BI Perkirakan Inflasi Mei 2018 0,22 Persen

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 19 Mei 2018 - 09:45 WIB

Gubernur BI Agus Martowardojo (Foto Rizki Meirino)
Gubernur BI Agus Martowardojo (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Inflasi pada Mei 2018 diperkirakan mencapai 0,22 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 3,24 persen secara tahunan (year on year/yoy) yang salah satu pemicunya kenaikan harga bahan pangan di awal Ramadhan 1439 Hijriah.

Demikian hasil survei pemantauan harga hingga pekan ketiga Mei 2018 oleh Bank Indonesia (BI) seperti disampaikan Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (18/5/2018)

"Saat Ramadhan memang ada beberapa harga meningkat, seperti daging ayam, varietas bawang. Namun inflasi terjaga, tadi survei minggu ketiga sebesar 0,22 persen dan secara tahunan itu adalah 3,24 persen," kata Agus.

"Inflasi di pekan ketiga ini masih dalam tingkat rendah, bahkan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang 0,55 persen," tambahnya.

Bank Sentral, kata Agus, semakin meyakini inflasi tahun 2018 ini akan terjaga di sasaran inflasi (inflation targeting framework) di rentang 2,5-4,5 persen (yoy). Beberapa tekanan, kata Agus, sudah mereda.

Di antaranya tekanan dari kelompok harga barang bergejolak (volatile food) yang, kata Agus, yang dapat dikendalikan karena pasokan dan produktivitas yang memadai didorong musim panen dalam beberapa waktu lalu. Pemerintah dan BI ingin menyasar inflasi "volatile food" di kisaran 4-5 persen (yoy) tahun 2018 ini.

Kemudian untuk kelompok barang yang diatur pemerintah (administered prices), kata Agus, pemerintah sudah berkomitmen untuk turut menjaga inflasi "administered prices" agar tidak membebani sasaran inflasi.

"Ke depan, inflasi diperkirakan tetap berada pada sasaran inflasi 2018, yaitu 3,5 persen plus minus satu persen. Koordinasi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat terutama sebagai antisipasi meningkatnya inflasi volatile food didorong oleh pola musiman bulan Ramadhan dan Lebaran," ujar Agus.

Bank Sentral juga mengestimasi dampak kenaikan inflasi dari depresiasi nilai tukar rupiah. Alhasil, BI merasa perlu untuk menaikkan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebesar 0,25 persen ke 4,5 persen pada Mei 2018 ini untuk meredam tekanan eksternal yang menggerus nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…

Momentum Hari Bumi, PGE Meneguhkan Komitmen pada Keberlanjutan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup

Jumat, 26 April 2024 - 14:30 WIB

Momentum Hari Bumi, PGE Meneguhkan Komitmen pada Keberlanjutan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup

Pengembangan energi ramah lingkungan temasuk energy panas bumi tak bisa dipisahkan dari upaya menjaga keberlanjutan di semua aspek bisnis. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi…