Garap Lahan Rawa, Kementan Proyeksikan Kalsel Jadi Lumbung Pangan di Luar Jawa

Oleh : Wiyanto | Selasa, 18 Desember 2018 - 12:31 WIB

Petani sedang membajak lahan persawahan
Petani sedang membajak lahan persawahan

INDUSTRY.co.id -

Banjar - Kementerian Pertanian terus buktikan komitmennya dalam memanfaatkan lahan rawa untuk pertanian. Kali ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyambangi Kalimantan Selatan untuk menggiatkan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI).

Kami jalankan proyek strategis untuk provinsi Kalimantan Selatan . Mimpi besar kami Kalimantan Selatan menjadi penopang pangan di luar Jawa, seru Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Tajau Landung, Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Selasa (18/12).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku optimis program ini akan memberi dampak baik pada semua pihak. Menurut dia, program SERASI merupakan mimpi lama yang baru terealisasi tahun ini.

Saya yakin dengan program SERASI maka petani bisa untung 6 kali lipat. Pertama, produktivitas meningkat dari 2 ton menjadi 6 ton per hektare. Selain itu, waktu menanam jauh lebih singkat, dari 25 hari menjadi 3 jam. Tentunya ini sesuai dengan misi kita untuk tingkatkan kesejahteraan petani," jelas Amran.

Kalimantan Selatan merupakan satu dari enam provinsi yang akan dijadikan proyek percontohan program SERASI. Lima provinsi lainnya adalah Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Tengah.

"Strategi percepatan implementasi ini adalah mencari alternatif lahan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan. Apalagi potensi lahan rawa di Indonesia sangat besar," ujar Amran.

Lahan rawa di wilayah Kalimantan Selatan yang sudah teridentifikasi berpotensi digarap sebagai lahan pertanian mencapai 450 ribu hektare. Sebagai pilot project, seluas 200 ribu hektare lahan rawa akan dioptimalkan.

Untuk optimasi lahan rawa di wilayah ini, Kementan mengirimkan bantuan berupa puluhan alat mesin pertanian (alsintan) seperti escavator besar, escavator kecil, traktor roda empat, RMU (mesin penggiling padi), pompa air untuk irigasi, benih, pupuk, dan lain-lain.

Pemanfaatan rawa nantinya akan saling terintegrasi antara lahan ternak, perkebunan dan sawah. Pelaksanaannya pun dilakukan bersama lintas sektoral dan bersinergi dengan pemangku kepentingan seperti kementerian BUMN, Kementerian PUPR, dan Lembaga Keuangan, sebut Amran.

Dalam program SERASI, pemerintah mendorong peningkatan kesejahteraan petani melalui konsep koperasi yang dikorporasikan. Selama setahun, program SERASI akan dibiayai oleh pemerintah pusat.

Kemudian di tahun berikutnya terus bertransformasi menjadi korporasi, sehingga dikelola secara matang dengan perhitungan profit yang profesional, jelas Amran.

Untuk mendukung korporasi petani, pemerintah juga merombak sistem pertanian yang konservatif menjadi modern. Perombakan dimulai dari sektor produksi hingga proses pasca produksi.

Modernisasi dalam optimasi lahan rawa dilaksanakan melalui tata kelola air dan lahan, seperti kegiatan rehabilitasi dan atau penyempurnaan infrastruktur pintu air irigasi, penguatan pematang, tanggul, drainase, tabat, surjan dan lainnya.

Penerapan teknologi budidaya tanaman ini disesuaikan dengan tipologi lahan. Semuanya dikelola modern, tandas Amran.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Banjar Khalilurrahman menyampaikan bahwa kabupatennya memiliki lahan sawah seluas 500 ribu hektare. Lahan pertanian disebutnya terus berkurang karena alih fungsi lahan pertanian.

Potensi lahan rawa di sini masih sangat luas. Karena itu kami sangat menyambut positif proyek SERASI di kabupaten kami, ujarnya.

Saat ini mayoritas lahan sawah masih ditanami setahun sekali. Khalilrurrahman mengharapkan dengan digiatkannya program SERASI, pertanaman bisa dilakukan dua hingga tiga tahun sekali.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Jumat, 26 April 2024 - 06:47 WIB

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerjasama strategis untuk memajukan penelitian…

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Jumat, 26 April 2024 - 06:39 WIB

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri agenda halalbihalal Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) di Jakarta, Kamis (25/4). Hadir mendampingi Menteri…

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.