Wacana Pelabelan BPA, BPOM Diminta Perhatikan Aspek Lain Demi Kemaslahatan Bersama
Oleh : Hariyanto | Kamis, 26 Mei 2022 - 11:50 WIB

Koordinator Fungsi Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya Kementerian Perindustrian, Riris Marito
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Koordinator Fungsi Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya Kementerian Perindustrian, Riris Marito mengatakan bahwa pada prinsipnya regulasi dibuat untuk mengatur yang tujuannya memberi manfaat dan kebaikan untuk berbagai pihak. Dia mencontohkan regulasi yang mengatur industri, itu juga harus memikirkan hal lain.
“Begitu juga dengan kebijakan pelabelan BPA ini yang terkait keamanan pangan ini, BPOM juga harus memperhatikan aspek lain yang dapat memberikan kemaslahatan bersama. Karenanya, BPOM juga harus mengajak semua stakeholder lainnya untuk membahas kebijakan tersebut,” ujar Riris dalam diskusi media “Kebijakan Sektoral dan Diskriminatif, Ancaman bagi Persaingan Usaha yang Fair”, Rabu (25/5/2022).
Hal senada juga disampaikan Marcellina Nuring, Direktur Kebijakan Persaingan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan kebijakan pemerintah seharusnya hadir untuk mengatasi suatu masalah.
Dia mencontohkan dalam kebijakan pelabelan BPA ini, BPOM seharusnya juga harus melihat sisi persaingan usahanya. Dalam hal ini, kebijakan itu harus bisa mencegah, membatasi, atau mendistorsi persaingan di dalam pasar.
“Jadi, di dalam pasal-pasal regulasinya, yang ada singgungannya di persaingan usaha harus bersifat equal treatment, tidak ada diskriminasi yang menjadi hambatan bagi pelaku usaha tertentu dan menguntungkan pelaku usaha lain,” ujarnya.
Menurutnya, kalau kebijakan itu tidak diskriminatif atau semua mendapatkan perlakuan yang sama, mungkin tidak akan menjadi masalah.
“Salah satu pesan dari salah satu komisioner kami dalam melihat kebijakan pelabelan BPA ini adalah kesehatan masyarakat tidak bisa dipertentangkan dengan persaingan usaha. Jangan sampai kebijakan itu hanya baik buat industri tertentu, tapi merugikan yang lain,” tukasnya.
Menurutnya, suatu kebijakan yang diskriminatif berpotensi menyebabkan berkurangnya kemampuan produsen untuk bersaing. Dia menegaskan KPPU akan berusaha melakukan pencegahan di awal terhadap hadirnya kebijakan-kebijakan yang memfasilitasi terjadinya persaingan usaha.
“Kami membuat apa yang dinamakan dengan daftar periksa asesmen kebijakan persaingan usaha. Nah, ini mungkin nanti yang akan kami coba koordinasikan dan diskusikan dengan pihak BPOM jika memang wacana kebijakan pelabelan BPA ini berlanjut,” katanya.
Ningrum Natasya Sirait, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang juga pengamat persaingan usaha, meminta agar BPOM tidak hanya membuat kebijakan dengan melihat sisi kesehatan saja, tapi harus juga memperhatikan dampaknya terhadap potensi terjadinya persaingan usaha.
“Peraturan dalam konteks apapun harus melalui uji daftar dampak kompetisi (competition check list), sehingga tidak menjadi hambatan artifisial (artificial barrier) yang membebani perusahaan dalam pasar persaingan yang akhirnya menjadi tanggungan masyarakat,” katanya.
Baca Juga
Siap-Siap! Dua Minggu Lagi Pemerintah Bakal Berlakukan Kembali Kebijakan…
Jawab Tantangan Global, Kemenperin dan Kementerian ESDM Bersinergi…
Masih Soal Pembelian Pertalite dan Solar Melalui Aplikasi, Legislator…
Kemenperin Tetapkan Tujuh Sektor Prioritas Dalam Making Indonesia…
Kemenperin Catat Penyaluran MGCR Rata-rata Mencapai 81,72% dari Kebutuhan…
Industri Hari Ini

Selasa, 05 Juli 2022 - 17:00 WIB
Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo Meningkat Hingga 65.362 Pengunjung
Kunjungan wisata ke Labuan Bajo hingga Juni 2022 mencapai 65.362 kunjungan, hal tersebut disampaikan oleh Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, NTT. Lebih lanjut,…

Selasa, 05 Juli 2022 - 16:56 WIB
Kementan Pastikan Ketersediaan Hewan Ternak Aman
Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar talk show Tani on Stage di halaman Masjid Baiturrahman Kaum, Kampung Seuseupan, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selasa, 05 Juli 2022 - 16:50 WIB
Pamer Ketangguhan Industri Furnitur! IFMAC & WOODMAC 2022 Hadirkan Teknologi-Teknologi Terbaru Pasca Pandemi
Jakarta– Industri furnitur Indonesia menunjukkan ketangguhannya dalam mengatasi dampak pandemi. Pelaku industri furnitur mampu beradaptasi dan mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Selasa, 05 Juli 2022 - 16:14 WIB
Singapura Setuju Impor Daging Ayam dari Indonesia
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan, Singapura melalui Badan Pangan Singapura atau Singapura Food Agency (SFA) telah menyetujui Indonesia sebagai sumber baru impor ayam…

Selasa, 05 Juli 2022 - 16:10 WIB
Kementan Perbanyak Distribusi Obat-Obatan ke 19 Provinsi Terdampak PMK
Dalam upaya melakukan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mendistribusikan logistik kesehatan berupa Vitamin, Antibiotik, Antipiretik,…
Komentar Berita