Bappenas Dorong Optialisasi Dana Kelolaan Jangka Panjang

Oleh : Herry Barus | Selasa, 17 Januari 2017 - 19:05 WIB

Gedung Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) (thepresidentpost)
Gedung Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) (thepresidentpost)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendorong optimalisasi dana kelolaan jangka panjang, seperti asuransi dan dana pensiun, yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2016, dana kelolaan pensiun dan asuransi di Indonesia mencapai Rp954 triliun.

Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas Wismana Adi Suryabrata di Jakarta, Selasa (17/1/2017, mengatakan potensi dana kelolaan jangka panjang dapat dioptimalkan melalui relaksasi regulasi yang mengatur investasi atau penyertaan langsung oleh perusahaan dana pensiun dan perusahaan asuransi.

Kendati demikian, ia mengharapkan potensi yang ada saat ini terlebih dahulu harus dapat dimaksimalkan untuk pembiayaan infrastruktur yang karakteristiknya sesuai untuk sumber dana jangka panjang seperti dana pensiun dan asuransi.

"Sebenarnya harus ada peluang yang kita manfaatkan dulu. Relaksasi itu saya kira akan datang berikutnya ketika potensi itu kita sudah manfaatkan sepenuhnya," ujar Wismana kepada Antara.

Bappenas menilai saat ini memang ada sejumlah hal yang harus diperhatikan terkait dengan optimalisasi dana kelolaan jangka panjang, terutama soal regulasi terkait penyertaan langsung atau investasi dana pensiun dan asuransi. Misalnya pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 5 Tahun 2015 yang membatasi investasi penyertaan langsung paling tinggi hanya lima persen dari jumlah dana.

Adapula Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 79 Tahun 2011 tentang Kesehatan Keuangan Badan Penyelenggara Program Tabungan Hari Tua PNS yang membatasi investasi penyertaan langsung paling tinggi lima persen untuk dana Tunjangan Hari Tua (THT) dan 10 persen untuk dana Jaminan Pensiun (JP).

Selain itu, ada juga Peraturan OJK (POJK) No. 5 Tahun 2015 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi yang membatasi investasi atau penyertaan langsung paling tinggi 10 persen dari jumlah investasi.

"Kita ingin mengggalang dana untuk mendorong pembangunan infrastruktur itu dengan pembiayaan dari potensi APBN, tapi kita akan lebih mendorong pembiayaan yang dari luar APBN. Kita coba dengan investor-investor yang potensinya dari dana-dana investasi jangka panjang," kata Wismana.

Berdasarkan data Bappenas, kebutuhan investasi untuk infrastruktur pada 2015-2019 mencapai Rp4.796,2 triliun. Sebanyak Rp1.978,6 triliun atau 41,3 persen dapat diperoleh melalui APBN plus APBD. Sedangkan sisanya harus didanai oleh badan usaha dan swasta, di mana diperlukan dana investasi dari BUMN sebanyak Rp1.066,2 triliun atau 22,2 persen dan dana investasi dari swasta sebanyak Rp1.751,5 triliun atau 36,5 persen.(Hrb)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…