Warga dan Lembaga Adat Akan Tanami Lahan Kawasan Sumber Air Ditemukan Racun

Oleh : Kormen Barus | Minggu, 04 November 2018 - 21:14 WIB

masyarakat adat Lamtoras
masyarakat adat Lamtoras

INDUSTRY.co.id -SIHAPORAS-Warga dan pengurus lembaga masyarakat adat Lamtoras Sihaporas, Nagori/Desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, khawatir tindakan meracuni sumber air minum dan sungai akan terulang.

Mencegah hal itu terjadi, kegiatan menanambi tumbuhan alam akan dilaksanakan di sekitar lokasi ditemukannya botol-botol racun pestisida yang diduga menjadi penyebab matinya ratusan ekor ikan endemik di Sungai Maranti (kawasan) hulu usangai, dan Sungai Sidogor-dogor (kawasan dekat perkampungan, dan terdapat kolam).

"Besok Senin, kami berencana menanami tumbuhan alam yang terdapat di seputar kawasan Tanah Adat Sihaporas ke lokasi yang ditemukan racun-racun di kawasan umbul air minum warga Sihaporas, di kawasan Tiga Siholi-holi," ujar Wakil Ketua Lembaga Adat keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) Mangitua Ambarita saat rapat di Siha[oras, Minggu (4/11/2018) sore.

Alasan menanami tambuhan alam di areal kawasan umbul air, kata Ompu Morris Ambarita, sapaan Mangitua Ambarita, karena warga dan pemuka adat  menghindari terulangnya pencemaran sumber air minum yang dialirkan ke rumah warga.

"Kami tidak mau ada langi kamp di lokasi umbul air, yang mungkin saja mereka buang air besar, mencuci dan mandu di sumber air warga. Selain itu, juga ditemukan botor-botol racun, dua minggu lalu," ujar Mangitua yang tinggal di kampung Lumban Ambarita, Nagori Sihaporas.

Ketua Lamtoras Judin Ambarita mengatakan sangat mendukung upaya lembaga adat dan masyarakat berinisiatif menami hutan alam di kawasan umbul air.

"Saya, selaku ketua Lamtoras, sangat mendukung, terutama ada upanya menanami tumbuhan di sekitar umbul, yang sudha tercemar. Sekali lagi saya sangat mendukung," ujar Ompu Sampe Ambarita, sapaan Judin Ambarita, warga kampung Sihaporas Aekbatu.

Sebelumnya diberitakan media massa, warga dan pengurus lembaga adat Lamtoras Sihaporas sempat takut menggunakan air dari Aek/Sungai Maranti dan sungai Sidogor-dogor, karena mendadak ditemukan ikan-ikan endemik mengambang mati di sungai, pada Kamis (25/10/2018).

Jumlah dan jenis ikan bermatian semakin banyak ditemukan pada Jumat 26 Oktober 2018. Misalnya ihan batak atau curong atau semah (air tawar seperti jenis ihan Batak (Latin: Neolissochilus thienemanni), ikan pora-pora, limbat (lele lokal) dan kepiting. Bahkan katak pun bermatian.

Warga telah membuat aduan kepada Polres Simalungun di Pematangraya, dan Polsek Sidamanik, pada hari itu Juga, Kamis (26/10/2018). Fakta dan bukti ikan-ikan bermatian itu pun dibawa saat melapor.

Selanjutnya, warga menyusuri sungai, dan menemukan aktivitas belasan orang pekerja mendirikan tenda di kawasan hulu sungai. Mereka adalah pekerja PT Toba Pulp Lestari (TPL).

Warga pun sempat marah karena menemukan bangkai ikan-ikan dan kepiting di kamp para pekerja. "Hal membuat emosi warga, ditemukan botol-botol racun di kawasan pekerja TPL," kata Jonni Ambarita, juga warga Sihaporas.

Saat dilakukan penyisiran, warga menemukan 2 botol racun merk Gol Ma dan 11 botol kecil racun hama jenis Confidor. Kuat dugaan warga, kedua jenis racun inilah yang digunakan untuk meracun aliran sungai umbul milik warga Sihaporas. Racun tersebut lazim digunakan sebagai campuran meracun pestisida.

"Atas kejadian ini, di mana kami merasa dua kali dicemarkan, yakni mencuci dan buang air di umbul sungaiw arga, dan kedua sungai diracuni. Akibatnya, kami tidak terima perlakukan ini, makanya kami akan menanam pohon di kawasan umbul," ujar Mangitua.

Ia mengutip, sesuai dengan Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentnag kehutanan, diatur larangan menebang hutan dari areal sungai.

"Menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999, ada sempadan sungai, yakni dilarang menanami pohon jarak 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa, dan 50 meter kiri kanan sungai kecil, serta 100 meter untuk sungai besar. Jadi ini pegangan kami," kata Mangitua.

Dinas Perikanan Simalungun, Dinas Perikanan Sumatera Utara, dan tim Dokter dari Puskesmas Tigaurung Kemacamatan Pematang Sidamanik terlah meninjau lokasi kurun wkatu 27 hingga 30 Oktober.

Kemudian pada 1 November siang, saat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun, yakni Saragih dan Gultom mengecek lagi ke lokasi. Seminggu setelah kejadian pertama, tim pengecek didampingi warga,  masih menemukan bangkai ikan mengapung di kolam Sidogor-dogor.

Menurut Mangitua, warga dan pengurus Lembaga Adat Lamtoras kan memperjuangkan hak-hak warga. Mereka pun, didampingi Alianasi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) sudah berkirim  surat kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tembusan kepada Presiden Joko Widodo dan pihak terkait.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…

[Kiri ke kanan] Royke Tobing - Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Haliwela - Direktur R & D PT Spentera, Marie Muhammad - Direktur Operasional Eksternal PT Spentera, Thomas Gregory - Direktur Operasi Internal PT Spentera

Jumat, 26 April 2024 - 09:50 WIB

Spentera Bantu Penguatan Keamanan Siber Pada Infrastruktur Informasi Vital Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Siber

Kejahatan siber merupakan masalah serius yang dapat menyerang baik individu maupun institusi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan…

ASABRI mengikuti edukasi keterbukaan informasi publik

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

ASABRI Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik

ASABRI bersama 5 BUMN Lainnya yaitu Indonesia Re, Indonesia Financial Group (IFG), Perum Bulog, Danareksa, dan MIND.ID, hadir dalam penyelenggaraan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik…