Industri Keramik Nasional, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Oleh : Ahmad Fadli | Jumat, 27 Juli 2018 - 07:37 WIB

Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) dorong pemerintah implementasikan safeguards terhadap impor keramik pada Agustus mendatang. (Dok: INDUSTRY.co.id)
Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) dorong pemerintah implementasikan safeguards terhadap impor keramik pada Agustus mendatang. (Dok: INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Gempuran keramik impor dari China dinilai telah mempengaruhi pasar lokal di Indonesia. Saat ini pertumbuhan sektor industri keramik mendekati minus 2 persen dari sebelumnya tumbuh plus 5 hingga 6 persen.

Ibarat kata, industri keramik sudah jatuh tertimpa tangga pula. Belum pulihnya sektor properti, industri keramik Indonesia harus bisa survive ditengah biaya produksi yang tinggi lantaran harga gas tinggi serta serbuan impor produk China berharga miring ke pasar domestik.

Ketua Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga kepada INDUSTRY.co.id Kamis (26/7/2018) mengatakan para produsen industri keramik tanah air mengharapkan dukungan pemerintah dalam hal harga gas supaya diturunkan sesuai dengan janji pemerintah. Harga gas yang bersaing akan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Penurunan harga gas satu dolar saja turut menyumbang 35 persen biaya energi bagi perusahaan keramik, pengusaha sudah berjingkrak, ungkapnya

Asaki berkeluh kesah dikondisi belum stabilnya pasar properti namun ironinya impor malah meningkat. Sebanyak 70 juta meter persegi ubin porselen merambah pasar lokal, yang tentunya bisa dipenuhi pasar keramik dalam negeri.

Bayangkan saja, saat bea masuk impor keramik China 20 persen saja, pertumbuhan impornya mencapai 22 persen setiap tahun, ujar dia.

Sebabnya, Asaki mendesak pemerintah melalui Kementerian Perdagangan Republik Indonesia segera mengimplementasikan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard) terhadap impor keramik pada Agustus mendatang.

Hal senada diutarakan oleh Direktur Operasional PT Arwana Citramulia Tbk , Edy Suyanto yang berharap safeguard minimal naik 30 persen.

Kalau safeguard hanya 20 saja, industri kemarik dalam negeri tetap akan mati. Safeguard bagi industri keramik saat ini sebagai obat nyeri. Karenanya kami memohon perhatian pemerintah agar industri keramik bisa bangkit, ujarnya.

Ia menambahkan, posisi sektor industri keramik tiga tahun lalu masuk empat besar dunia. Tapi dengan impor dari China yang menggempur industri turun di urutan tujuh atau delapan. Melihat hal ini, maka diupayakan untuk segera memberlakukan safeguard.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…