Obligasi Dalam Negeri Diperkirakan Melemah

Oleh : Wiyanto | Jumat, 14 September 2018 - 08:32 WIB

Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)
Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pergerakan imbal hasil obligasi dalam negeri yang masih menunjukan peningkatan membuka peluang terjadinya kembali pelemahan. Akan tetapi, potensi pelemahan ini diharapkan dapat lebih terbatas denagn merespon penurunan imbal hasil obligasi AS seiring berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi perang dagang dan turunnya indeks harga konsumen AS.

"Tetap cermati dan waspadai terhadap potensi pelemahan kembali," kata analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (14/9/2018).


Pergerakan pasar obligasi dalam negeri terlihat bergerak mendatar seiring imbas pergerakan Rupiah yang belum terlihat naik signifikan. Pelaku pasar masih mengantisipasi berbagai sentimen yang dapat muncul ke depannya meski pergerakan imbal hasil obligasi AS cenderung menurun. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,93 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 3,78 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 24,15 bps.

Laju pasar obligasi cenderung kembali melemah. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 89,47% memiliki imbal hasil 8,40% atau naik 0,005 bps dari sebelumnya di harga 89,48% memiliki imbal hasil 8,39%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 85,63% memiliki imbal hasil 9,08% atau turun 0,03 bps dari sehari sebelumnya di harga 85,38% memiliki imbal hasil 9,11%.

Pada Kamis (13/9), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun 0,18 bps di level 105,19 dari sebelumnya di level 105,38. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,03 bps di level 102,97 dari sebelumnya di level 102,94. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,54% dari sebelumnya di level 8,66% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,960% dari sebelumnya di level 2,956% sehingga spread di level kisaran 558,8 bps lebih tinggi dari sebelumnya 570 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung mendatar. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 10,27%-10,30%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,00%-11,02%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 12,01%-12,02%, dan pada rating BBB di kisaran 14,89%-14,96%.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…