Tidak Fokusnya Pemerintah Mengakibatkan Kehilangan Banyak Potensi Kelautan

Oleh : Ridwan | Kamis, 19 Januari 2017 - 17:30 WIB

Nelayan Indonesia
Nelayan Indonesia

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Sampai saat ini, masih banyak potensi perikanan beserta sub-sub bidangnya yang tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh Indonesia.

Hal ini menyebabkan hilangnya sedemikian banyak potensi ekonomi yang sangat besar, akibat para pelaku di lapangan dan pihak pemangku kepentingan, atau stakeholder belum fokus dalam mengelolanya.

"Sekian banyak potensi sub bidang yang kita tidak konsen, seperti misalnya sektor perikanan, industri pengolahan hasil perikanan, dan lainnya. Padahal, potensi ekonomi itu sampai US$1,2 triliun, atau sekitar Rp16 ribu triliun. Ini angka lebih besar dari PDB Indonesia, atau 10 kali APBN kita" ungkap Chairman Supply Chan Indonesia, Setijadi di kantor Kadin, Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Salah satu hal yang menyebabkan hilangnya kesempatan itu adalah, karena pemerintah tidak menyiapkan kerangka acuan yang jelas, terkait pengelolaan potensi perikanan beserta sub-sub bidangnya tersebut.
Apalagi, pengelolaan rantai pasokan maritim dan logistik juga dinilai masih belum efisien, meskipun sudah ada program tol laut.

Setijadi berharap, agar pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan stakeholder lainnya seperti Pelindo, bisa segera memperbaiki konsolidasi. Agar, efisiensi terkait hal ini bisa dicapai, dengan memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan yang ada.

“Kita tidak punya masterplan (rencana induk) yang bisa jadi acuan stakeholder. Tol laut itu saja, kita tidak punya acuan bakunya. Enam trayek yang ada, tidak disiapkan dulu masterplan-nya, sehingga akan jadi sulit bagi para stakeholder, pelaku, dan pihak-pihak lainnya yang terlibat,” kata Setijadi.

"Apalagi, dengan ribuan pelabuhan yang dikelola Pelindo, apakah kemudian jumlah pelabuhan ini bisa memberikan manfaat? Ternyata, tidak juga. Penyebabnya adalah, karena adanya masalah konsolidasi yang mengakibatkan terpecahnya volume, sehingga mengurangi efisiensi" tambahnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Jumat, 26 April 2024 - 06:47 WIB

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerjasama strategis untuk memajukan penelitian…

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Jumat, 26 April 2024 - 06:39 WIB

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri agenda halalbihalal Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) di Jakarta, Kamis (25/4). Hadir mendampingi Menteri…

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.