Tingkatkan Kualitas SDM, HKI Dukung Program Pendidikan Vokasi Link and Match SMK dan Industri

Oleh : Ridwan | Kamis, 07 Februari 2019 - 16:55 WIB

Ketua Umum HKI sekaligus Direktur Kawasan Industri KIIC, Sanny Iskandar (Foto: Herlambang/ Industry.co.id)
Ketua Umum HKI sekaligus Direktur Kawasan Industri KIIC, Sanny Iskandar (Foto: Herlambang/ Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Himpunan Kawasan Industri (HKI) menyatakan komitmennya mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja guna meningkatkan daya saing global. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum HKI, Sanny Iskandar saat dihubungi Industry.co.id di Jakarta, Kamis (7/2).

Sanny menilai peningkatan kualitas SDM merupakan hal yang sangat penting untuk mensukseskan pelaksanaan program "Making Indonesia 4.0". 

Making Indonesia 4.0 adalah sebuah program yang diluncurkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang memiliki tujuan besar nasional untuk membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030.

"Kami selaku dunia usaha melihat adanya 10 prioritas dalam Making Indonesia 4.0 yaitu, Perbaikan alur aliran barang dan material; Desain ulang zona industri; Mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability); Memperdayakan UMKM; Membangun infrastruktur digital nasional; Menarik minat investasi asing; Peningkatan kualitas SDM; Pembangunan ekosistem inovasi; Insentif untuk investasi teknologi; dan Harmonisasi aturan dan kebijakan," paparnya. 

Menurut Sanny, program pendidikan vokasi di kawasan-kawasan industri yang link and match antara industri dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas SDM. 

"Melalui program pendidikan vokasi, industri akan mendapatkan tenaga kerja yang siap pakai," terang Sanny yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi. 

Disampaikan Sanny, saat ini jumlah Kawasan Industri di sekitar koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek berjumlah 25 Kawasan Industri dengan jumlah industri yang telah beroperasi sebanyak 4.806 perusahaan industri dan telah menyerap tenaga kerja lebih kurang 950.000 orang. 

"Jumlah tersebut merupakan peluang yang sangat besar untuk pengembangan SMK dengan pertimbangan jenis-jenis industri yang terus tumbuh dan berkembang di Wilayah Jawa Barat ini," tutur Sanny.

Oleh karena itu, tambah Sanny, pemerintah berencana merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada istilah STEAM yaitu, Science, Technology, Engineering, The Arts & Mathematic. 

"Hal ini dilakukan untuk menyelaraskan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan industri di masa mendatang," imbuh Sanny. 

Ditempat terpisah, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, peningkatan kompetensi SDM menjadi salah satu program prioritas pemerintah karena dapat memacu produktivitas dan daya saing sektor industri nasional agar lebih kompetitif di kancah global. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

Apalagi, lanjut Airlangga, Indonesia sedang menikmati bonus demografi sampai 10 tahun ke depan, dengan mayoritas penduduk berada pada usia produktif.

"Mereka ini harus menjadi aktor-aktor pembangunan atau agen perubahan, sehingga jangan sampai menjadi pengangguran yang justru akan membawa dampak sosial yang besar," tegasnya.

Menurut Menperin, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, fokus pembangunan nasional pada tahun ini adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas setelah gencar melakukan berbagai pembangunan infrastruktur. 

"Oleh karenanya, meningkatkan SDM yang kompeten, perlu dilaksanakan program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih giat," tuturnya. 

Airlangga berharap perusahaan industri dan SMK yang telah menandatangani perjanjian kerja sama, agar melaksanakan program pembinaan dan pengembangan SMK seperti yang telah digariskan. 

"Selanjutnya, pemerintah daerah untuk dapat mendukung program ini," harap Menperin. 

Sejak digulirkan pada tahun 2017, program pendidikan vokasi telah mampu menggandeng sebanyak 2.074 SMK dan 745 perusahaan dari wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…