"Industri Sapi Perah Nasional Perlu Diselamatkan"

Oleh : Ridwan | Selasa, 07 Februari 2017 - 11:35 WIB

Ilustrasi peternakan sapi perah. (AFP Photo/Ahmad Zamroni)
Ilustrasi peternakan sapi perah. (AFP Photo/Ahmad Zamroni)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Kementerian Pertanian (Kementan) tengah merancang Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang penyediaan dan peredaran susu.

Permentan ini dirancang untuk meningkatkan produksi dan konsumsi susu dalam negeri, dan mendorong agar susu yang beredar di masyarakat memenuhi persyaratan mutu, bebas dari bibit penyakit zoonosis, aman, sehat, utuh, dan halal bagi yang disyaratkan untuk konsumsi manusia.

Ketua Umum Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) Agus Warsito menyambut baik rencana tersebut. Pasalnya, sebagian besar industri susu dalam negeri mengandalkan susu impor ketimbang susu lokal.

"Permentan itu sangat ditunggu-tunggu, harusnya ini sudah terbit setelah tahun baru, tapi sampai sekarang masih belum ada. Dengan adanya Permentan itu, akan menjadi titik balik untuk semakin berkembangnya budi daya peternakan sapi perah rakyat yang dulu pernah berjaya" ungkap Agus Warsito melalui pesan singkatnya kepada INDUSTRY.co.id (7/2/2017).

Sampai saat ini harga susu Nasional ditingkat peternak masih sebesar Rp 4.500 per liter, harga tersebut jauh lebih rendah daripada harga susu ideal sebesar Rp 6.500 per liter.

APSPI mengusulkan agar dalam Permentan ini dimasukkan poin yang mewajibkan industri susu dalam negeri menyerap susu lokal sebagai persyaratan impor harus dimasukkan ke dalam permentan. Sebab selama ini, dari total kebutuhan susu dalam negeri baru sekitar 20% saja yang dipenuhi dari produksi susu lokal, sementara 80% lagi adalah susu impor.

"Saat ini peternak sudah putus asa untuk meneruskan usaha peternakan sapi perahnya. Dengan adanya Permentan ini diharapkan akan ada persaingan di antara industri susu untuk menyerap susu local," terangnya.

Kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan karena tidak banyak lagi peternak sapi perah yang mau mengembangkan sapi perah. Akibatnya, dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia bisa sama sekali tidak lagi memproduksi susu lokal.

Berdasarkan Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016, Indonesia memiliki populasi sapi perah sebanyak 518.649 ekor pada tahun 2015 dengan jumlah produksi sebesar 835.100 ton.

Total kebutuhan untuk konsumsi susu sapi nasional pada tahun 2015 sebesar 3.838.215 ton per tahun atau 15 liter per kapita per tahun. Produksi lokal berupa susu segar baru mencapai 22 % dari kebutuhan, dan kekurangannya 78% masih harus dipenuhi dari impor yakni 3.003.115 ton dalam bentuk produk olahan susu.

"Kami meminta kepada Pemerintah agar mewajibkan pada IPS (Industri Pengolahan Susu) untuk menyerap susu segar yg di hasilkan oleh peternak dalam negeri, minimal 20% dari seluruh kapasitas produksinya," tambahnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…

[Kiri ke kanan] Royke Tobing - Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Haliwela - Direktur R & D PT Spentera, Marie Muhammad - Direktur Operasional Eksternal PT Spentera, Thomas Gregory - Direktur Operasi Internal PT Spentera

Jumat, 26 April 2024 - 09:50 WIB

Spentera Bantu Penguatan Keamanan Siber Pada Infrastruktur Informasi Vital Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Siber

Kejahatan siber merupakan masalah serius yang dapat menyerang baik individu maupun institusi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan…

ASABRI mengikuti edukasi keterbukaan informasi publik

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

ASABRI Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik

ASABRI bersama 5 BUMN Lainnya yaitu Indonesia Re, Indonesia Financial Group (IFG), Perum Bulog, Danareksa, dan MIND.ID, hadir dalam penyelenggaraan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik…