Jamin Pasokan dan Harga Cabai Stabil, Kementan Gelar Pasar Lelang di Malang

Oleh : Wiyanto | Kamis, 07 Juni 2018 - 10:00 WIB

Pasar lelang cabai di Malang, Jawa Timur
Pasar lelang cabai di Malang, Jawa Timur

INDUSTRY co.idKementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Hortikultura menggelar pertama kalinya pasar lelang cabai di Kabupaten Malang, Rabu (6/6/2018). Sebelumnya, kabupaten yang suda berjalan pasar lelang yakni Sleman, Kuponprogo, Magelang, Karanganyar, Temanggung, Banyuwangi, Kediri, Siborong-borong dan Cianjur.

Lokasi pasar lelang di Kabupaten Malang tepangnya di desa Ngantru, Kecamatan Ngantang.  Di daerah ini terdapat kelompok tani bernama Gemah Ripah 1. Puluhan pemuda tergabung dalam kelompok tani ini.  Ketua kelompoknya, Yogiantoro, memang sudah berusia 55 tahun.  Namun puluhan anggota yang dikelolanya rata-rata masih berusia 30 tahunan.  Kelompok usia muda inilah yang giat-giatnya mengembangkan pertanian,  utamanya sayur mayur,  di Desa Ngantru.

Cerita menarik tentang semangat para petani, termasuk petani muda ini dijumpai saat Direktur Jendral (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian ( Kementan), yang diwakili Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikuktura (PPHH) Yasid Taufik,  berkunjung ke Desa Ngantru, pada 6 Juni 2018. Salah satu petani muda yang ditemui bernama Agung Widodo,  33 tahun. Agung berkisah bagaimana berbagai jenis sayuran,  termasuk cabai,  menjadi andalan hidup bagi mayoritas rumah tangga di Ngantru. Pola tanam bergilir lazim dilakukan masyarakat Ngantru, mulai dari bertanam kentang, lalu bawang merah dan kemudian cabai.

Akan halnya cabai,  yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Desa Ngantru adalah jenis lokal,  yakni cabai Mhanu.  Cabai ini menjadi andalan karena bisa bertahan lama, yakni sampai dengan tiga minggu di dalam lemari es. Cabai ini juga tergolong pedas karena masuk dalam golongan cabai rawit.

Biasanya,  cabai ditanam dengan sistem tumpangsari, misalnya bersamaan dengan buncis,  tomat atau sawi. Semua tergantung pilihan masing-masing dan jenis yang sedang digemari pasar. Agung bertutur bahwa dari tanaman hortikultura sayur-sayuran inilah masyarakat bisa hidup memadai.

Agung sendiri sudah menjadi petani sayuran,  termasuk cabai,  sejak 2008. Pilihan menjadi petani memang mantap ditekuninya.  "Menjadi petani memang menjanjikan.  Dari menanam sayuran, ternasuk,  cabai,  saya bisa hidup dan mencukupi kebutuhan keluarga, " papar lelaki beranak satu ini optimis.

Pilihan bertani bagi para pemuda Desa Ngantru tentu saja masuk akal. Berkaca dari keberhasilan petani senior yang sudah lebih berpengalaman dalam membudidayakan tanaman hortikultura, para petani muda bisa melihat bahwa bertanam sayuran bisa selalu menjadi sandaran hidup.

Kegigihan Agung dan petani lainnya memang menjadi catatan tersendiri.  Saking semangatnya bertani,  setiap jengkal tanah, termasuk pekarangan, tidak dibiarkan menganggur.  Apa saja dicoba untuk ditanami.  "Sampai-sampai oleh penduduk desa lain, kami ini dibilang serakah,  karena apapun kami coba tanam,  di manapun itu, " tutur Agung terkekeh.

Inovasi dan kegigihan petani Ngantru juga diakui oleh salah seorang penyuluh pertanian, Evi Sriwidayati. Penyuluh berusia cukup muda ini menggambarkan betapa ia justru banyak belajar dari praktik pertanian yang dilakukan para petani Ngantru. "Saya tahunya teori. Pratiknya dari para petani. Klop sudah, " jelas Evi senang.

Memang dari kunjungan ini bisa terlihat,  bahwa kegigihan dan kreativitas adalah kunci untuk maju.  Dalam konteks pertanian,  resep tersebut telah membawa kehidupan yang lumayan layak bagi para petani Ngantru.

Semua ini memang bukan sekedar isapan jempol.  Rombongan Ditjen Hortikultura Kementan sendiri menyaksikan deretan rumah para petani yang boleh dikatakan bagus dan menggambarkan standar kesejahteraan yang lebih dari cukup.

"Pertanian,  termasuk hortikultura,  memang ujung-ujungnya diharapkan pada kesejahteraan petani.  Inilah yang selama ini didorong dan menjadi salah satu tujuan Kementerian Pertanian, " pungkas Direktur Yasid,  yang nampak senang menyaksikan keberhasilan para petani Ngantru.

 
 
 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…