebih dahulu spesifikasi produk yang akan dibeli melalui internet.  Pelanggan menginformasikan diri mereka sendiri secara online tentang produk, membaca ulasan pelanggan, dan mencari alternatif. Namun, barang tersebut kemudian dibeli secara offline, di toko fisik.

Tujuanya adalah untuk mengetahui produk dan spesifikasi produk dan layanan yang diinginkan, mendapatkan barang dengan segera, ingin membayar dengan cash, ingin merasakan produk secara langsung atau tester dan bertujuan untuk mendapatkan kepastian garansi return jika diperlukan. 
Contohnya:  melihat ketersediaan alat elektronik melalui online dan membelinya langsung di toko tersebut.

Diakui atau tidak, showrooming dan webrooming adalah tren yang tengah berkembang pesat di konsumen.  Showrooming dan webrooming mewabah di semua usia, jenis kelamin dan daya beli. Beberapa perusahaan menyadari tren ini dan tidak menjadikannya sebagai musuh. Mereka justru beradaptasi dengan perubahan tersebut. Ini berarti mereka memenggunakan strategi saluran online dan offline. Ada juga perusahaan yang mendorong pelanggan mereka untuk membeli produk di toko fisik maupun e-commerce dengan menawarkan biaya pengiriman gratis misalnya.

Oleh : Dwi Ananti, Mahasiswa President University

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…