BRI: Suku Bunga Acuan Tetap Sinyal Positif
Oleh : Herry Barus | Kamis, 22 Maret 2018 - 21:30 WIB

Dirut BRI Suprajarto bersama jajaran Direksi (Foto Rizki Meirino)
INDUSTRY.co.id - Jakarta- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menilai kebijakan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan atau "7-day Reverse Repo Rate" sebesar 4,25 persen merupakan sinyal positif bagi perbankan.
"Alhamdulillah BI tidak menaikkan BI Rate. Tentu ini sinyal positifi bagi kami perbankan, terutama BRI, karena ke depan kita tetap berupaya bagaimana suku bunga pinjaman bisa kita turunkan lagi," ujar Suprajarto, saat jumpa pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2018 di kantor pusat BRI, Jakarta, Kamis (22/3/2018)
Suprajarto menyebutkan suku bunga pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun ini turun menjadi 7 persen dari sebelumnya 9 persen per tahun. BRI juga tengah berusaha untuk dapat menurunkan suku bunga pinjaman komersial kendati memerlukan upaya ekstra.
"BRI akan tetap berusaha bagaimana bunga kredit bisa lebih memberikan harapan lebih baik lagi. Selain itu, CASA atau dana murah kita upayakan lebih baik," katanya lagi.
Ia mengakui, saat ini perseroan memang terus melakukan upaya efisiensi dalam operasional perusahaan, sehingga biaya dana bisa ditekan mengingat unit kerja BRI yang cukup luas dan tersebar di seluruh Indonesia.
Menurutnya, melalui terobosan dan pengembangan inovasi teknologi informasi, biaya 'overhead' perusahaan bisa ditekan menjadi lebih rendah dan dapat lebih efisien, sehingga dapat menekan biaya dana yang ujungnya dapat menurunkan tingkat suku bunga pinjaman.
Kendati demikian, Suprajarto juga berharap institusi pemerintah yang menyimpan dananya di BRI juga tidak meminta suku bunga yang tinggi.
"Harap kita pelan-pelan. Kita bisa tinjau dan evaluasi kembali. Tapi kami juga berharap institusi pemerintah juga tidak terus minta bunga tinggi. Karena kalau dana-dana terkait institusi ini masih tinggi, kami juga cukup repot," ujar Suprajarto.
Sebelumnya, Bank Indonesia menahan suku bunga acuan "7-day Reverse Repo Rate" sebesar 4,25 persen dalam pertemuan Dewan Gubernur di Maret 2018, untuk mengantisipasi dampak kenaikan suku bunga moneter The Federal Reserve sekaligus potensi kenaikan inflasi domestik dari tarif kelompok barang yang diatur pemerintah.
Suku bunga penyimpanan dana perbankan di BI (Deposit Facility) juga tetap sebesar 3,5 persen dan penyediaan dana dari BI (Lending Facility) tetap sebesar lima persen. (Ant)
Industri Hari Ini

Rabu, 25 April 2018 - 19:00 WIB
Gara-Gara EXO-CBX, Hyundai Hentikan Pre-Order Mobil Terbaru
Perusahaan mobil Korea Selatan terkenal, Hyundai baru-baru ini menghentikan pre-order mobil Hyundai bertipe UV KONA Electric, dikarenakan mobil tersebut mendadak sangat populer dikalangan publik.

Rabu, 25 April 2018 - 19:00 WIB
Jelang Hari Jadi Kota Surabaya, Ratusan dan Lampion Hiasi Jalan di Kota
Menjelang Hari Jadi Kota Surabaya (HKJS) yang ke-725 pada bulan Mei mendatang, ratusan lampu hias dan lampion dengan berbagai macam bentuk serta warna mulai menghiasi kawasan tengah Kota Surabaya…

Rabu, 25 April 2018 - 18:54 WIB
Ekspor Produk Pertanian Asal Lampung Terus Meningkat
Lampung- Kementerian Pertanian melalui Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Banun Harpini menyebutkan layanan karantina untuk menjamin keamanan dan kesehatan produk pertanian…

Rabu, 25 April 2018 - 18:46 WIB
Kementan Melakukan Pelatihan Alsintan, Petani Antusias
Subang-Balai Desa Bojong Jaya mendadak ramai sejak pukul 07:00 pada Rabu pagi (25/4), para petani dari seantero Kecamatan Pusaka Jaya antusias untuk mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) penggunaan,…
Rabu, 25 April 2018 - 18:30 WIB
Targetkan 4.000 Tenaga Kerja, Menperin Apresiasi Kinerja Mitsubishi
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) telah berkontribusi terhadap pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, dengan total investasi sebesar Rp7,1 triliun, kapasitas produksi hingga…
Komentar Berita