Kadin: PGN Harus Tanggung Jawab Terkait Susutnya Suplai Gas di Sumut

Oleh : Ridwan | Jumat, 08 Desember 2017 - 16:17 WIB

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) (Foto Istimewa)
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) (Foto Istimewa)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kerusakan peralatan produksi yang dialami PT Pertamina Hulu Energi Arun di lepas pantai Aceh mengakibatkan pasokan gas bumi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengalami penyusutan hingga 50 persen.

Wakomtap Industry Hulu dan Petrokimia Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Achmad Widjaya mengatakan, PGN harus bertanggung jawab atas penyusutan supplai gas ini.

"Perusahaan tidak bisa berbuat apa-apa. Begitu supplai gas drop, salah satu pabrik keramik rusak barangnya, kerugian sekitar Rp2 mikiar," ujar Achmad Widjaya kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Sekedar informasi, penurunan supplai gas PGN terjadi secara mendadak pada hari Rabu, 6 Desember 2017 pada pukul 18.20 waktu setempat. Tekanan gas drop hingga 0.6 BAR di MRS, sedangka supplai gas untuk pabrik idealnya 5-6 BAR. Diprediksi hingga tanggal 25 Desember 2017 baru bisa normal kembali.

Achmad menambahkan, beberapa hari yang akan datang, gas tidak ada, produksi tidak jakan, sedangkan uang gaji ribuan karyawan harus tetap berjalan.

"Memang PGN selalu tidak mau tahu penderitaan pengusaha dan pekerja yang akan di PHK. PGN minta perusahaan kurangi pemakaian, itu berarti suruh PHK pekerja," tegas pria yang sering disapa AW.

Dan hebatnya lagi, lanjutnya, jika ada yang minta penambahan kuota gas maka harga ditetapkan diatas USD 9,95 per MMBtu. "Ini tidak ada payung hukum berupa Kepmen ESDM. Disisi lain harga gas di Sumatera Utara masih termahal di dunia. Semoga Menteri ESDM dapat memberikan solusinya," kata AW.

Menurutnya, gas bumi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan industri dalam negeri. Dikala energi selalu tidak ada kepastian itu akan mengganggu kinerja. Sedangkan industri merupakan roda perekonomian Indonesia.

"Saya berharap ada tanggung jawab dari pihak terkait dalam menyelesaikan penyusutan supplai gas di Sumut, terlebih lagi harga gas industri yang kian belum menemukan kepastian," tutupnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…